Evermore 2

diambil dari ingatan Winara Cahaya Senja.

Disinilah aku sekarang, sejak aku melihat tawaran dengan gaji yang luar biasa besar aku langsung membuat surat lamaran kerja dan mengirimkannya ke kantor pos, puncaknya ketika semalam aku ditelfon oleh seorang perempuan yang bernama ibu ika, tahukah kalian apa pekerjaan yang ditawarkan? Apa ya sebutannya, kalau untuk anak-anak mungkin namanya babysitter, bedanya kali ini yang aku urus adalah seolah lelaki dewasa yang umurnya terpaut lima tahun diatasku.

Aku sudah merundingkan ini dengan Awan, dia adalah pacarku yang mendukungku untuk mengambil pekerjaan ini setelah aku kehilangan pekerjaan sebagai penjaga toko bakery karena bangkrut dan harus gulung tikar.

Ada tiga orang yang menunggu bersamaku disini, di ruang tamu dengan bu ika sebagai pusatnya, kamu di wawancara secara bergantian, yang aku suka bu ika tidak menanyakan hal yang sama antara orang satu dengan yang lainnya.

“pernah bekerja dimana?” Tanyanya melihatku.

“di toko bakery Tante”

“ada riwayat kejahatan? Criminal? Pencurian? Tatoo?”

Aku menggeleng, terlalu banyak pertanyaan yang harus aku jawab.

Beliau adalah tipe observer yang hanya bertanya dan berucap untuk mengonfirmasi informasi yang ia dapat, beliau juga memperhatikan sikap dan gerak-gerik kami semua ketika wawancara.

“baiklah terimakasih, tunggu saja panggilan dari saya kalau kalian diterima”

Hanya begitu? Baiklah sepertinya aku tidak boleh berharap banyak dengan pekerjaan ini, itu adalah kata-kata untuk menolak lamaran kerja seseorang.

Aku pulang dengan perasaan yang campur aduk, aku harus cepat menemukan pekerjaan karena aku adalah anak pertama di keluargaku yang harus menjadi tulang punggung, mama hanyalah seorang penjahit, gajinya hanya bisa untuk memenuhi kebutuha rumah, sedangkan untuk menyekolahkan kedua adikku? Akulah yang bertanggung jawab.

Biar aku pikirkan sambil berjalan menuju rumah, aku tak naik angkot karena taka ada kepingan rupiah yang tersisa di dompet maupun di saku celanaku, bahkan aku lupa kalau aku belum mengunyah apapun sejak pagi karena memang tak ada makanan dirumah.

ingatan Winara Cahaya Senja