write.as

🌼🌼🌼🌼 Abbiyu menghampiri Tanaya yang fokus menonton tv sambil memakan camilan. "Kenapa kak?" tanya Tanaya karena Abbiyu yang tiba-tiba memeluknya dari samping. "Gak kok kakak jadi inget waktu dulu kakak selalu nemenin kamu kalo lagi ditinggal Jeff sama Barra ke istana, kita selalu ditinggal berdua". Tanaya ingat momen yang sedang diceritakan Abbiyu, dulu dia sangat dekat dengan Abbiyu, Abbiyu selalu menemani dan menjaganya ketika mereka berpergian tanpa Jeffery dan Barra. Tanaya tiba-tiba teringat sesuatu yang sudah lama dia penasaran mungkin Abbiyu tahu jawabannya. "Kak, kak Barra pernah cerita ke aku tentang pengasuh aku? Tapi aku gak inget, dia siapa sih kak?". "Hah? Masa kamu gak inget sih? Dia yang ngasuh kamu pas nyonya meninggal loh dek" Abbiyu mendongak menatap wajah Tanaya mendengar penuturan dari Tanaya barusan. "Beneran gak inget kak setiap aku coba inget kepala aku sakit banget". "Oke kakak ceritain, dia itu perempuan dulunya dia itu asistennya nyonya ibu kamu, terus karena ibu kamu meninggal akhirnya dia yang rawat kamu, kaku deket banget sama dia begitu juga dia yang udah nganggap kamu itu anaknya sendiri, Suatu hari, kamu keracunan makanan dan dia yang jadi tertuduh nya jadi dia di pecat dan di usir dari rumah dia ngilang gitu aja sampe kamu nyari dia pun kita gak pernah nemuin dia lagi, Sampe saat kejadian dimana kamu terbunuh, dia tiba-tiba muncul dan nyerang Jeffery terus kita semua jelasin kebenaran nya dan dia pergi dari sana setelahnya tiba-tiba mayat Elisa ditemuin di kamarnya dan kami semua mikirnya mungkin dia yang bunuh Elisa, Kakak terakhir liat dia itu di pemakaman kamu setelahnya dia ngilang dan sampe sekarang pun kami gak tau dia masih hidup apa enggak" Tanaya mencoba memaksa otaknya untuk mengingat orang itu lagi tapi tetap tidak berhasil. "Udah dek jangan di paksain mungkin emang ingatan kamu belum sepenuhnya kembali pelan-pelan aja ya". "Siapa nama nya ya kak? Terus aku dulu manggilnya apa? Aku sedih karena gak bisa ingat orang sepenting dia". "Namanya Diana, kamu dulu manggilnya ibu Diana". "Oh ya dek kata pak Arthur kamu itu ada yang jagain selama ini, kira-kira siapa ya? Ada orang yang deket banget sama kamu gak? Selain Ben dan keluarganya?". "Gak ada deh kak, ada sih namanya Bu Dania dan suaminya tapi mungkin mereka deket sama aku karena aku kerja di toko mereka dan tinggal disana". Abbiyu mengangguk, apa mungkin orang yang dimaksud oleh pak Arthur menjaga Tanaya dari jauh?. 🌼🌼🌼🌼 Setelah mengobrol bersama Abbiyu, Tanaya naik kekamarnya untuk mandi sebelum Jeffery dan Barra pulang. Tanaya melirik jam di meja dan melihat jam menunjukkan pukul 07.15, sebelum ke kamar mandi Tanaya berjalan kearah balkon kamarnya dan melihat keatas. "Tumben bulannya udah muncul jelas padahal baru jam segini" ucap Tanaya sambil memperhatikan bulan yang membentuk lingkaran sempurna itu. Tanaya menutup pintu balkonnya dan berjalan masuk kekamar mandi tapi dia merasakan hawa aneh memasuki tubuhnya. Jantungnya tiba-tiba berdetak lambat dengan suara detakan yang lumayan keras seakan itu berdetak di dekat telinganya. Tanaya memperhatikan kuku-kuku nya yang seperti memanjang, Tanaya menggelengkan kepalanya mencoba menetralkan dirinya yang seperti limbung. 🌼🌼 Jeffery masuk kedalam rumah dan hanya melihat Abbiyu sedang duduk di depan tv. "Nalesha mana Bbiy?" tanya Jeffery kepada Abbiyu. "Di kamar katanya mau mandi tadi" jawab Abbiyu. "Di kamar siapa?". "Gak tau gak bilang mau ke kamar lo apa kamar dia". Mendengar jawaban Abbiyu, Jeffery langsung bergegas menaiki tangga dan memeriksa kamar Tanaya terlebih dahulu. "Nalesha? Sayang?" panggil Jeffery tapi tidak ada sahutan ataupun suara yang menunjukkan keberadaan Tanaya disana. Jeffery hendak berbalik dan memeriksa kamarnya siapa tahu Tanaya ada disana. Tapi sebelum kakinya melangkah terdengar suara dari belakangnya, dan belum sempat dia berbalik tubuhnya dipeluk dari belakang dengan posisi si pemeluk itu memeluk lehernya dan posisi kepalanya di pundak Jeffery. "Hey? Kakak kaget tau" kata Jeffery sambil mengusap kepala Tanaya dengan sayang, yang memeluk nya tadi adalah Tanaya. "Grrr" geram Tanaya di bahunya, Jeffery tidak bisa menoleh untuk melihat keadaan Tanaya saat ini, tapi dia bisa melihat tangan Tanaya yang kukunya telah berubah menjadi panjang dan tajam. "Hey? Mau makan sekarang hm? Silahkan sayang puaskan diri kamu ya" Jeffery membuka aliran darah di lehernya dan itu membuat hidung Tanaya secara otomatis dapat mengendus bau segar dari darah Jeffery. Tanaya menancapkan taringnya di sana dan menghisap darah yang keluar dengan tidak sabaran. "Hey tenang sayang pelan-pelan okey gak ada yang bakal rebut dari kamu kok" ujar Jeffery sambil mengelus sayang kepala Tanaya. Jeffery menggertakkan rahangnya menahan sakit disaat Tanaya semakin kuat menancapkan taringnya di lehernya, kepalanya sendiri mulai berdenyut sakit. Setelah beberapa saat, pegangan Tanaya mulai mengendur dan perlahan mulai mencabut taringnya dari kulit leher Jeffery. Jeffery menangkap tubuh Tanaya yang limbung dan hampir terjatuh. "Barra, Abbiyu tolongin!" teriak Jeffery memanggil keduanya untuk menolongnya mengangkat tubuh Tanaya yang pingsan karena dirinya sendiri sudah sangat lemas. Abbiyu dan Barra datang dan melihat keduanya langsung menolong Jeffery untuk mengangkat tubuh Tanaya ke kasur. Abbiyu yang berada disamping Jeffery pun langsung menahan tubuh Jeffery yang limbung hampir terjatuh. Dia dapat melihat bekas biru keunguan dileher Jeffery tanda bekas gigitan, Abbiyu pun memapah Jeffery untuk merebahkan tubuhnya di kasur disamping Tanaya. "Jeff lo gak papa?" tanya Barra yang melihat Jeffery yang sangat pucat dan lemas. Jeffery hanya mengangguk pelan sebagai jawaban karena kepalanya sangat pusing serta lehernya yang terasa sangat perih dan panas. "Lo istirahat dulu deh tu luka lo perlu gue bantuin buat nutupnya gak?" tanya Abbiyu sambil menunjuk luka bekas gigitan di leher Jeffery. "Iya tolong Bbiy, jangan sampe Tanaya liat ini itu juga tolonh bersihin mulutnya dia" Jeffery melihat sudut mulut Tanaya yang terdapat bercak darah disana. Abbiyu menyapukan tangannya yang terdapat cahaya berwarna biru itu ke area leher Jeffery yang terluka dan menutup luka yang ditimbulkan dengan sekali sapuan. "Udah lo istirahat dulu aja pulihin tenaga lo dulu lah" ucap Barra lalu mengajak Abbiyu untuk keluar dari sana dan membiarkan Jeffery dan Tanaya istirahat. 🌼🌼🌼🌼