write.as

We're just neighbor, right?

Angin pagi memasuki jendela kamar sang menghuni rumah yang sedang membenah diri untuk bergegas pergi dan memulai aktivitasnya. *krek!* Suara pintu depan terbuka dan menampilkan laki-laki dengan baju putih membawa beberapa kotak makanan lalu memasuki rumah. Diletakannya beberapa kotak makanan dimeja makan, hendak memanggil si penghuni rumah nampaknya sudah turun dari ruangannya. "Selamat pagi kak Riel!" sapaan hangat dan senyum manis dari remaja yang menggunakan baju sekolahnya itu sambil membenarkan dasi miliknya. "Selamat pagi jio kecil hahah, itu gak rapi dasinya, sini kakak bantu" Laki laki bertubuh lebih tinggi itu agak menunduk untuk membenarkan dasi Jio yang belum benar dengan sempurna. "Udah, rapi kan sekarang dasinya. Ayo, Jio sekarang sarapan dulu. Ini bekal buat disekolahnya" Ucap hangat Adriel kepada orang yang disebelahnya. Jio merasa senang, senang sekali. Ia memandang lelaki yang betubuh lebih tinggi darinya. _Apa dia memiliki rasa yang sama dengan ku? kenapa dia seperhatian ini, jika kita hanya sebatas tetangga. Aku rasa ini sudah lebih dari kata wajar(?) ah sial, pikir apa aku ini_ Batin Jio bertubrukan dengan bermacam macam pikiran didalamnya. written by @arswrite