Mfm

Newwie menunggu Awan di kolam yang memiliki kedalaman enam meter dengan wajah yang agak memanas karena guratan merah itu perlahan merambat di pipinya.

Ia tak menyangka kalau pemandangan tadilah yang akan ia lihat dan saksikan, selama ini memang Awan lah yang sangat mencolok sering menggodanya dan lebih sering berinteraksi dengannya dari awal ia menjadi pelatih.

COOOAACCHHHHH

“HUAAAAAAA”

Newwie benar-benar kaget dan hampir saja ia tercebur ke kolam renang.

“Awaaannnn, kamu kenapa sih? Suka bikin saya jengkel?”

Suasana kolam yang sepi dan hanya menyisakan mereka berdua membuat suara Newwie semakin nyaring.

“Yaelah, gausah marah-marah lah coach, masih pagi banget loh ini”

Ucap Awan dengan tangan bersedekap setelah memposisikan dirinya di depan Newwie yang lagi-lagi membuat mata sang coach tak fokus dengan jendolan penis Awan yang jelas tercetak miring ke arah kanan, terlihat menggembung dan besar selali.

push up

“hah? Apaan coach?”

push up limapuluh kali, sekarang”

Awan langsung mengeluh, ia tak menyangka kalau Newwie akan menghukumnya sedemikian rupa.

Tanpa ba bi bu, ia langsung mengambil posisi push up dan mulai mengayunkan badannya keatas dan kebawah, membuat otot bisep, trisep, dada dan abs nya berkontraksi dan membesar seketika.

Newwie baru sadar kalau proporsi badan Awan sangatlah ideal, dengan otot yang membuat darahnya berdesir, juga warna kulit awan yang berwarna tan (coklat), cukup membuatnya berpikir kotor dengan anak didiknya ini.

coach

Panggil Awan di tengah-tengah hitungannya yang sampai angka duapuluh-an, namun sepertinya Newwie tak mendengar kalau ia memanggilnya karena terlalu sibuk memperhatikan otot lengan Awan yang mampu membuatnya menelan ludah.

coahhhh

Panggilnya lebih keras.

“ha? Iya? Kenapa?”

Tanya Newwie begitu sadar dari lamunannya, ia terlalu asik membayangkan hal kotor dengan Awan sampai tak sadar kalau Awan tengah memanggilnya.

“Mau gabung gak?”

“hah? Apaan?”

“Sini gabung dibawahku ahahahahha”

Candanya yang direspon Newwie dengan memutar matanya, jika saja tak ingat dengan dunia, Newwie mau saja memposisikan dirinya dibawah kungkungan Awan yang sibuk naik turun untuk push up dan mungkin memberikan beberapa kecupan sebagai penyemangat, ahhh nyatanya hal itu hanya hidup di imajinasi Newwie, lebih tepatnya hidup di imajinasi mereka berdua menunggu waktu sampai imajinasi itu bisa dibawa ke dunia nyata.

Setelah Awan selesai melakukan hukumannya denhan push up limapuluh kali, ia berdiri dengan otot lengan dada dan abs yang mengembang besar, justru ini seperti senjata makan tuan, dimana Newwie ingin memberikan Awan pelajaran namun malah berakhir dengan dirinya yang salah fokus dengan tonjolan otot yang semakin membesar dan tonjolan penis yang tak kalah mencuri perhatian matanya.

“Udah nih pak, sekarang mau ngapain?”

“M-masuk ke kolam, itu tonjolan kamu bikin salah fokus, di lemesin dulu di dalem kolam cepetan” Ujarnya dengan muka yang ia buang entah ke arah manapun yang penting tak ke arah selangkangan Awan.

“alaaahhhh coach aja yang matanya jelalatan kan? Ahahahha”

BYURRRR

Awan menceburkan diri kedalam kolam sedangkan Newwie terlihat mukanya di tekuk jengkel karena kenakalan anak didiknya itu.

“kita evaluasi hari ini”

Newwie mulai mengeluarkan kertas catatannya dimana didalamnya terdapat catatan waktu dan ranking anak-anak didiknya.

“biasanya kamu selalu dapet rangking pertama, hari ini kenapa malah anjlok ke rangking pertama dari bawah huh?”

Tanyanya dipinggir kolam, terlihat Awan yang hanya kepalanya saja muncul dari kolam sedalam enam meter itu.

“Kalau performa kamu kayak gini gimana bisa kamu ikut turnamen?”

Newwie mulai dengan aksen yang seolah di galak-galakkan, padahal dimata Awan justru itu terlihat sangat imut dan menggemaskan.

Jadilah selama limabelas menit Awan mendengar ceramah dan ocehan Newwie dari dalam kolam, sesekali ia menepi karena kakinya pegal mengayuh di dalam air untuk menjaga agar dirinya tak tenggelam di dalam kolam.

“Gak capek apa? Kapok gak?”

“iya Coach capek”

Jawab Awan yang menepi ke pinggiran kolam.

“Kalau di kasih saran di denger gak?”

“Iya couch

Jawabnya lagi.

Newwie yang melihat Awan dengan muka di tekuk menjadi iba sendiri, mungkin ia terlalu keras pada Awan pagi ini, ada sedikit rasa bersalah di lubuk hatinya.

“Teknik kamu tadi juga ada yang salah”

Newwie langsung membuka jaket parkanya yang secara tak langsung menarik sedikit kaos yang ia kenakan dan memamerkan sebagian kulit perut hingga dadanya yang mengintip itu di lirik oleh Awan, ia seperti bersemangat ketika tahu kalau ia akan mendapat tutor secara eksklusif dengan coach yang selama ini ia taksir.

“Minggiran dikit”

Newwie membuka kaosnya dan celananya, hanya menyisakan celana dalam saja.

Awan sampai melongo dibuatnya, ia melihat tubuh Newwie yang selama ini tak pernah ia lihat, kulit putih susunya yang sangat menggoda, juga dua puting