Brian fetish (exhib)
Rumah newwie
Begitu sampai di depan gerbang, brian segera menghubungi newwie agar segera membukakan pintu gerbangnya, mengingat new yang sedang dirumah sendiri membuat brian senang, pasalnya ia akan menghajar newwie dengan bebas dan leluasa tak perlu menahan erangan dan desahan.
Begitu satu chat masuk dan brian baca, rasanya ia ingin langsung melompat pagar, didalam chat itu newwie mengatakan kalau ia hanya menggunakan boxer saja, rasa-rasanya brian bisa hilang akal detik itu juga untuk menyetubuhi newwie di depan gerbang rumahnya sendiri.
Begitu newwie sudah terlihat keluar dari pintu rumahnya, rasanya brian menyesal mengatakan agar tak memakai celana, ternyata hal itu dituruti oleh newwie dan malah menyerang brian seperti boomerang, darahnya mendidih saat itu juga, nafsunya udah di ubun-ubun siap untuk disiram oleh percikan-percikan nafsu.
New berjalan dari pintu menuju gerbang, langkahnya memang biasa saja, tapi dengan lancangnya pikiran brian memberi stimulus kalau newwie tengah menggodanya dengan berjalan secara erotis.
“cepet banget sih bri sampenya” ucap sang tuan rumah
“iya dong, aku kan kangen kamu. Emang kamu ga kangen aku new ?” ujar kekasih metawin ini.
“gak, udah sana pulang” newwie sedang ingin bermain jual mahal sepertinya.
“jangan gitu dong, abis ini aku orderin mekdi mau? Kamu pesen sebanyaknya gapapa” tawar brian, ia tahu kalau new sangat suka beberapa menu makanan di restoran cepat saji tersebut.
Tak menjawab newwie langsung membukakan pagar agar brian dan motornya bisa cepat masuk, agar brian bisa cepat memasuki newwie dan menuntaskan nafsunya.
“yuk masuk dulu bri”
“masuk kemana? Masukin kamu? Iya sabar ya. Aku juga udah turn on dari tadi nih, liat, ngegembung gini selangkanganku” ujar brian usil, ia tahu persis apa maksud perkataan newwie tadi, ia hanya suka menggoda newwie saja.
“apasih briiii” ujar new yang selanjutnya menutup gerbang dan berjalan cepat menuju rumah.
Setelah brian memarkirkan motornya, ia berlari kecil tak sabar untuk menghajar newwie dengan bebas, sesuka hatinya sesaat lagi. Begitu sudah sampai di kamar newwie yang berada di lantai 2, ia langsung bisa melihat siluet sosok newwie yang sedang membuka pintu kacanya agar terbuka untuk mengakses ke balkon.
Ia langsung menerkam newwie dari belakang, memeluknya erat sampai membuatnya terkejut dengan ulah sang dominan yang nafsunya minta dipuaskan ini.
“mmmmmmm ahhhhh kangen sama kamu new, kangen genjotin kamu sampe kamu ampun-ampun” ucap brian dengan nakalnya, ia menghirup wangi tubuh newwie banyak-banyak untuk membangkitkan monster yang ada dalam dirinya.
“ihhh bentar dulu dong bri……aaawwhhhhhh” new menjerit, pasalnya dengan tiba-tiba tangan brian yang semula memeluk pinggang new langsung bergerak keatas, kearea dada dan meremasnya dengan gemas.
“aku kangen new…muah” brian menciumi tengkuk new yang putih bersih itu, seakan gemas untuk segera memberinya tanda kemerahan. Tangan brian masih trampil untuk bergerilya di badan newwie, mengelus dan kadang meremas menjadi kegiatan brian yang sangat sukai saat ini, membuat newwie dari yang semula galak menjadi newwie yang jalang diranjang adalah kegiatan menantang yang menyenangkan.
Newwie yang diperlakukan demikian pun tak tahan lagi jika harus berpura-pura kalau ia tak terangsang, ia ingin melakukanya juga dengan brian, disini, dikamarnya dan di balkonnya. Maka dari itu ia mencoba membalikkan badannya, berhadapan langsung dengan brian dan mata elangnya yang mengintimidasi sang submisive.
Setelah ia berbalik, yang terjadi selanjutnya adalah brian yang menyerang mulut berwarna pink milik newwie seperti musafir yang kehausan akan air, seakan tak pernah merasa cukup, seakan disanalah brian bisa melepas dahaga nya.
“eeeemmmhhhhhh…..” newwie mendesah karena hebatnya permainan lidah dan tangannya yang terus bergerilya di tubuh bagian bawah newwie, meremas pantat itu dengan gemas, seakan tak sabar untuk memakan hidangan utamanya, tangannya haus untuk terus mengeksplor tubuh seksi newwie.
Mmwahhhhh
Tautan bibir mereka terlerai, meninggalkan amunisi nafsu yang siap meledak bagi brian, dan meninggalkan newwie yang kepayahan mengatur nafasnya yang terengah-engah, ternyata brian tak membiarkan newwie untuk kembali ke posisi normalnya, ia menyeret dan melempar new di ranjang, selanjutnya ia menindih newwie, membatasi ruang geraknya, seolah ia ingin membuktikan bahwa berada dibawah brian adalah candu baginya, seolah ia ingin menunjukkan bahwa berada dibawah brian ia tak memikiki kuasa apa-apa atas tubuh dan pikirannya.
Ia menyerang bibir newwie bertubi-tubi, tangan newwie juga tak dibiarkan bebas, ia menyatukan tangan newwie diatas kepala dan menyerang bibir pink itu sesuka hatinya, kegiatan seperti inilah yang membuat newwie tak bisa lepas dari pesona brian, ia pencium yang handal, ‘pasti win sangat puas dengan permainan brian diranjang’ pikir newwie sesaat sebelum kewarasannya direnggut brian.
Ppwahhhhh
Brian melepaskan dominasinya atas bibir newwie, sekarang tangannya dengan terampil melepas kaos yang digunakan newwie, ia langsung dihadapkan dengan kulit putih susu itu, ia langsung dibuat gila dengan dua puting yang menunggu bibir dan lidahnya disana, dengan beringas tangan brian meremas dada new, cukup kasar hingga membuat new kaget dan terlonjak.
“eeengghhhhh jangan kasar bri…..sakitthhhhh” new memberikan intrupsinya atas perbuatan brian sesaat tadi.
Diberikan protes seperti itu malah membuat brian semakin menjadi-jadi, ia dengan rakus menjilat dan menyedot putting itu, dijilat dan disedot bergantian, terkadang brian juga menggigit pelan hingga membuat new mendesah dan menggelinjang.
Sslluuurpppppp
Brian seperti menyusu pada newwie, ia bermain kasar namun ia juga ingat kalau newwie bukan miliknya, maka dari itu ia juga berhati-hati untuk tak meninggalkan jejak kemerahan dikulit newwie yang putih susu.
“eeeengghhh briiiiiannnhhhhhh” erang new, brian tau kalau new sudah larut dalam permainannya, ia tahu newwie sudah terangsang dan siap untuk dieksplor dan ia gunakan untuk memuaskan nafsu bejatnya sebentar lagi.
Brian yang mengungkung newwie langsung maju dan duduk diatas dada newwie, ia menurunkan resleting celananya, celana yang bagian tengahnya kini menggembung karena ada sesuatu yang keras, panas dan besar dibalik celana itu seakan memanggil newwie untuk segera melahapnya.
Newwie yang tahu apa yang akan dilakukan brian hanya bisa pasrah, jakunnya naik turun seakan tak sabar merasakan penis sang dominan yang kini telah mengacung didepan mukanya, mengacung ke atas seakan menantang langit dan gravitasi bumi untuk segera menyetubuhi newwie.
“buka mulutnya new….” Brian memerintah. Yang diperintah tentu saja menurut karena ia tak sabar merasakan sensasi penuh dibagian mulutnya yang akan disumpal dengan kejantanan brian, setelah new membuka mulutnya, yang dilakukan brian adalah memasukkan penis itu sedalam mungkin newwie bisa bertahan, menggenjot mulut newwie seperti ia menyetubuhi pantatnya sebentar lagi, sedangkan newwie ? ia hanya bisa pasrah ketika brian menyodokkan penisnya menyentuh tenggorokannya yang harus membuatnya menahan nafas karena sumpalan penis brian menghalangi kemampuan bernafasnya.
“eeenghhh nngghoookkk…..” newwie benar-benar tak kuat jika terus diperlakukan begini, diperlakukan seakan brian menyetubuhi mulutnya dengan brutal seperti melupakan kalau newwie juga membutuhkan nafas untuk bisa melayani kejantanan sang dominan.
“enak new? Enakkan kontolku hah? Anjingghh enak banget ngentotin mulutmu bangsaatttt” brian meracau karena nikmat yang ia alami, nikmat karena berhasil mendominasi newwie, nikmat karena berhasi menyetubuhi mulut newwie asal-asalan sesuka hatinya. New yang sudah tak kuat dan tak tahan dengan siksaan kejantanan brian langsung memiringkan kepalanya kekanan, berharap sodokan penis brian akan meleset dan keluar dari mulutnya.
PLOPPPPHHH
Penis itu berhasil keluar dari mulut newwie, diperlakukan begitu ternyata malah membuat brian marah dan bertindak brutal pada newwie.
“jangan dilepas anjingghhh….buka mulutmu lonte!!” brian benar-benar sudah all-out menganggap newwie adalah jalangnya saat ini.
Newwie tahu, kalau brian sudah kesetanan seperti ini berarti ia sedang berada di puncak nafsunya, tapi newwie juga membutuhkan waktu untuk bernafas kan? Karena sesaat tadi ketika penis brian menyumpal mulut dan menyentuh tenggorokannya ia kehilangan kemampuan bernafasnya dengan normal.
“gak mau buka huh? Minta di hukum kamu ya?” tanya brian dengan seringai jahat, seringai seolah berarti kalau newwie adalah sebuah objek yang bebas ia gunakan, bebas ia pakai, bebas ia setubuhi sesuka hati.
Brian yang sudah hilang akal sehatnya melucuti pakaianya satu persatu, meninggalkan dirinya yang sudah polos tanpa sehelai benang pun, newwie yang berada dibawahnya hanya bisa menatap takjub pada dominannya saat ini, menampilkan otot perut yang terbentuk sempurna, dada bidangnya, otot tricep dan bisepnya yang membuat newwie tersulut untuk menjadi jalang, dan tak lupa penis brian yang mengacung di depannya, penis yang akan menghukumnya menuju hukuman ternikmat bersama brian.
Setelah melucuti pakaiannya sendiri, kini brian beringsut turun dari atas newwie, yang ia lakukan adalah langsung menelanjangi newwie, yang ditelanjangi hanya bisa pasrah karena ia juga mengiginkan brian sekarang, ia ingin di puaskan, ia ingin disumpal sampai merasa penuh, ia ingin disumpal sampai memekik kesakitan. Itulah newwie yang malu untuk meminta namun menikmati ketika disiksa oleh nafsu.
Brian yang tak sabar langsung menyambar sebuah pelumas yang telah ia persiapkan untuk menyetubuhi newwie sebentar lagi, setelah menemukan apa yang ia cari-cari, brian langsung melumaskannya pada jarinya, bukan satu atau dua, namun langsung tiga, brian pikir terlalu lama kalau mempersiapkan newwie dari satu jari ke tiga jari, jadi ia memilih jalan pintas untuk langsung menggunakan tiga jarinya sekaligus, kalaupun newwie mememkik kesakitan dan tersiksa juga ia bodo amat karena newwie bukan kekasihnya, jadi ia bebas menyiksa newwie dengan kasar.
Newwie yang melihat brian melumaskan gel itu ke tiga jarinya langsung melotot, gila saja jika ia harus langsung dimasuki tiga jari, padahal selama ini tay tawan selalu bermain lembut padanya dan mempersiapkan dirinya sebaik mungkin sebelum memasuki dirinya, sangat bertolak belakang dengan brian yang tak sabaran.
“bri jangan lansung tiga dongg…..AHHHHHHH BRIIIII SAKIITHHHHH”
new memekik kesakitan karena brian dengan brutal memasukkan tiga jarinya secara kasar, membuat newwie terlonjak untuk menghindari siksaan brian, namun sepertinya brian memang sudah bisa membaca keadaan, ia memegang pinggul newwie agar tak terus bergerak menjauhi jarinya yang sedang menyiksa lubang kenikmatan newwie.
“enak gak huh?....makanya kalo disuruh tu nurut anjinghh” brian benar-benar kasar, ia memasukkan dan mengeluarkan jarinya dengan ritme cepat, membuat newwie menahan nafas saking sakit dan perihnya, tangannya meremas sprei kuat-kuat, kakinya sudah lemas karena tak bisa menerima rangsangan dan siksaan disaat yang sama.
“briiihhhh….plissshhhh ahhhh…ahhhh briiiaannnhhh….ampunnhhh briihhhh” newwie benar-benar tak bisa membedakan lagi antara sakit dan nikmat yang menderanya disaat yang sama, tubuhnya merespon kesakitan tapi sisi jalangnya terus meminta lebih, lebih kasar, lebih brutal dan lebih tak tahu malu meronta-ronta agar segera dimasuki oleh penis brian.
Setelah dirasa cukup memperisapkan sang submisive, brian tanpa ba bi bu langsung menggendong tubuh newwie, digendong menuju balkon, nyatanya brian tak main-main ketika berkata ingin melakukan hal tersebut di balkon rumahnya, ia suka exhib ternyata, melakukan tindakan senonoh di ruang terbuka memang sensasinya luar biasa.
Brian menurunkan newwie, memposisikannya menungging dan membiarkan tangan newwie memegang pagar pembatas sebagai tumpuan untuk bertahan.
“aku masukin ya new, teriak aja yang kenceng kalos sakit, biar orang-orang tau jalang kayak kamu suka dientot kaya gini kan huh?” ucap brian dengan entengnya.
Belum sempat new mengutarakan keberatannya karena ia tahu brian akan bermain kasar, ia merasakan penis brian masuk dalam sekali sentak, membuat new kepayahan, membuat kaki newwie lemas dan kehilangan kemampuannya untuk menompang badan, membuat genggaman tangan newwie ke besi pagar menguat sebagai akibat masuknya penis brian yang tak kira-kira memenuhi dirinya.
“AHHHHH….briiii…pelannhhhhh” new memekik karena merasa penuh, terlalu penuh rasanya, walau brian berhasil menyentuh titik nikmatnya namun rasanya memang terlalu penuh mengisi dirinya saat ini.
Yang dilakukan brian ternyata hanya memasukkan dan menanamkan penisnya dalam newwie, tak langsung menggempur dan menggenjotnya, ia masih memiliki belas kasih ternyata, membiarkan newwie beradaptasi dan membiasakan dirinya dengan sumpalan penis itu.
Setelah dirasa cukup untuk membuat newwie beradaptasi, brian mulai kegiatan menggenjotnya, ia menarik penisnya seakan akan ia cabut dan menyisakan kepala penisnya saja dalam tubuh newwie, dan sesaat kemudia ia mendorong penisnya kuat-kuat tanpa ampun seakan ingin meremukkan newwie dari dalam, keras sekali dan brutal hingga membuat newwie kepayahan dengan tiap-tiap sodokan nikmat yang kini tengah mendera dirinya.
“enak new? Enak di entot kontol gede kaya gini hah ? jawab jalangg” ucap brian seraya menggempur newwie tanpa ampun.
“eeeeenghhh briiii…..” newwie tak bisa bervocal ria ternyata, rasa nikmat yang meletup-letup dalam tubuhnya begitu besar seakan meledakkan dirinya dari dalam membuat lidahnya kelu.
“enak gak new? Suka kan dientot kaua gini huh…ahhh bangsat sempit bangethhh….anjinhhh” brian terus memompa newwie, menyetubuhinya dengan asal-asalan, tak peduli dengan newwie yang sudah berada di limitnya.
“aahhhhh briii…….enmmmmhhhhh” new memekik tertahan, ia tak ingin menjerit karena dibawah sana banyak orang yang sedang lalu-lalang dijalanan, berbeda dengan newwie yang sedang berusaha meredam vokalnya, brian justru menggila, menyetubuhi newwie dan win di tempat umum dan melihat keramaian adalah impiannya, sayangnya win selalu menolak melakukannya, jadi untuk saat ini brian tak keberatan untuk terus meminta newwie memeuaskan nafsunya.
“enak banget anjinghhh ngentotin loe disini…ahhhh newww enak banget newww” brian yang menggila menggempur newwie rasanya sudah dekat dengan pelepasannya.
“bri…..briiii ahhhh aku ga kuat briiihhhh…mau keluarhhhh….” Newwie benar-benar sudah sampai pada limitnya, tubuhnya mengejang, kakinya melemas serasa mau ambruk, pegangan tangannya pada pagar besi semakin megerat, dan di detik itu juga ia telah sampai pada titik kepuasannya, meninggalkan brian yang masih dengan liar menyodokkan penisnya tanpa ampun dalam dirinya.
“janga diketatinn sayanghhhh….perekkk gue ngecrottt anjingghhh” brian sampai juga pada pelepasannya, ia mencabut penisnya dari dalam badan newwie, membalikkan tubuh newwie yang sudah lemas dan pasrah sedemikian rupa hingga wajahnya tepat berada di depan kejantanan brian yang masih menggunkan kondom tersbut. Dengan tergesa-gesa brian melepas kondom itu dan langsung mengocok penisnya tepat di depan newwie yang sedang mengatur nafasnya.
“NEWW GUA NGECROTHHH ANJINGHHHH” brian memuntahkan lahar panasnya tepat di muka newwie, sedangkan newwie hanya bisa pasrah diperlakukan seperti jalang.
“ahhhh….ahhh….enak banget new ngentot sama kamu” ucap brian yang kini juga ikut ambruk di lantai berhadap-hadapan dengan newwie yang sudah lebih dulu ambruk.
Dengan begitu mereka segera membersihkan diri mereka, menghilangkan jejak-jejak percintaan yang tak seharusnya, dan saat itu juga brian tahu betapa nikmatnya melakukan exhib, disaat itu newwie tahu kalau pemainan brian yang kasar ternyata lebih ia sukai dan ia nikmati dari pada permainan lembut tay tawan kekasihnya.
Konten kotor JeJe 2020