Ngumpul

“A B C….lima….da..sar..A B C.”

“Cicak.” teriak Beben

“Ah anjing apa ya….” Cakra sedang berfikir sambil menopang kan dagunya.

“Cacing woi cacing.” teriak Saga kesenengan mendapatkan jawaban

“Cupang.” Jeffan teriak sampai urat-uratnya keluar

“Gabisa, cupang kan ikan.” elak Cakra yang tidak terima

“Bisain udah ayok nanti berantem.” kata Saga melerai sebelum terjadi pertengkaran adu mulut seperti biasa

“Udah jadi ni nggak pada mau?” Cakra yang mendengar itu pun langsung lari disusul oleh Beben dibelakangnya

Sagara menggelengkan kepalanya tak percaya dari dulu sampe sekarang teman-temannya tidak berubah. Selalu berebut kalo mau makan.

“Cakra serakah banget sih lo. Itu udah banyak.” Jeffan protes pasalnya Cakra mengambil bagian miliknya.

“Ih apasih bagi dikit doang, orang pelit kuburannya sempit.”

“Orang serakah nggak punya kuburan.” Cakra tertawa sambil memukul lengan Beben disampingnya

Cakra emang kayak gitu, kalo ketawa pasti mukul orang. Jeffan akan selalu protes kalo duduk deket Cakra. Dan Beben membalasnya sedangkang Dion tidak ada yang berani menyentuhnya, dia sedikit mengintimidasi.

Tapi Dion lah yang paling waras diantara lainnya. Sagara dan Cakra yang paling kuat minum. Beben minum 2 gelas aja udah tepar. Dion dan Jeffan jarang minum katanya lebih suka es teh.

“Lo nggak keliatan kayak orang sakit Gar, oh atau lo emang cuman pura-pura biar bisa manja sama Zora ye?” tanya Jeffan heboh

Sagara menoleh, “Nggak sinting. Tadi malem suhu badan gue 39°.”

“Lo keliatan banyak pikiran, kenapa?” kali ini Dion ikut berbicara

“Nggak ada anjir ngarang lo Yon.”

“Lo punya kita Gar, anjing jijik banget gue ngomong gini. Tapi serius lo punya kita.” ujar Cakra sambil tertawa

“EH BTW GUE TADI LIAT ZORA PULANG DI JEMPUT SAMA MOBIL.” Beben heboh menceritakan yang dilihatnya sewaktu di kampus

“Hah?”

“Hubungan lo sama Zora tuh apansih?” Jeffan menanyakan yang pengen semua orang tanya

“Gatau.”

“Anjing! Bocah ini emang nggak pernah jelas.”

“Lo aja yang denial kali. Bukan cuman gue mungkin semua orang tau dia satu-satunya cewek yang buat lo nunggu 3 jam dikampus demi jemput dia selamat sampe pulang.”

“Stop stupid! Gue yakin diluar sana banyak cowok yang nunggu Zora.” jelas Dion panjang lebar

Sedangkan yang diajak bicara diam memainkan jemarinya.

“Bener gue aja naksir. Eh santai bos liatinnya bercanda doang.” ucapan Cakra barusan langsung di plototi Saga

“Gue cuman takut kehilangan dia aja….she is the most important ij my life.

“Rumit percintaan lo.” ucap Beben tiba-tiba yang membuat mereka menoleh ke arahnya

Setelah percakapan tadi, tidak ada lagi yang berbicara. Beben dan Cakra yang sibuk memainkan game di ponselnya. Jeffan yang sibuk chattan sama pacarnya.

Juga Dion duduk bersama laptop kesayangannya. Dan Saga sedang tiduran menatap langit apartnya.