Bar

Ada sebuah bar dikota Bangkok yang memiliki ruangan yang tak boleh dimasuki siapapun, ada pantangan untuk tak masuk keruangan itu, bukan tanpa alasan, konon katanya ada mitos yang dipercaya warga sekitar tentang ruangan terkutuk itu, anehnya disana bagaikan surga dunia malam, seluruh gemerlap dunia yang menyihir mata ada disana.

Dan hari itu gerombolan bright dan win yang datang dari chiang mai sedang singgah di bar itu, mereka minum-minum dan terbawa suasana yang semakin melarutkan mereka dalam nikmatnya dunia malam. Ini pertama kalinya win ada di bar ini, berbeda dengan Gun, Mike dan toptap yang sudah sering kesini untuk bersenang-senang, tentu mereka sudah tahu mitos dan pantangan itu.

Semakin malam semakin panas, mereka larut dalam suasana yang semakin memacu mereka melakukan hal diluar batas, pun bright dan win yang semakin memanas layaknya seorang kekasih yang sedang memadu cinta, disisa kesadarannya bright berbisik pada win.

“win….pengen”

“hmmmm”

“ketemu aku di kamar mandi ya? Kita main disana”

“kamar mandi?”

“lebih baik disana daripada kita lakukan disini bukan?”

Dengan begitu bright berlalu terlebih dahulu menuju kamar mandi, meninggalkan Win, Gun, Mike dan toptap di meja sana. Setelah dirasa cukup waktu, win akan menyusul bright ke kamar mandi.

“kak win ke toilet dulu ya…”

“eeeeemmmmmm sana”

ucap mike setengah mabuk dan win berlalu berjalan mencari dimana kamar mandi berada.

Dengan sisa kesadaran yang ia punya ia bertanya pada seseorang.

“maaf mbak, toiletnya dimana ya?”

“oh itu lurus belok kanan aja kak” jawab perempuan itu ramah

“makasih ya mbak”

“sama-sama kak”

Perempuan itu tersenyum, senyumnya aneh seperti ada yang sedang ia sembunyikan dan terlihat senang sekaligus.

Dengan langkah lunglai win berjalan, ia terpemngaruh oleh alkohol yang ia minum tadi.

CEKLEKKKK

Ia membuka pintu toilet, ada beberapa bilik toilet disini dan ia tak tahu di bilik mana bright ada didalamnya, jadilah ia mengetuk satu persatu.

Tok

Tok

Tok

Satu pintu tak ada suara didalamnya yang berarti bright tak ada disana. Win terus mengetok hingga pintu paling ujung dan benar, disana ada bright didalamnya sudah menunggu kedatangannya.

“kemana saja sayang? Lama sekali membuatku menunggu”

Bright terlihat sangat manis dan menggoda dimana win saat ini.

“bisa kita mulai sayang?”

Win hanya tersenyum dan mengangguk, setelahnya ia menutup pintu dari dalam dan menuju pangkuan bright.

Tak ada perkataan yang keluar, hanya erangan win dan desahan bright yang memenuhi ruangan ini, mereka berpacu dalam indahnya permainan yang mereka arungi berdua.

“pe…pelan bright….agak sakit”

“shhhhhhh…nanti juga enak sayang, mau kan hamil anakku hmm?” Bright berbisik di telinga win, merayunya disini untuk bersama-sama melangsungkan kegilaan ke level selanjutnya.

“tapi aku belum lulus kuliah bright, bersabarlah sebentar la…..AAHHHHH”

Bright memasukkannya, membuat win mengejang disana.

“pelanhhhhh….shittttt….ahh kamu gak pake pengaman brightttt ahhhh”

“siapa peduli pakai pengaman sayang, aku hamilin kamu sekarang, mau punya anakmu” jawab bright acuh.

Setelahnya ia memacu dirinya didalam win, semakin lama semakin kencang membuat win terlonjak-lonjak karena kerasnya bright menghujamkan penisnya didalam dirinya.

“ahhhh….brii..ahhh yeshhhhh enakk….disitu sayangghhh ahhhhh”

“ GINI HAH…….gini…”

“AAAHHHH IYA……enakhhh…..bangethhhh”

Ada sesuatu yang aneh pada diri win, ia tak biasanya meminta bright untuk memperlakukannya kasar seperti ini, namun ada dalam diri win yang terus meminta untuk dipuaskan, jadilah ia menuruti apapun yang bright lakukan pada dirinya.

“bright..ahh..kapan kamu pakai kalung…ahhhh yeshhhh”

“hahhh..ahhh sejak tadi di mobil sayanghhh….indah kan?”

Tanya bright pada win yang terlonjak-lonjak dibawahnya, win mengangguk melihat kalung dengan berlian berwarna merah muda ditengahnya, sangat indah.

“ahhhh bright…ma…mau sampai….fuckkk harderhhh pleaseeee”

“dikit lagi sayanghhhhh…..barenghh”

“ahhhhhhh ……”

Mereka keluar bersama, bright keluar didalam win untuk pertama kalinya, banyak sekali sampai rasanya win penuh sekali mengisi dalam dirinya.

“ahhhh hahhhh……kamu beres-beres win, kamu keluar duluan bair yang lain gak curiga”

“emmhhhh”

Disisa kesadarannya win berkemas dan merapikan dirinya, aneh sekali jika biasanya ia akan kelelahan setelah bercinta dengan bright, namun kali ini tidak, ia merasa prima dan segar setelah melakukannya.

“win duluan ya”

“iya sayang”

Dan win keluar dari ruangan itu, ketika keluar ia bertemu dengan perempuan tadi yang ia temui sebelum ia masuk dalam kamar mandi.

“eh mbak, mari”

Perempuan itu hanya tersenyum dan mengangguk. Win berjalan menuju mejanya, anehnya ketika ia sampai dimeja disana sudah ada bright sedang duduk di tempatnya.

“loh win kamu kemana aja sih?”

“lah kok kamu udah ada disini?”

“kamu ngomong apa sih, tadi aku tunggu di kamar mandi gak dateng-dateng jadinya aku balik kesini aja, kemana aja sih”

DEGGGGG

Jantung win serasa mau loncat, dan ketika ia berbalik melihat ke arah lorong yang ia masuki tadi semuanya menjadi petaka bagi win, tag toilet tadi berubah tulisan menjadi ‘makam korban kebakaran’ dan disana ia melihat sosok hitam besar dengan mata merah menyala melihat kearahnya, dengan gigi runcing dan liur yang terus menetes itu, dan nyawa win serasa mau lepas ketika melihat kalung itu, alung dengan mustika merah muda ditenganya sama dengan kalung yang dipakai sosok yang menyetubuhi dirinya di kamar mandi.

Saat itu juga win pingsan dan jatuh ditempat karena terlalu syok tak percaya apa yang baru saja terjadi.

***

samar-samar win mendengar seseorang berbicara.

“jadi bagaimana? hanya itu yang bisa kalian lakukan untuk cepat kaya”

“baiklah saya ambil mbah”

“win...winnnn sini”

sosok kakek tua itu memanggil namanya, ia mendekati kakek dan ada sepasang suami istri disana.

“nah ini namanya win, bisa jadi ladang duit buat kalian, pesugihan memang instan apalagi ini masih fresh”

“ma...maksudnya apa?” tanya win pada kakek itu.

“coba lihat dirimu dikaca, lihat siapa dirimu, bukannya teman-temanmu yang sengaja melakukan ini demi uang? sampai kamu harus jadi seperti ini?”

dan setelahnya win mengaca di sebuah kaca besar, betapa terkejutnya ia melihat dirinya yang sekarang ini hingga ia meraung ketakutan melihat dirinya yang tak bisa ia kenali lagi.

win menjerit ketakutan melihat sosok dikaca yang ternyata dirinya, fakta bahwa bright dan teman-temannya sengaja membuatnya menjadi tumbal untuk mendapatkan uang adalah hal yang tak bisa ia terima hingga ia bertekad untuk membunuh mereka semua suatu hari nanti.

end.