Goodbye – Koalaromi

Junkyu and Karina AU!

tw // mentioning about plane.


“gue bakal pergi, lo baik-baik ya rin.”

karina—gadis itu—menolehkan kepala secara cepat pada pemuda di sebelahnya ini. menatapnya tak percaya.

“lo bercanda? jangan ngelucu deh.”

“gue serius,” balas laki-laki itu yang hanya menatap ke depan sambil menyesap segelas capuccino miliknya.

“ga lucu sumpah,” karina menggelengkan kepalanya berkali-kali. masih berharap bahwa apa yang ia dengar tadi hanya sebuah ilusi.

“maaf...”

“mana janji lo kalau kita bakal selalu bersama? dulu lo bilang bakal tumbuh bareng gue, selalu ada di samping gue, bahkan kita ngejar semuanya bareng-bareng. tapi sekarang lo bilang mau pergi?” emosi karina seketika meledak-ledak bahkan gadis itu kini menangis.

“lo mau ingkarin janji itu jun? lo jahat banget junkyu! lo jahat!”

“maaf karina, maaf...”

junkyu—lelaki itu—hanya bisa mengucap maaf berkali-kali pada gadis di sampingnya ini. rasa bersalah benar-benar memenuhi isi perasaannya sore itu.

“alasannya apa? please jelasin ke gue jun.”

“hm, ya... jadi gue harus pergi ke amerika buat nerusin kuliah dan ambil alih perusahaan di sana, rin. gue awalnya nolak tapi ayah gabisa dibantah. mau ga mau gue harus pergi,” jelas junkyu pada karina yang perlahan meneteskan air mata.

“maaf karena gue selama ini gabisa jadi sahabat yang baik buat lo. maaf gue gabisa nemenin lo sampai kita nanti sukses bareng. tapi percaya rin, lo adalah satu-satunya sahabat yang paling gue sayang. gue gabakal ngelupain lo karina.”

sore itu rasanya menjadi sendu. ditambah langit mulai mendung.

seperti mendukung suasana diantara dua anak manusia ini.

“nanti kita masih bisa saling tukar kabar karina. gue ga akan sepenuhnya menghilang dari lo.”

“tapi tetep aja gue hiks... gabakal bisa hiks.. lihat lo secara langsung kaya sekarang ini hiks,” suara karina menjadi parau akibat tangisannya.

dan junkyu, dengan segenap perasaan merengkuh gadis itu dalam peluknya. berharap gadis itu akan nyaman dan segera menuntaskan tangisnya.


hari ini, tepat 25 maret 2021.

dengan segala rasa sendu, karina harus melihat sahabat lelaki satu-satunya ini pergi dari bumi pertiwi menuju belahan bumi lain.

demi tuhan, ketika junkyu bilang bahwa keberangkatannya adalah 3 hari lagi, karina langsung pingsan di rumahnya, membuat geger satu keluarga. gadis itu benar-benar shock karena diberitahu dadakan seperti itu.

kini karina berjalan di belakang junkyu, kedua orang tuanya, serta adik perempuan junkyu yang bernama winter.

selama perjalanan menuju bandara, karina benar-benar membisu. rasanya tak siap.

“kak karin jangan bengong,” tegur winter kepada karina yang tidak fokus berjalan.

“oh maaf,” balas karina dengan singkat.

junkyu sebentar lagi harus masuk ruang tunggu, sehingga keluarga kecil itu harus berpisah di sini. ayah dan bunda berkali-kali memeluk laki-laki itu. memberikan beberapa wejangan yang pastinya akan laki-laki ikuti dan lakukan.

“abang….”

sekarang adik perempuan junkyu yang memeluk pemuda itu. hampir 18 tahun hidup bersama sudah pasti bukan hal mudah untuk berpisah. walaupun winter akui kalau kakak cowoknya ini jailnya minta ampun, tetep winter sayang banget sama junkyu.

“duh adek kecil abang jangan nangis dong,” winter benar-benar menangis di pelukan junkyu. “kalo nangis lo jadi jelek nih.”

“ih abang mah nyebelin banget. hati-hati ya di sana, jangan suka aneh-aneh. kalo ga gue pukul lo nanti,” ucap winter sambil menghapus jejak air mata.

junkyu mengusak pelan rambut adiknya itu, “iye iye janji. dah sono.”

karina hanya memandang semua kejadian tadi dalam bisu. benar-benar masih belum siap dengan semua yang terjadi hari ini.

“rin?”

gadis itu menatap junkyu yang sedang melebarkan tangan. bermaksud ingin memeluknya.

karina berjalan perlahan menuju lelaki itu. merengkuhnya sekali lagi, karena ini adalah yang terakhir.

“baik-baik ya di sini. selama gue pergi jangan suka aneh-aneh ya.”

karina hanya mengangguk, rasanya tak sanggup untuk berpisah dengan sahabat terbaiknya ini. tetapi mau bagaimana pun ia harus menerimanya.

“lo juga junkyu. jangan aneh-aneh, jaga kesehatan, lo kalo bosen curhat aja ke gue.”

keduanya akhirnya memberikan jarak. junkyu bersiap-siap dan melambaikan tangan sebagai salam perpisahan.

“dadah semuanya.”

“hati-hati junkyu.”


karina baru saja sampai dari rumah. ia bergegas menuju ke kamarnya karena rasanya hari ini letih sekali.

baru saja ingin tidur, ia dikejutkan dengan teriakan di rumah sebelah. rumah keluarga junkyu.

ada apa?

karina buru-buru turun, berlari menuju ke rumah sebelah.

di sana ramai sekali, bahkan tetangga-tetangga sebelah ikut berkumpul di sini. karina juga menemukan ibu dan ayahnya juga di sini.

“rin,” karina ditepuk dari belakang. ternyata yoshi.

“yos, ini kenapa? kok rame banget?” tanya karina yang sedari tadi tak mengerti apa yang terjadi.

yoshi diam sejenak, sebelum akhirnya berkata. “junkyu…”

“junkyu kenapa? yoshi kasih tau junkyu kenapa?” perasaan karina menjadi tidak enak saja. apalagi melihat raut wajah yoshi yang benar-benar muram.

“junkyu.. pesawat dia.. pesawatnya…” yoshi menjadi terbata-bata.

“pesawatnya kenapa? yoshi jawab!” karina makin berpikir yang aneh-aneh sekarang.

“pesawatnya… hilang… kontak…”

deg.

“ga mungkin, ga mungkin.”

karina berkali-kali menggelengkan kepalanya. berkali-kali pula ia mengucapkan ‘ga mungkin’.

hingga semuanya menjadi gelap.