write.as

If This Ain’t Love Part 1 — How It All Started 6th Naration thejoohyuncom

Setelah mengirimkan pesan kepada Seungwan, Joohyun dengan cepat berjalan keluar ruangan meeting menuju ruangan pribadinya. Pemilik dari salah satu brand fashion terkenal di Seoul itu kemudian merapikan buku dan laptop yang tadi ia gunakan pada saat meeting.

Puas dengan ruangannya yang sudah kembali rapi, Joohyun kemudian berjalan menuju tempat dimana baju yang sudah ia siapkan sebelumnya digantung dan membawa pakaiannya tersebut ke dalam kamar mandi yang ada di ruangannya itu. Ia mengganti bajunya dan merapikan riasan wajah serta rambutnya sebentar sebelum keluar dan mengambil barang-barangnya lalu berjalan meninggalkan butik.

Sesaat setelah ia membuka pintu utama butik, ia dapat melihat mobil milik Seungwan yang terparkir tepat di depan gedung tersebut. Dengan sedikit bersemangat, Joohyun berjalan menuju pintu mobil dan mengetuk jendela mobil tersebut.

Tidak butuh waktu lama untuk pintu mobil terbuka dan Joohyun pun masuk dan duduk tepat di samping Seungwan. Keduanya memamerkan senyum lebar mereka saat melihat wajah satu sama lain.

“Sorry ya agak lama, Wan…”

Seungwan pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “enggak kok. Gak begitu lama juga aku nunggu kamu. Oh iya mau makan dimana? Mau di mall aja atau mau makan di luar?”

“Di mall aja kali ya? Biar kita juga gak harus buru-buru banget nanti…”

“Siap, Miss Bae!” Jawaban Seungwan membuat keduanya tertawa.

Joohyun kemudian mengenakan sabuk pengamannya sebelum akhirnya Seungwan menyetir mobil dan berjalan keluar dari lingkungan butik menuju mall tempat mereka akan menonton.

Dalam perjalanan, Seungwan menghidupkan radio mobilnya, membuat suasana mobil menjadi lebih santai dengan alunan-alunan lagu yang diputar pada saat itu. Baik Seungwan dan Joohyun secara bersama-sama bersenandung saat lagu-lagu yang mereka tau dan sukai diputar oleh sang DJ radio.

“Gimana hari ini, Hyun? Sibuk banget gak?” Seungwan akhirnya menjadi yang pertama untuk memulai percakapan.

Joohyun yang tadinya memperhatikan jalanan yang ada di hadapannya kemudian mengalihkan pandangan ke arah Seungwan. “Um, gak terlalu sih. Tadi cuma ada satu meeting aja sebentar untuk upcoming project kita. Kalo kamu gimana?”

“Aku sih hari ini lumayan kosong, paling ada beberapa dokumen yang harus aku check aja. Malah aku masih bisa jalan-jalan untuk keliling kantor buat nyapa karyawan dan ngeliat aja gimana mereka kerja.”

“Bagus deh, lumayan banget kalau ada satu hari buat kamu bisa agak nyantai. Soalnya dari cerita mami papi kamu kemarin, kamu tuh kayaknya workaholic banget. Gak sehat tau, Wan! Kamu tuh harus bisa jaga diri kamu sendiri.” Ucap Joohyun yang masih memperhatikan sisi wajah Seungwan yang saat ini sedang sangat focus dengan jalanan yang ada di hadapannya.

Seungwan sendiri tersenyum mendengar Joohyun, “ya mau gimana? Aku ngerasa punya tanggung jawab aja atas apa yang udah papi percayain ke aku. Plus aku juga gak terlalu punya banyak kegiatan di luar rumah jadi kalo bener-bener punya waktu kosong and i don’t feel like watching or just being a lazy bum, aku mendingan kerja deh!”

“Yaudah kalo memang kamu lagi bener-bener kosong, gak ada yang ajak main atau gak lagi pengen nonton dan males-malesan, kamu mending hang out sama aku aja! Daripada kerja kan…”