Ruang Orma
Mereka bertiga ada disitu, diruang orma yang sudah sepi, di ruang orma yang akan mereka gunakan menjadi ajang pergumulan nafsu ketiganya, Off yang sudah dibakar nafsu tak mau berlama-lama untuk menyantap hidangan utamanya.
Ia menyerang win dengan ciuman yang mendominasi, seakan ia ingin menyedot semua bibir dan bermain dengan lidah metawin lebih lama dan lebih dalam lagi.
“eummmmmmm ngghh mwahhhhh …..ahhhhh..hahhhh”
metawin kehabisan nafas dibuatnya, ciuman yang dalam dan brutal diberikan Off tak kira-kira, ia benar-benar sudah tak sabar menikmati metawin lebih jauh lagi.
Sedangkan tawan? Ia hanya melihat aksi yang dilakukan Off, ia tak akan melakukan 3 some dengan mereka, ia akan menunggu Off selesai mengerjai metawin baru ia akan ikut ambil bagiannya, untuk sementara ini ia akan menikmati live action yang tersaji di hadapannya secara nyata, seakan ia adalah satu-satunya penonton yang merangkap menjadi seorang juri.
Off yang semakin asik dan senang mengerjai metawin kini ia asik bermain-main di bagian dada metawin, meremasnya dari luar kemeja yang sedang sang submisive gunakan, meremas dada dan memilin putingnya dari luar agar memberikan efek geli dan menghantarkan nafsu metawin saat itu juga.
“aahhhhhh….engghh…kakkhhhhh…offhhhhhhh”
metawin mendesah kali ini, ia tak kuat jika didera nikmat seperti ini, nikmat yang membuat pertahanannya runtuh dan meminta untuk segera digagahi oleh dominan yang asik bermain-main dengan dada dan nipple nya.
“enak win? Suka di remesin gini sayang? Enak manis?”
Off memberondong metawin dengan pertanyaan yang harusnya tak perlu dijawab, pertanyaan yang seharusnya ia tahu jawabannya hanya dari desahan-desahan tertahan metawin.
Metawin yang diperlakukan sedemikian rupa ia tak tahan lagi, badannya otomatis merespon dengan menggeliat seakan meminta lebih, meminta untuk diremas dan dihancurkan saat itu juga, meminta untuk Off bergerak lebih jauh dan lebih lancang atas kuasa dirinya.
“kakhhhh……eemmppphhhhhh”
runtuh sudah tembok yang metawin bangun Selama ini, di detik ini ia malah vokal memanggil-manggil dominan lain selain brian untuk segera memuaskan keinginannya, memuaskan nafsunya yang sudah membendung di tenggorokan, meledakkan amunisi nafsu yang sudah sampai di ubun-ubun.
“iya sayang, win suka ya diremesin gini? Iyakan? Suka kan sayang?” off benar-benar haus pengakuan metawin akan perbuatannya yang asik meremati dada metawin.
“sukkk….ahhh…win sukakkkhhhhhh”
win mengakuinya, ia suka diperlakukan seperti ini, ia suka diremati saat masih menggunakan kemeja, ia suka dan ia bisa gila karenanya.
Off yang mendengar jawaban dari metawin tersenyum puas, ia tahu dan yakin kalau win memang suka diserang dengan pertanyaan dan suka dipuji untuk membuat nafsu submisive ini meledak-ledak, kiranya off tahu ialah kapten dalam permainan ini, ialah sang pemegang kendali adegan ini, dan ialah yang akan menaklukkan metawin pertama kali sebelum tawan melakukannya.
Maka yang ia lakukan sekarang ada langsung menggendong dan membopong metawin menuju matras di ujung ruangan, matras yang akan menjadi saksi menggilanya off sebentar lagi, matras yang akan ia gunakan untuk menyetubuhi metawin dan memuaskan nafsunya, matras yang akan menjadi babak baru kebangsatan perbuatan metawin selama ini, ia runtuh dan ia tak berdaya karena ia juga menginginkannya.
Off menggendong win seperti menggendong seekor koala, win yang di gendong juga menurut saja karena ia juga sudah tak sabar untuk merasakan sensasi baru di babak baru dalam hidupnya, disetubuhi oleh Off dan Tawan bergantian sungguh ia tak pernah berfikir demikian, namun disinilah mereka, ruang orma yang menjadi saksi pergumulan itu yang akan segera terjadi.
BRUKKKK
Off menjatuhkan metawin di matras, matras empuk yang akan ia gunakan menikmati dan mengeksplor badan metawin.
ia langsung menindih metawin, tak memberikan metawin waktu untuk memproses apa yang terjadi, ia membuat metawin berada dibawah dominasinya, ia membuat metawin lemah dibawah kontrolnya, ia membuat metawin terjebak nafsu bersamanya sebentar lagi.
Off yang tak sabaran langsung menciumi metawin, melahap bibir pink kesukaannya yang terus saja menggodanya untuk segera ia sesapi rasa manisnya, mereka berdua berciuman, ciuman yang panas dan dalam membuat keduanya terbakar oleh nafsu dan suasana yang mendukung pergumulan mereka, keringat membasahi badan keduanya sebagai bukti seberapa terbakarnya nafsu mereka untuk segera dipuaskan, untuk segera dilepaskan secara liar.
“eemhhhhhh mmmmmhhhh”
metawin sepertinya sudah kehabisan nafas, ia mendesah dan memukul dada bidang off untuk diberi waktu mengisi oksigen ke paru-parunya karena sesaat tadi off menciumi metawin seperti musafir dipadang pasir yang menemukan air, seperti tak akan puas dan tak ingin selesai.
Off yang tahu kalau si manis kehabisan nafas langsung melerai cumbuannya membiarkan metawin bernafas dengan bebas namun masih dalam dominasinya, ditengah sibuknya metawin mengatur nafas, off dengan terampil melucuti satu persatu pakaian yang metawin gunakan mulai dari
Kemeja
Kaos dalam
Celana panjang
Hingga boxer
Tersisalah metawin yang hanya menggunakan celana dalam, memamerkan badannya yang putih bersih dan sehat, membuat off tak sabar memeberikan tanda-tanda kemerahan sebagai hasil karyanya atas badan metawin.
“ahhhh winn, kamu mulus banget sayang, kak off gak kuat lihatnya win”
off berkata sendiri kali ini, win tak menjawab perkataan off karena ia terengah engah mengatur nafas dan masih terkejut off hampir saja menelanjanginya sesaat tadi.
Off langsung menerkam metawin, menyerang lehernya, menyedotnya seperti ia adalah seorang vampire yang kehausan darah, menyedot dan menjilatnya seperti permen yang meninggalkan bekas kemerahan disana.
“aaahhhh kak offhh…janganhh kasihh cupanghhhh…jangannhhhh”
metawin masih bisa mengotrol nafsunya ternyata, ia khawatir kalau brian tahu perbuatannya dengan off yang meningalkan jejak berupa bekas kemerahan di lehernya.
Off yang diberi larangan justru malah merasa tertantang, ia memberikan cupangan tak kira-kira banyaknya, di leher sampai dada metawin ia jilat dan ia sedot hingga meninggalkan bekas kemerahan sebagai bukti kalau off pernah menjaman metawin sejauh ini, sebagai bukti kalau win tak berdaya di bawah pengaruhnya, dan sebagai bukti kalau win pernah ia taklukan dibawah dominasinya.
“eenghhh kakkhhhhhh”
Cuppppp
Off melepaskan jilatan dan sedotannya disepanjang kulit dada metawin, ia menatap metawin yang berhasil ia taklukan, ia menatap metawin yang kacau dibawahnya, kacau atas perbuatannya, ia bangga bisa membuat seorang metawin si submisive pujaan dari fakultas psikologi takluk pada permainannya.
“mulus banget kamu sayang, kak off suka”
ujar off dengan seringai jahat diakhir, ia akan sangat puas sepertinya mengerjai metawin.
Setelahnya off langsung membuat dirinya polos didepan metawin, melucuti satu persatu pakaiannya sendiri, mulai dari kaus, celana hingga fabric terakhir yang menjadi penghalang penisnya sedari tadi yang sudah mengeras dan membuat penisnya menggembung seakan ingin dibebaskan dan dipuaskan oleh submisive yang sekarang ini sedang terbaring tak berdaya atas segala rangsangannya.
Sedangkan metawin yang melihat bagaimana maskulinnya off melucuti pakainnya satu persatu jantungnya berdegup lebih kencang, dengan keadaannya yang begini, ia dibawah dominasi off dan disuguhkan pemandangan off yang polos lengkap dengan penisnya yang keras menghadap keatas seakan menantangnya untuk segera bergumul dalam nafsu yang membara.
Off yang sudah polos menggenggam penisnya dan menepuk-nepukkan penisnya pada paha metawin, memberikan friksi nikmat untuk keduanya, nikmat untuk off yang penisnya bersentuhan dengan kulit metawin dan nikmat untuk metawin karena kulitnya secara langsung disentuh oleh penis yang panas dank eras tersebut, membuat darahnya berdesir lebih cepat dan mampu membuat nafsunya mencapai puncak menuntut untuk dipuaskan.
Plok
plok
plok
Suara gesekan antar kulit itu, antara penis off dan kulit paha putih mulus metawin, menciptakan gelombang nafsu yang menghanyutkan mereka berdua diatas matras.
“win suka diginiin sayang?” tanya off seraya terus menepukkan penisnya di paha si manis.
“ahhhh…kak….lagihhhh” win benar-benar menjadi liar sekarang, ia ingin segera mendapatkan penis itu, tak sabar untuk ia bawa dalam genggaman tangannya.
“iya sayang iya…sabar, sini duduk, kak off pinjem mulutnya”
perintah off untuk metawin agar segera duduk di atas matras, ia akan meminta metawin memberinya blowjob seperti tadi siang di kamar mandi, blowjob ternikmat yang pernah off dapatkan selama hidup, blowjob yang bisa mengantarnya pada pelepasan nafsu, hanya metawin yang bisa melakukannya.
Metawin dengan senang hati untuk memberikan blowjob, ia pun tak sabar untuk menenggelamkan penis besar itu sampai ke pangkal tenggorokanya, kalau perlu ia akan membuat off mendapatkan orgasme hanya dengan permainan blowjob yang akan ia lakukan.
HAPP
Penis itu telah masuk dalam mulut metawin, si manis tak melahap semuanya, ia tahu dimana letak terlemah laki-laki, ia akan memepermainkan off lebih jauh dengan ketrampilan mulut dan lidahnya.
“ahhhh winnnnhhh….win pinter..enak banget sayangghh, terus winnhh”
Off sangat suka sensasi nikmat yang diberikan metawin pada penisnya, menjilat, menyedot dan mengulumnya seperti sebuah permen kesukaannya.
“semuanya winhhh, masukin semuanya, masukin kontol kak off semuanya sayanghh”
Win yang diperintah seperti itu mengabulkan pinta sang dominan, ia memasukkan hingga ke ujung batang penis itu, memasukkannya hingga ke pangkal tenggorokan, membuat lutut off gemetar karena ledakan nikmat yang tak bisa ia terima, Ini banyak, terlalu banyak untuk diterima oleh tubuh sang dominan, sengatan listrik itu membuat darah off berdesir karena perlakuan metawin pada penisnya.
“ANJIIGHHHHH…WINNHHHHH…FUCKKKKKKKK”
Lutut off gemetar merasakan deepthroat yang diberikan metawin, bagaimana tidak? Penis itu seakan menghilang di mulut simanis, hilang dan masuk menuju titik yang dalam dan hangat serta lembab membuat rangsangan nikmat dan gelombang nafsu yang menenggelamkan off dalam lautan nafsu.
“ghokkkk eummmm mmmmmmm”
win belum melepaskan penis itu yang masih bersarang di tenggorokannya, yang ia lakukan selanjutnya bisa membuat off gila, ia bergerak maju mundur seolah akan mengeluarkan penis itu lalu menelannya lagi, menenggelamkan penis off sedalam-dalamnya yang ia bisa, meski berairmata sebagai akibat benda asing menyumpal tenggorokannya, namun metawin menikmati penis off sebanyak ia menikmati penis brian dan penis tawan, sama-sama besarnya, sama-sama panjangnya, sama-sama kerasnya dan yang paling penting adalah sama-sama nikmatnya.
“AAHH WINNNHHH…WIN PINTER..PINTER BANGET SAYANGHH…SUKA DISUMPEL KONTOL KAMU YA WINNNHHH?”
Win yang ditanyai langsung mengangguk, dan hal itu membuat off mengerang seketika, dengan keadaan win yang masih tersumpal oleh penisnya, bisa-bisanya ia mengangguk dan mengakibatkan ngilu dan nikmat yang datang bersamaan, bahkan off tak bisa memisahkan apakah itu ngilu atau nikmat, sangat tipis perbedaannya dan ia menikmatinya.
“udah win…udah , kak off mau ngentotin kamu sekarang”
off langsung menjauhkan penisnya dari mulut metawin, mengakibatkan kekosongan pada tenggorokan metawin dan membuat benang liur bercampur precum yang berarti penis itu benar-benar sudah siap melakukan tugasnya sesaat lagi.
PWAHHHHHH
Win masih tak mau melepas kulumannya pada penis off namun off memaksa penisnya keluar dari tenggorokan lembab nan hangat itu, penisnya penuh dengan liur dan precum jadi off tak perlu menggunakan lubricant, ia akan langsung menancapkanya dalam diri metawin dan membuat anak ini mengerang-erang karena penisnya menyumpal tubuh bagian bawah metawin.
Off langsung menindih metawin, menyerang bibir merah muda yang baru saja memberikan nikmat padanya.
“eummmm mmhhhhhhh”
metawin mendesah karena perlakuan off yang kasar, ciuman itu benar-benar mendominasi metawin sampai titik tak bisa ia lawan lagi, ia pasrah dengan permainan off yang gila ini. Setelah puas dengan bibir metawin kini off beralih pada leher yang sudah ia tandai tadi, tanda merah menggoda sebagai hasil pelampiasan nafsu seorang dominan yang segera ingin dipuaskan.
“kak off mau ngentot kamu sekarang ya sayang?”
“jangan kak…. Foreplay dulu plisss….punya kak off gede banget, kalo langsung masuk pasti sakit”
pinta metawin, ya tentu saja tanpa pemanasan terlebih dahulu ia hanya akan merasakan sakit, jadi yang ia lakukan adalah meminta off untuk mempersiapkan dirinya lebih jauh sebelum dimasuki.
Tak menjawab, off langsung beringsut dari ranjang dan mengambil sebuah pelumas yang telah ia siapkan didalam tasnya, disana ada tawan yang sudah polos dan dan sedang mengocok penisnya sendiri, ia melihat pergumulan panas antara sahabatnya sendiri dengan metawin, seakan ia juga menunggu giliran untuk menghancurkan metawin setelah off mendapatkan pelepasannya.
Setelah mendapatkan apa yang ia cari-cari, off kembali ke matras yang sudah ada metawin terbaring disana, siap untuk melakukan pemanasan sebelum hidangan inti, yang off lakukan sekarang adalah melumuri tangannya dengan tiga jari, gila…3 jari sekaligus seakan ia tak peduli kalau metawin akan kesakitan, tak peduli kalau si manis akan mengerang dan berairmata karena ia akan melakukan pemanasan dengan tiga jari sekaligus, ia sudah tak sabar untuk memasuki metawin, jadi ia melewatkan satu atau dua jari dan memilih menggunakan tiga jari sekaligus untuk mempersiapkan metawin.
“kak off jangan langsung tiga gitu dong ka…..AHHHHHHHH KAKHHHHHH”
win menjerit, off benar-benar memasukkan tiga jarinya dalam tubuh metawin tanpa aba-aba tanpa membiarkan metawin melakukan persiapan, tangannya brutal di dalam sana masuk keluar dengan tempo yang ia atur sesuka hati, kadang pelan seakan ia merasakan jepitan pada dinding metawin dan terkadang ia akan melakukannya dengan cepat dan kasar membuat metawin terlonjak dan menggelinjang disaat yang sama.
“KAKKKHHHH AHHH……AMPUNHHH…KAKKKHH SAKITTHHH”
win tak kuat lagi, ia merasakan sakit yang teramat sangat, ia tak pernah diperlakukan sekasar ini, tidak dengan brian sekalipun yang memperlakukannya dengan lembut, namun kali ini sepertinya ia akan digempur tanpa ampun oleh dominan yang asik bermain dengan tubuh bagian bawahnya.
“suka gak win? Suka kan kamu jalangggg….gausah sok jual mahal kalo doyan kontol, suka kan kamu dikontolin kaya tadi hah?”
off suka sekali menggoda metawin dengan omongan kotornya seakan metawin adalah jalang yang bebas ia gunakan dan ia perlakukan seperti budak.
Clok
Clok
Clok
Off brutal dengan jarinya, ia mempersiapkan metawin dengan cara yang brutal membuat metawin mengerang dan menjerit memenuhi ruangan orma ini, metawin merasakan perih dan nikmat yang mulai datang bersamaan, meski kasar dan brutal nyatanya off tak pernah meleset mengenai titik yang membuat win mengejang dan berairmata karena sakit dan nikmatnya diperlakuakan sedemikian rupa.
Off menyudahi kegiatannya, ia tak membiarkan metawin yang kacau dibawah sana sebagai akibat kenakalannya tadi, ia menancapkan penisnya dalam metawin dengan kasar sekali hentak langsung menuju titik terdalam metawin.
“AAAAAAKKHHHHHHHHH KAKKKKKKHHHHHHH”
win menjerit karena terkejut dengan perlakuan off yang tiba-tiba mencabut jarinya dan menggantinya dengan penis besar dan panjangnya ynag langsung dimasukkan semuanya sekali hentak, sangat penuh, sangat sesak, membuat metawin mengejang dan meremas matras sekeras ia bisa sebagai pelampiasan rasa penuh yang ia rasakan sekarang.
Plok
Plok
Plok
Off menggenjot metawin dengan keras, mengakibatkan suara pertemuan dua kulit yang nyaring di ruangan ini.
Off merasakan nimkat yang luar biasa pada penisnya, seperti di cemgkram dan dihimpit dengan kuat.
“eeennnghhhh kkakkkhhhhh…..pelanhhhh dikithhhhh” win meminta off untuk memelankan ritmenya, ia sudah mulai menikmati permainan ini, namun tetap saja rasanya terlalu penuh mengisi bagian dalam dirinya.
“enak win? Suka dientot keras kaya gini hah?...ahhhh…bangsatttt winnnn enak bangethhhhhh ahhhhh”
off bukannya mengendurkan temponya malah ia makin menggila menyetubuhi metawin, semakin keras, semakin brutal dan hal itu membuat off merasakan nikmat tak terkira dan ada metawin yang lutut nya serasa lemas merasakan genjotan keras itu mengakibatkan tubuhnya terlonjak-lonjak dan merasakan nikmat yang meledak hingga ke ubun-ubun.
“sukahhhh….ahhh sukkkaaaaaaa…….enakkkhhhh ….kontol kak off enak bangethhhh…ahh….eenhhggh…ahhhhh”
win bingung, disaat dirinya merasa terlalu penuh malah ia meminta lebih, malah ia memuji dominan yang sedang sibuk menyetubuhinya, ia tahu konsekuensi yang akan ia dapatkan atas perkataanya, ia akan di pompa lebih keras dan lebih kasar pasti sehabis ini, dan ia tak akan protes karena penis itu selalu berhasil mengenai titik ternikmatnya, membuat metawin merasa pusing dengan deraan nikmat yang tak pernah usai.
“suka kan kamu winhhhh ahhhh…..enak banget kamu sayangghhh”
“ahh enghh kak offhhhh harderrhhhhh…..fasterhhhhh plishhhhhhhh”
Clok
Clok
Clok
Clok
Off menuruti apa yang metawin mau, ia memompakan dan menggenjotkan penisnya lebih keras lagi, lebih dalam lagi, lebih brutal lagi di dalam metawin, ia ingin menghancurkan metawin dari dalam, ia ingin si manis ini mendapat pelepasan karena persetubuhan kasar ini.
“tay sini tay…sumpel mulut nih anak pake kontol lo”
off memanggil tawan untuk bergabung dengan pergumulan mereka, tawan dengan senang hati, penisnya yang sudah mengacung keatas dan sangat keras siap menyetubuhi mulut dan bagian bawah metawin tentunya.
Tawan yang sudah bergabung diatas ranjang langsung menyumpalkan penisnya dalam mulut metawin, menyumpal mulut itu agar tak banyak mendesah dan mengerang, menyumpal mulut itu agar penis tawan mendapat kenikmatan.
“ummmmmm mmmmm emmhhhhh” tersumpal sudah mulut meta dan tubuh bagian bawahnya, penuh di kedua sisi tubuhnya ini membuat meta tak leluasa, mulutnya disumpal sampai tenggorokan oleh penis tawan, dan bagian bawahnya dipompa dengan keras oleh off membuat badannya terlonjak-lonjak.
“enak win di sumpel dua kontol gini? Suka kan sayang?” tawan mulai dengan obrolan kotornya, membuat suasana ruang orma ini semakin panas.
“ummm mmhhhhhhh” win tak bisa besuara, tenggorokannya disumpal penis tawan hingga kepangkal, membuatnya susah bernafas karena kejantanan itu sungguh masuk kedalam sana. Off dan tawan seperti kesetanan menyetubuhi metawin tanpa jeda, tanpa ampun membuat si submisive kacau dan kepayahan menghadapi dua dominan liar di ruang orma ini, membuatnya harus disumpal atas bawah untuk memuaskan nafsu off dan tawan.
“aaaghhhhh enak banget lobang nih anak tay…..sumpah lo harus coba abis ini….ahhhhh bangsattt winnn ketat banget sayanghhhhh”
“gue bilang juga apa off….mulutnya aja enak banget gini…apalagi lobangnya …bajinganhhh winhhhh jangan disedot sayanghhh”
Dua dominan ini asik bervokal ria disaat sang submisive sedang kepayahan dibawah mereka ber dua.
Clok
Clok
Clok
Off benar-benar sudah hampir dipuncaknya, jadi yang ia lakukan adalah memompa metawin lebih keras lagi agar mendapatkan rangsangan yang lebih juga.
“ahhh winhhh sayanghhh kak off mau sampe…ahhh bangsattthhhh”
“ummhhhh engghhh mmhhhhh” win masih tak bisa menyuarakan apa yang ada dipikirannya, penis tawan benar-benar menyumpal mulutnya hingga penuh.
“kak off hamilin kamu winhh….arghhhhh hamil anak aku kamu winhh…arghhhh”
“bangsat jangan ngecrot di dalem goblokkkk….win hamil mampus lo bangsat”
“AHHHH WINNHHH KAK OFF NGECROT DI DALEM SAYANGHHHHH …AHHHHHH”
keluar sudah, off mendapatkan orgasme di dalam metawin, orgasme terhebat dan ternikmatnya selama ia hidup.
“ahhh…ahhh enak banget parahhh” off mencabut penisnya, walau masih keras dan masih ingin melakukan ronde ke dua, ia tahu kalau tawan juga sudah tak sabar untuk memasukin metawin.
PLOPPHHHH
Sumpalan penis tawan terlepas, ia melepas sumpalannya pada mulut metawin karena ia akan memasuki metawin sebentar lagi.
“gentian Off gue pengen genjot win juga”
ucap tawan pada off, Off yang sudah mendapatkan pelepasannya dengan metawin langsung beringsut dari matras dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, kini giliran tawan yang ambil bagian.
Tawan yang sudah tak sabar langsung menancapkannya dalam-dalam, membuat metawin yang masih sibuk menata nafas kini terlonjak karena terkejut dengan tusukan dalam itu.
“aaakhhhhh kak tayyyy….pelanhhhh” win kini memohon pada tawan untuk memperhalus permainannya, agar tak sekasar permainan off yang brutal sesaat tadi.
“hushhhh nikmati aja ya sayang, win pinter kan?”
Win mengangguk
“win anak baik kan”
Win mengangguk lagi
Nyatanya tawan sedang bermain praising kink kali ini untuk membuat metawin takluk padanya, pada kuasanya, pada dominasinya dan pada permainannya.
Dengan begitu tawan langsung menggempur metawin, memompanya tanpa ampun, mencari kepuasan sendiri dan membiarkan metawin mengerang dan mendesah nikmat seakan menyemangatinya untuk terus lebih keras, lebih cepat dan lebih brutal.
“ahhh…ahhh kak tayy…ahhhh”
“enak kan winnnhh…ahhh enak di entot sama kontol kak tay kannhhh?”
“eengghhhh ngahhhhhh kakhhhhhh”
“enak mana huh? Enak kontol kak tay apa kak brian? Ahhh hahh enak mana sayanghhh?”
“eenghhhh enak semauahhh…ahhh win suka semuahh….ahhh…ahh kakhhh”
win sepertinya akan sampai pada puncaknya, mengingat tawan terus menumbuk titik itu tanpa jeda dan tanpa ampun maka tak heran jika win sudah hampir menyerah pada permainan panas ini.
“ahhhh…kak tayyy win mau sampe…ahhh kakhhh”
“bareng sayanghhh kak tay bentar lagi sampe, tahanhhh”
Clok
Clok
Clok
Clok
Tay mempercepat pompaannya pada metawin, membuat keduanya didera nikmat yang akan mengantarkan mereka pada puncak orgasme keduanya.
“KAK TAY KELUAR SAYANGHH….AGHHHHH KAK TAY NGECROT WINNHHHH”
“ARRGHHH KAKKKK AHHHHHHH”
Keduanya sampai di saat yang sama, saat yang tepat untuk meraih nikmat duniawi mereka, tanpa tawan sadari kalau ia juga keluar dalam diri metawin, dan metawin yang sudah hilang setengah kesadarannya karena lelahnya pergumulan mereka bertiga di ruang orma.
Setelahnya tawan tertidur memeluk metawin dan ada off yang sudah bergabung bersama mereka diatas matras untuk istirahat dari lelahnya mencapai surga dunia.
Konten Kotor JeJe 2020