Tangisan Tengah Malam


sebelumnya perkenalkan namaku Adhisty Wiratama, umurku 20 tahun. Aku tinggal di daerah pusat kota. Kebetulan rumah ku ini agak unik sebab ia terletak di ujung jalan di tengah pertigaan jalan atau yang biasa disebut dengan rumah tusuk sate, rumahku ini diisi oleh 5 kepala keluarga dan masing masing kepala memiliki 1 kamar. Di sana hanya ada 1 dapur dan 1kamar mandi yang otomatis pemakaiannya harus bergantian. Sejak kecil aku belum pernah merasakan hal hal spiritual. Namun entah mengapa pada malam itu aku mengalami kejadian spiritual. Kejadiannya bermula saat aku sepulang habis bekerja. saat itu seperti biasa aku melakukan rutinitas sebelum yakni membersihkan diri dan beristirahat sejenak di ruang tamu sambil memainkan ponsel, malam itu tiba tiba hujan deras namun selang beberapa menit hujan itu berhenti tak lama setelah itu aku mendengar suara tetanggaku berbincang, mungkin dikarenakan rumahku ini cukup terbuka dan dekat jalan jadi suara dari luar rumah sedikit terdengar ke dalam, itulah mengapa aku dapat mendengar suara mereka. Awalnya saat suara tangisan itu terdengar aku berpikir bahwa salah satu dari merekalah sumber tangisan tersebut, tapi beberapa saat suara itu terus terdengar dan mulai menggangu, meski sudah ku tutup telingaku menggunakan bantal suara itu tetap tidak hilang. akupun mulai ketakutan dan membaca ayat suci, berpikir suara itu akan hilang, tapi aku salah suara itu tetap terdengar dan semakin jelas masuk kedalam pikiran. tanpa pikir panjang aku lari terbirit birit hingga tak terasa menuju area belakang dan disana sudah ada om yang sedang menemani tanteku menyuci pakaian. dengan tubuh yang gemetar aku bertanya kepada mereka.

“Tadi denger suara orang nangis gak” “Engga tuh, kan tadi tante baru dari sana buat nyalain pompa air”. “Kok tadi suara jelas banget dari luar”. “beneran engga denger apa-apa, tadi cuma liat kamu lagi main hp aja”.

karena merasa tidak mendapat jawaban yang menenangkan dari mereka, akupun menenangkan diri dan berusaha untuk tidur, setidaknya jika aku tertidur aku bisa sedikit melupakan kejadian malam itu.