write.as

ruang debat seungyoun berjalan laju ke ruang debat. tadi dia ke kafe setelah bel tamat waktu akhir bunyi buat beli cemilan sama susu pisang buat anak-anak tim debatnya. santai banget kak, apa tidak takut ruangnya diambil seungwoo? jawapannya, tidak. seungyoun tau banget seungwoo lepas tamat kelas pasti ke ruang osis dulu sebentar buat periksa kerjaannya. ya sebentarnya satu jam. workaholic, penat tuh selalu tapi heran juga gak pandai mati orangnya. tiba di ruang debat, dia heran kenapa anak2 timnya masih nunggu di luar sama tas dan buku mereka. "kenapa gak masuk?" tanya seungyoun. tony, salah satu juniornya berdiri dan merapikan seluar. "dikunci kak, dari dalam. kayaknya tim debat bahasa sudah ngeklaim ruang ini deh." "HAHH??!" tony telan air liur. minhee, mark sama johnny udah keluh kesah. tau banget apa bakalan jadi 5 menit lagi. seungyoun menjatuhkan tas dan plastik cemilan ke lantai. dia mengetuk pintu sambil mengintai dari balik jendela. "OI BAMBANG! BUKA PINTUNYA GAK! UDAH GUE BILANG GUE BOOKING RUANGNYA HARI INI!" gak ada jawaban. yang denger cuma kekehan seungwoo dari dalam ruangan. sepatutnya lucu, tapi yang ada tim seungyoun rasa merinding. takut pintu atau jendela hancur gara-gara dua anak hits yang gak pernah akur itu. "ANJEENGGG OI SEMPAT LAGI LU KETAWA YA BANGSAT!!!! BUKA PINTUNYA BUKAAAA!!!!" "HAHAHHAHHAHAHAHAH!!!"