write.as

Siapa Pelakunya?

by Park Jihoon ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ INT. GUDANG BELAKANG, GEDUNG FSRD IB – JAM EMPAT SORE

JIHOON mengetuk-ngetukkan jarinya di kursi kayu tempat ia duduk. Matanya menyusuri sudut-sudut gudang yang dijadikan tempat penyimpanan berbagai macam hal. Ada maket para senior dari jurusan interior dan arsitektur, ada hasil karya nirmala tiga dimensi dari jurusan desain. Semuanya diselimuti debu.

Dia menahan bersin, mengusap hidungnya.

Sudah 15 menit sejak ia sampai di gudang ini. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Lama banget. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Ia mulai ragu.

SFX. PINTU DIBUKA

Ada sosok yang memasuki ruangan. Pintu ditutup.

Jihoon menghentikan ketukannya.

Ia tersenyum tipis. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Akhirnya. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ UNKNOWN mengusap lengannya. Gelisah. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ UNKNOWN Gue bisa jelasin...

JIHOON Gue tau lo nggak bermaksud. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Unknown menarik napas. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Dan dengan lo dateng ke sini, dugaan gue terbukti benar.

UNKNOWN Bentar. Darimana lo bisa tau kalo itu gue? ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Jihoon mengacungkan ibu jarinya. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Gelagat lo. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Telunjuk. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Kata-kata lo di grup. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Jari tengah. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ JIHOON Dan terakhir, ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ SFX. DRAMATIC PAUSE ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Surat ancaman itu. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Unknown menarik napas, dramatis.

Jihoon menyeringai. Ia berdiri dari kursi, memberi gestur pada Unknown untuk menempati kursi kosong itu. Takut-takut, Unknown menurut. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Gue udah menduga dari awal. Tingkah laku lo dari awal udah aneh. Gue kira lo memang cuma khawatir dan bersimpati karena banyak karya temen kita yang rusak.

JIHOON (CONT'D) Tapi entah kenapa janggal aja ngelihat lo tiba-tiba perhatian sama dia. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎
Unknown memalingkan wajah. Bersalah.

Jihoon perlahan berjalan mengitarinya, tangan di dagu. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON ...padahal, selama ini lo selalu judes, atau menganggap dia gak ada. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Tangan Jihoon ditaruh di saku. Jalannya diperlambat. Masih memutarinya. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Gelagat lo juga aneh. Gelisah. Mondar-mandir. Celingak-celinguk. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Ia sudah berputar dua kali. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Tapi, yang paling memperkuat dugaan gue adalah.... ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ SFX. DRAMATIC PAUSE 2X

Unknown mencengkram pegangan kursi. Ia berkeringat dingin.

Jihoon menuding wajah Unknown. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Surat ancaman itu! ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Unknown menganga.

Jihoon berapi-api. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Di suratnya ditulis DASAR ULER. PENJILAT. Mungkin gue masih paham kalau penjilat, karena kesannya seperti gue menjilat dosen agar bisa dimentorin sama Kak Daniel. Atau gue menjilat Kak Daniel agar menggunakan koneksinya biar gue bisa dinominasikan.

JIHOON (CONT'D) (melihat tidak percaya) Tapi PENCURI? ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Jihoon tertawa keras sambil menggelengkan kepala. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Aneh! Gue nggak pernah merasa gue mencuri apapun! ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Ia berhenti tepat di depan Unknown. Kakinya pegal karena berputar terus.

Suaranya berubah rendah. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Tapi lo... ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Unknown menggigit bibir. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Lo merasa Yena mencuri Woojin dari lo. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Ia menudingnya lagi. Matanya berkilat. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Bukan begitu, SEOB? ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ AHN HYUNGSEOB (Unknown) menundukkan wajah. Skak mat.

Jihoon berkacak pinggang. Puas.

Suara Hyungseob bergetar. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ HYUNGSEOB Gue tau tindakan gue gak bener. Gue kemakan rasa cemburu gue. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Hyungseob menatapnya dengan mata berair. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ HYUNGSEOB Tapi sumpah, gue berusaha ngebalikin lukisan Yena! ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Jihoon menaikkan alis.

Hyungseob menghela napas panjang. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎

HYUNGSEOB Malem-malem gue emang ke kampus. Niatnya mau cross check karya aja. Gue langsung ke satpam karena males ngechat Hangyul. Taunya lo udah duluan.

HYUNGSEOB (CONT'D) Gue ngeliat kuncinya ketinggalan di pintu. Lo udah pulang. Waktu itu gue sendirian, mati lampu. Tiba-tiba niat jahat muncul dan menghampiri gue. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Jihoon berdecak.

Hyungseob meratap. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ HYUNGSEOB Gue gatau apa yang ada di pikiran gue! Sampe pulang pun gue kepikiran. Akhirnya pagi-pagi buta gue mutusin buat ke kampus dan ngebenerin semuanya.

JIHOON Tapi pas lo ke sana...

HYUNGSEOB Hangyul tiba-tiba dateng.

JIHOON Aha.

HYUNGSEOB Gue panik. Gue bener-bener baru sampe. Lukisan Yena masih gue sembunyiin. Gue berusaha ngambil surat itu tapi karena mati lampu, gue keserimpet. Jatoh. Suratnya terbang entah ke mana.

HYUNGSEOB (CONT'D) Gue lari. Nabrak-nabrak. Pandangan gue udah gak fokus. Gue cuma pengen keluar sebelom ketahuan. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Jihoon berdecak lagi. Tidak habis pikir. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Dan lo gak ada usaha buat balikin lukisannya selama kita lagi ribut, gitu?

HYUNGSEOB Gimana caranya! Gue nyembunyiin lukisan itu di tempat yang jarang dikunjungin orang. Kalo tiba-tiba gue muncul dan nemuin, gue otomatis langsung jadi suspek.

JIHOON Lo nggak kasian ngeliat Yena sampe nangis dan segitu paniknya?!

HYUNGSEOB (stress) GUE KASIAN! GUE NGGAK SEJAHAT ITU, HOON. MAKANYA TADI GUE TANYAIN MASIH PADA DI KAMPUS APA GAK. Gue tuh mau balikin tapi si Hangyul berjaga mulu di ruang pameran! Gak ada kesempatan! ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Ia mengusap wajahnya. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ HYUNGSEOB Dan lagipula, tiba-tiba thread itu muncul di Twitter... ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ SFX. DRAMATIC MUSIC CAMERA. ZOOMS IN TO JIHOON'S FACE

Sunyi. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON A..apa?

HYUNGSEOB Gue bukan yang bikin thread di twitter! Sumpah demi apapun! ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Jihoon terdiam. Kaku. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON Tapi... ‎ JIHOON (menopang dagu, berpikir keras) Sebenernya satu-satunya flaw di sini adalah thread itu. Karena gue gak pernah kepikir lo bisa benci sama gue segitunya.. apalagi setelah gue yakin kalo surat itu bukan buat gue.

HYUNGSEOB Ya karena emang bukan gue yang bikin! Gue gak benci sama lo. Sama sekali enggak.

JIHOON (termangu) Terus, siapa... ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Hyungseob menggelengkan kepala berkali-kali. Ia membuka ponselnya. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ HYUNGSEOB Sumpah, gue juga gak ngerti. Makanya gue kaget banget, karena thread itu bener-bener bikin susah gue aja! Selain emang orangnya jahat karena udah ngatain lo, dia juga bikin gue semakin bersalah kalo seandainya gue terungkap sebagai pelakunya!

JIHOON ...karena orang-orang pasti nganggep kalian orang yang sama.

HYUNGSEOB Bener! ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ SFX. SUARA ANGIN DARI LUAR ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON (masih berpikir keras) Trus gue harus gimana.. ‎ HYUNGSEOB Kalo si pelakunya gak mau join kita di sini, kayaknya dia bakal tetep sembunyi di balik identitas anonimus itu.

JIHOON Ck... pengecut. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Hyungseob menghela napas. Ia tampak lega sudah mengakui segalanya. Pandangannya kembali mengarah ke layar.

Ia mengetuk layar, lalu matanya membulat. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ JIHOON (dahinya berkerut, melamun) Siapa pula yang sebenci itu sama gue...

HYUNGSEOB (memotong pembicaraan) Err... Jihoon. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ Jihoon menoleh. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ HYUNGSEOB (menunjukkan layar ponselnya) Kayaknya lo gak perlu khawatirin si pelaku thread lagi.

HYUNGSEOB (CONT'D) Akunnya udah ilang. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ FADE TO BLACK. ‏‏‎ ‎ ‏‏‎ ‎ SIAPA PELAKUNYA? by Park Jihoon END.