They know — Yoshi Lia

starring : Yoshi and Lia

ini lanjutan “One of These Night” punya koalaromi. better to read that first.

Enjoy~


“lia,” panggil yoshi ketika dia nemuin lia duduk sendirian di cafe sore itu.

lia mendongak, “oh udah dateng. pesen dulu sana.”

“lo udah?”

lia mengangguk, “udah kok.”

“okey gue pesen dulu.”

lima menit kemudian yoshi udah balik aja ke meja mereka.

“sebenernya apa yang pengen lo omongin sama gue?” tanya yoshi perihal alasan pertemuan mereka sore ini.

“gue mau nunjukin sesuatu tapi please lo jangan bikin ribut di sini okey?” balas lia dan ketika ia melihat yoshi mengangguk dengan segera lia nyodorin dua buah foto ke arah yoshi.

yoshi lihatin foto itu, “karina sama junkyu, mereka kenapa emang?”

“lo percaya ga kalo mereka main gila di belakang kita?”

dor!

yoshi berasa kesambar petir dengernya.

“ga mungkin lia. mereka kan sahabatan,” yoshi masih gabisa mempercayai apa kata lia tadi.

“gue serius,” yang yoshi lihat sekarang adalah lia dengan wajah seriusnya.

“lo tau darimana?”

lia menghela napas, “gue lihat sendiri. di gedung belakang fakultas hukum. gue lihat... they kissed each other.”

lia melanjutkan, “gue waktu itu curiga karena mereka kok jalan bareng dan gue ikutin aja diem-diem. ternyata gitu...”

yoshi langsung ikut pusing dan tiba-tiba keinget sama satu kejadian waktu dia nemuin lipstick karina berantakan waktu mereka pulang bareng satu minggu yang lalu.

“ah, gue juga inget pernah ngegap lipstick karina berantakan seminggu yang lalu waktu kita balik bareng. gue ga nyangka kalo gitu.”

lia langsung natap yoshi, “terus lo mau ngapain sekarang? mutusin dia?”

“lo sendiri?”

“gue gatau yos, gue pusing.”

tiba-tiba lia nangis, “rasanya sakit yoshi, gue bahkan gatau harus gimana. gue sayang junkyu banget, apalagi kita juga baru jalan tiga minggu.”

“jangan nangis lia,” yoshi langsung pindah tempat duduk di samping lia buat nenangis gadis itu.

“lo ga marah apa yos? mereka bohongin kita.”

“marah li, cuma gue tahan aja.”

abis itu mereka diem-dieman. sampai akhirnya yoshi ngajak lia pergi dari cafe.

“mau ke pantai ga? biar bisa teriak-teriak di sana?” ajak yoshi.

“mau...”

pas udah sampai di pantai, mereka jalan ke arah ombak dateng. seketika itu lia teriak-teriak kaya kesetanan. tapi abis itu perasaan lia cukup lega karena dia udah bisa ngeluarin semua amarahnya.

“KIM JUNKYU LO JAHAT BANGET SAMA GUE! BRENGSEK!”

pas lia neriakin itu yoshi malah ketawa.

“kok lo ketawa?” tanya lia dengan kebingungan.

yoshi gelengin kepala, “lo lucu soalnya.”

“terserah tapi lo gamau teriak juga apa? jangan ditahan lagi yoshi.”

karena digituin jadinya yoshi teriak beneran.

“KARINA LO JAHAT SAMA GUE KARENA UDAH BOHONGIN GUE. GUE GATAU APA GUE EMANG GABISA BIKIN LO BAHAGIA. TAPI GUE BENERAN CINTA DAN TULUS SAMA LO!”

yoshi ngeluarin segala unek-uneknya terlebih tentang perasaannya.

“udah enakan?”

“lumayan.”

yoshi dan lia duduk berdampingan di pasir sambil ngeliatin matahari yang akan terbenam pada sore ini. rasanya sendu.

“gue kayanya mau putus aja sama karina. gue ngerasa bahagia dia bukan sama gue tapi sama orang lain,” yoshi membuka percakapan.

“gue kira lo bakal ngerebut dan mertahanin dia.”

yoshi cuma senyum tipis, “gue sadar li ternyata gue gabisa bikin dia bahagia. gue terkadang suka tenggelam sama apa yang gue lakukan sampai gue lupa kalo ada seseorang yang harus gue bahagiain juga. and i think karina juga ngerasain hal itu makanya dia mau giniin gue.”

lia natap yoshi yang masih tersenyum sambil melihat ke arah langit senja. dia tertegun melihat pemuda itu yang sedang putus asa tapi tetap memaksakan semuanya baik-baik saja.

“lo, cowok yang baik yoshi. you don't deserve to be hurt like this...”

you too, lia. you don't deserve it too.”

“oke, gue juga udah mutusin buat putus aja dari junkyu. demi kebaikan gue dan dia. gue gamau sakit untuk kesekian kali kalo gue cuma diem terus,” keputusan lia sudah bulat. ga ada yang bisa ganggu gugat keputusannya saat ini.

yoshi menggenggam tangan lia, “kita hadapin bareng li. demi kebahagiaan kita. gue bakal selalu ada di samping lo.”

lia tersenyum, “makasih banyak yoshi. gue juga bakal selalu ada di samping lo. kita berjuang bareng oke?”

dan yoshi mengangguk.