Aku Cinta Kepadamu

[Backsong- Agnes Monica: Rindu]

Link¬[https://open.spotify.com/track/5gfV3clsxxJpYkpPEGgXg4?si=5MT2kNpGQoKrCAtmtAoN-Q]



Mencintainya bukanlah sebuah pilihan, namun sebuah keputusan yang sudah kuambil sejak aku berkata “iya” ketika ia bertanya dan meminta padaku hari itu.

Untuk itu, dari sekarang dan seribu tahun yang akan datang, jawabanku tak akan pernah berubah, pilihanku tak akan goyah, karena aku akan tetap mencintaimu.

Meta


Aku datang lagi, karumahmu....

Entah, apakah kau bosan? Akankah rasa itu menyambangi benakmu?

Bright, jika kau bertanya padaku, maka jawabanku tak akan pernah berubah dari hari kemarin, kemarinnya lagi, seminggu yang lalu, sebulan yang lalu, dan mungkin tahun-tahun yang telah berlalu.

Aku tak akan pernah bosan menyambangi orang yang aku sayang, adakah kau rindu padaku Bright? Adakah rasa ini juga kau rasa? Semoga iya, karena meski musim dan tahun berlalu, tak mengubah kenyataan bahwa cintaku masih memilihmu.

Bunga yang kering diatas tanah ini aku ganti dengan yang baru ya Bright, hari ini spesial aku membawakanmu bunga matahari, hari ini spesial aku datang kemari untuk mengingat sekali lagi betapa hebatnya kau mencintaiku hingga aku tak bisa berpaling sejak kepergianmu.

Dulu kamu pernah bilang, kalau bunga matahari ini melambangkan kesetiaan, ia akan setia menanti mentari dari senja hingga pagi untuk bertemu kembali bukan? Juga akan selalu mengikuti arahnya kemanapun ia berotasi kan? Maka dari itu aku membawakanmu bunga matahari sore ini.

Kaupun sama, kau akan menungguku disana kan? Maka dari itu, tunggu aku sebentar lagi, hingga nafas ini sudah tak lagi berhembus, hingga nadi ini tak lagi berdenyut, kita akan bertemu disana, di keabadian.

Bright, sepertinya langit sedang senja, kau suka senja kan? Kau dan aku banyak menghabiskan waktu melihat senja waktu itu, dulu.

Bright, jujur saja. Sejak Kepergianmu aku mulai kehilangan arah, aku tak memiliki tujuan hidup, semuanya terasa mengabur, warna-warna itu telah hilang bersama dirimu.

Pun aku mengalami hari yang sangat berat, menerima kenyataan bahwa kau telah lebih dulu diseru bukanlah hal yang mudah untuk aku terima.

Aku tak mau percaya, aku tak mau meng-iya-kannya. Namun perlahan takdir berbisik kepadaku, bahwa Kepergianmu itu nyata, bahwa kepergianmu adalah hal yang sudah digariskan.

Lalu aku mulai ragu, adakah tuhan itu nyata? Adakah ia mendengar semua do'a – do'a kita?

Dulu kau selalu memperjuangkanku di sepertiga malam mu kan? Pun sama denganku yang selalu memperjuangkanmu di hari minggu ku.

Berat memang, dan saat itu aku tak bisa menerimanya, kehilanganmu adalah hal tersakit yang aku rasa, kehilanganmu adalah sebuah hal yang mengoyak duniaku, semuanya telah berhenti disitu.

Dunia tak lagi berotasi, hariku hanya ada siang dan malam, pun mereka tak lagi berwarna.

Lalu kuingat kau pernah berucap, apakah aku lebih mencintai makhluknya dari pada penciptanya? Disitu aku mulai sadar, bahwa inilah cara tuhan menguji cinta kita.

Bright, jika saja aku bisa menembus dinding waktu, aku mau kembali dan menengok beberapa tahun kebelakang, jika bisa, dan jika ada.

Jujur saja, aku rindu menemanimu puasa, aku rindu kau membangunkanku untuk makan sahur padahal kau tahu aku tak puasa, aku rindu kau merayakan natal bersamaku, aku rindu semuanya, bahkan aku masih ingat bagaimana kau berbicara tentang rasa.

Bahwa rasa tak pernah salah, ia tulus dan suci, lalu mengapa tuhan memberi cinta pada hati dua orang lelaki? Dan saat itu kita sama-sama terdiam.

Bright, musim demi musim berlalu, pun tahun demi tahun terlah terlampaui, nyatanya kau tak pernah pergi sedetikpun dari hati dan ingatanku.

Jangan khawatir, aku masih Meta yang sama, aku tak berubah sedikitpun, pun aku melanjutkan hidupku tanpamu bukanlah seberat yang aku kira, hanya saja akhir-akhir ini aku merasakan rindu yang maha hebat, hingga aku sering menggigil dan menangis ketika merasakannya.

Jadi Bright, sepertinya senja sudah akan berganti menjadi malam, aku pamit ya, aku akan datang lagi esok, dan esoknya lagi, dan esoknya lagi hingga kau bosan.

Kau tak perlu takut, karena sampai saat ini, detik ini, meski beberapa musim telah berganti, meski beberapa tahun telah terlampaui, jawabanku tetaplah sama. Tak akan berubah dan tak akan pernah goyah.

Bahwa “aku cinta kepadamu”

¬Batas Senja. ¬Meta.