write.as

π™£π™šπ™©π™›π™‘π™žπ™­ 𝙖𝙣𝙙 π™˜π™π™žπ™‘π™‘

Jelita membuka pintu apartement hisyam lebar-lebar, aroma khas laki laki tersebut menyeruak masuk ke dalam penciumannya. Ya, dia selalu suka dengan harum khas hisyam yang memenuhi apartementnya.

Hisyam menaruh segala snack dan soda yang dibelinya dengan jelita diatas kitchen bar, menyalakan lampu ruang tengah dan melepas kaus kakinya. β€œaku mandi dulu” seru Hisyam lalu berjalan menuju ke kamar mandi.

Jelita menganggukkan kepalanya sambil memperhatikan sekelilingnya, hampir dua bulan lamanya ia tidak menginjakkan kakinya ke apartement Hisyam. Beberapa perabotan masih berada ditempat yang sama seperti terakhir kali Jelita datang, barang-barang Jelita pun masih tersimpan rapih dibawah laci tv. ah, iya, tujuan dia datang kesini adalah untuk menonton mr. gu, ia enggan telat menonton barang satu menit pun, karna lily, bunga, dan jessie pasti akan heboh memborbardirnya dengan spoiler dari twitter.

Namun, kalau Hisyam sampai tahu tujuan awal jelita datang, ia yakin laki laki itu pasti akan mengusirnya saat itu juga, karna jujur saja, Jelita tidak memiliki niatan untuk menulis skripsinya sama sekali malam ini. Jelita menggigit jarinya sambil menatap layar tv, memutar otak bagaimana caranya ia dapat terhindar dari yang namanya skripsi malam ini.

β€œMau aku buatin kopi?” seru Hisyam tiba tiba yang membuat Jelita terbangun dari lamunannya. β€œMAU!!!” Jelita melompat bangun dari tempat duduknya, berlari memeluk Hisyam dari belakang, β€œkamu wangi banget kalo abis mandi, aku suka!”

Hisyam hanya tersenyum, tangannya sibuk memilih bubuk kopi walaupun terdapat bayi besar sedang memeluknya dari belakang. β€œHisyam,” panggil Jelita tepat dibelakang telinga Hisyam.

β€œHmm?”

β€œAku punya kabar baik dan buruk, pilih mau denger yang mana dulu”

β€œYang buruk dulu.”

β€œKok gitu?”

β€œYa suka suka aku kan kamu nanya ke aku?”

β€œHFFFT.. yaudah tapi kamu harus siap ya, DAN GABOLEH LEPASIN PELUKAN AKU!” Jelita mengeratkan pelukannya dari belakang, sedangkan firasat Hisyam mulai tidak enak.

Jelita menjijinjitkan kakinya, berusaha mencapai telinga Hisyam, β€œFile skripsiku… hilang” perempuan itu langsung menenggelamkan wajahnya dipunggung besar milik Hisyam, hening sebentar, namun selanjutnya yang ia dengar adalah helaan napas panjang keluar dari mulut Hisyam, β€œGaboleh marah.. gaboleh marah..” Hisyam berbicara pada dirinya sendiri. β€œKabar baiknya?”

β€œKabar baiknya… AKU BAKAL NGINEP DISINI! BIAR KAMU GAK EMOSI SAMA AKU, YEAY!!!”