#_ kim junkyu
Badannya kembali menempel pad apermukaan kasur. Membuat helaan lepas dari mulut junkyu, antara lega dan pasrah.
Matahari diluar semakin menperlihatkan pesonanya, bersinar terang.
Yang juga akan membuat cahaya bulan semakin terang dengan refleksinya.
Karna itulah, setiap malam bulan emas, pasti harinya akan terasa cerah sampai terik. Membuat perasaan yang melewati malam berat tak sepi, tetap ditemani sinar bulan.
Tapi tak tahu untuk junkyu nanti malam.
Badannya menggeliat diatas kasur dengan jari yang digigiti.
“mau haru...mau dengar haru”
Menatap kontak itu lama. Hey bisakah junkyu dengar suara haru dulu? Ia takut. Ia takut, jika nanti malam bagiannya lebih berat atau terlampau berat dan ia nanti hanya bisa menahan diri dengan kepala dipenuhi suara panggil-memanggil.
Setelah hampir 21tahun hidup, dan puluhan malam bulan emas yang junkyu lewati, membuatnya melewati banyak rasa sakit. Rasa sakit yang dihasilkan setiap bulan terasa dekat dengan bumi itu, selalu datang dengan kadar yang berbeda. Ada satu kali saat junkyu tak merasakan sakit sama sekali di malam bulannya. Ekhem, itu terjadi setelah ia dan yoshi menyelesaikan kegiatan panas mereka sebelum bulan mengisi tempat mentari di atas sana.
Ada juga saat malam bulan, junkyu hanya seperti orang demam biasa. Seperti orang kebanyakan, dan saat itu juga masih ada yoshi disampingnya. Membuat itu semua terlewati dengan mudah.
Ada satu juga, yang tersakit sepanjang malam bulan. Yaitu ketika malam bulan setelah dirinya melakukan percobaan bunuh diri. Sesaat setelah puja nya dikabarkan jatuh dan hilang bersamaan dengan burung besi yang mengantarnya menuju jepang. Membuat dunia junkyu hancur dan tak pernah kembali utuh. Rasa sakit malam itu membuat kedua tangan junkyu terpaksa diborgol jihoon. Dengan nyaris seluruh nadi timbul, membuat kehijauan pada kulit yang otomatis memucat. Dan kemudian membuat junkyu tak sadar selama 3 hari. Sampai jihoon yang jarang ke gereja, mendatanginya lalu menangis disana. Serta membuat mata yedam juga tak henti bekerja memeras air mata dan dengan terpaksa menghubungi orang tua junkyu. Mereka berdua tak kuasa menahan badan junkyu yang gemetar dengan mulut yang terbuka menyuarakan sakit. Tak tega.
Selepas itu, jangan tanya keadaan junkyu. Ia melalui banyak. Banyak sekali sampai bisa bangun bahkan sekedar menyanyi di panggung.