Aku tengah berusaha memejamkan mata, tapi suara-suara itu terus menerus terdengar. Aku ingin tidur dan beristirahat, tetapi suara-suara itu sama sekali tidak mengizinkan aku untuk tidur. Itu adalah suara orang yang Aku sayangi, namun Aku telah gagal. Aku berharap telah memenuhi semua harapan harapan yang ditaruh kepadaku. Berharap Aku sudah membuat semua orang bahagia. Tetapi hidup tidak selalu adil untuk semua orang, bukan? Beberapa terlahir dengan sendok emas dan menjalaninya dengan bahagia. Beberapa belajar untuk hidup melalui kerumitannya dan beberapa harus terus berjuang sampai akhir dengan harapan ada sesuatu yang lebih baik dimasa depan.

Tidak ada yang bisa mengendalikan nasib kita semua, tetapi hidup adalah tentang bagaimana kita menjalaninya. Kita semua tidak membawa apapun ketika datang, dan ketika kita pergi pun kita tidak mengambil apa pun dari sini, tetapi yang terpenting adalah tindakan kecil yang kita lakukan di panggung yang di sebut dunia ini. Sayangnya Aku tidak mendapatkan kesempatan untuk tampil dengan baik, atau Aku akan mengatakan bahwa hidup tidak adil.

“Kamu tidak dapat melakukan sesuatu yang lebih baik dalam hidup kamu itu. Kamu tidak akan bisa membuat siapa pun bahagia. Kamu tidak bisa menghargai apa yang sudah kamu miliki. Kamu hanya orang yang egois. Bagi kamu, ego adalah yang terpenting. Kamu tidak pernah belajar menerima kesalahan Kamu sendiri. Kamu tidak peduli… “

Suara itu terus terdengar dan membuatku ingin menangis semalaman. Aku tidak bisa tertidur. Aku berdo’a dengan putus asa kepada Tuhan, tetapi Aku merasa bahwa Tuhan tidak mendengarkan do’a ku. Seluruh dunia adalah milik orang jahat, sementara yang tidak bersalah hanyalah korban. Orang-orang didominasi oleh para pembohong, penipu, orang munafik, dan pemerkosa. Teori karma hanyalah omong kosong.