stella

Matahari sudah muncul dari ufuk timur, menandakan hari baru bagi seluruh makhluk di muka bumi, Meta terbangun dalam keadaan kacau, ketika ia melirik kanan kiri ranjang sudah tak ada manusia yang ia kenali, tak ada Bright disini, tinggal dia sendiri yang ada di kamar hotel mewah ini. Mungkin saja Bright sudah pergi terlebih dahulu ketika ia masih asik terlelap dalam tidur. “huffffttt” Meta menghembuskan nafasnya, setidaknya Bright benar-benar melakukan kesepakatan itu, dan setidaknya Bright tak menyakitinya ketika ia sedang asik tertidur, namun benarkah Meta akan lupa dengan semua yang terjadi semalam? Dengan permainan hebat yang terjadi berkali-kali apakah mudah untuk dilupakan? Terlebih lagi malam itu menjadi malam yang memoriable untuknya karena Meta pertama kalinya dalam hidup merasakan menjadi seorang submisive, apakah Bright juga merasakan hal yang sama? Bahkan Meta ragu kalau Bright dapat melupakan kejadian semalam. Tubuhnya seperti remuk rasanya, lelah dan perih datang bersamaan ketika Meta bangkit dari ranjang, segera ia memunguti pakaiannya yang sudah berserakan dilantai dan segera menuju bathub untuk menyelesaikan urusan paginya, setelahnya ia kembali menuju mansion dengan berlagak seperti tak pernah terjadi apa-apa, berakting seolah semalam ia tak bertemu Bright sang rival dan juga menyimpan rapat kisah kotornya semalam bersamanya.


Florida Intelegent Police Office 10:20 Am Suasana dalam gedung ini sangat tegang, semuanya sedang mempersiapkan pembekukan white dragon, semua itu adalah rencana Drake. Ia tak mau kotanya di kotori oleh gang mavia seperti white dragon, untuk itulah ia merencakan persiapan pembekukan secara tiba-tiba ini, ia sudah siap mempertaruhkan segalanya nanti malam. “jadi semuanya sudah siap, kita tak boleh kalah kali ini, kita hancurkan semuanya” ujar Drake pada seluruh anak buah intelnya. Malam nanti adalah malam penentuan, siapa yang berkuasa dan siapa yang akan pergi, ataukah Drake ataukah Meta? Semuanya maasih menjadi rahasia hingga kalian membaca lembar-lembar berikutnya.


Masion de L’Amitie Florida – 5 Pm Meta sedang berendam di bathub , membuat dirinya se-relax mungkin, ia menghadapi hari yang panjang karena setibanya dirumah ia harus merapatkan sekali lagi semua anggota white dragon. Busa sabun dan lilin aromaterapi menjadi temannya saat ini, ia asik menonton serial di Netflix di dalam bathub nya, air hangat yang menyentuh kulitnya membuat kantuk itu menyambangi dirinya, sungguh sangat menenangkan berendam air hangat penuh busa dengan kombinasi harum aromaterapi. Suasana disekitar mansion juga tenang, tak ada tanda-tanda apapun yang mencurigakan membuat Siwi, Khao dan semua anggota yang lain bersantai dengan berpesta minum beer di lantai dasar. Sebagaimana kesenangan itu dimulai, hal itu membuat mereka lengah dan tak memperhatikan keadaan sekitar, tanpa mereka sadari bahwa beberapa orang diluar sedang mengintai mereka, masuk secara diam-diam melewati tembok demi tembok tinggi yang mengelilingi mansion ini, mereka masih tak menyadarinya juga, yang mereka lakukan adalah bersenang-senang dan minum minuman seperti yang Meta lakukan semalam. BRUAKKKKKK Suara pintu utama di dobrak paksa oleh beberapa orang bersenjata tajam, mereka masuk dan dengan mudah semua anggota white dragon ditaklukan dengan kondisi setengah mabuk. “cari anggota yang lain, tadi aku lihat ada yang lari keatas, pasti masih ada yang lain disini, dan target kita juga belum tertangkap” Ujar seseorang dari mereka yang memakai bandana untuk menutupi muka, seperti para perompak ketika menjalankan aksinya. Dan seorang yang lari keatas tersebut adalah Siwi, ia lari menuju kamar Meta untuk menyelamatkan tuannya, ia berlari tergopoh-gopoh menaiki tangga menuju lantai 3 dimana kamar Meta berada. Degub jantungnya tak beraturan, ia cemas kalau Meta adalah target dari penangkapan ini, maka dari itu dengan langkah secepat mungkin Siwi berlari di kamar dengan pintu paling ujung. CEKLEKKK Ia masuk ke kamar sang tuannya tanpa izin, jika saja keadaan mendesak mungkin Meta tak akan mengampuninya karena mengganggu privasinya, namun keadaan sekarang berbeda, antara hidup dan mati sedang dipertaruhkan. Disana Siwi melihat Meta yang menggunakan kimono warna abu-abu, sepertinya Meta baru selesai berendam. “t-tuan” panggil Siwi dengan nada bergetar, ia takut pada Meta dan pada orang-orang yang menangkap temannya dibawah. “Siwi? how dare yo….. ” Meta barusaja akan murka namun Siwi langsung menutup mulutnya, tak sopan memang, namun harus bagaimana lagi. “tuan…dibawah kita sedang diserang, semua anggota sudah tertangkap, saya kemari untuk menyelamatkan tuan, jadi tolong bersembunyilah tuan…white dragon tak akan kehilangan kekuatan jika hanya kehilanganku dan anggota yang lain, namun jika kehilangan tuan? Maka white dragon tak akan ada artinya lagi” Ujar siwi menjelaskan. “benarkah? Bagaimana mereka bisa masuk?” BRAKKKKKKK Suara pintu yang didobrak, mereka telah mendobrak satu persatu pintu di lantai 3 ini, beruntung mereka sedang berada di kamar paling ujung, dengan begitu masih ada waktu untuk menyelamatkan Meta. “tuan…saya mohon tuan untuk sembunyi” Siwi sampai memohon hingga berlutut dihadapan Meta. “berdirilah, kita akan sembunyi berdua. Aku tak mau lari sendiri seperti pengecut” “tidak tuan, sekarang bukan begitu keadaannya, jadi saya mohon biarkan saya berkorban pada tuan untuk yang terakhir kalinya” BRUAKKKKKK Satu pintu lagi, mereka semakin dekat. “cepatlah tuan, mereka semakin dekat” Siwi semakin memohon di kaki Meta. “aku punya satu senapan di dalam lemari, angkat kepalamu kita akan bertempur disini” “tidak tuan, kita akan kalah telak, jumlah mereka terlalu banyak” Waktu mereka tak banyak lagi, kini pintu terakhir yang belum di dobrak adalah pintu kamar Meta. BRUAKKKKK Pintu kamar Meta sudah hancur. “itu dia, tangkap sekalian” ujar seseorang yang menggunakan bandana. Dalam sekejab Siwi langsung dibekuk, tangannya di borgol agar tak bisa melawan. “aku dengar kau bicara dengan seseorang, pasti masih ada orang lain disini” ujar salah satu dari mereka pada Siwi. “tidak, tidak ada tuan, saya sendirian disini” Sedangkan Meta? Ia melihat kaki-kaki mereka dari bawah ranjang, ia bersembunyi di kolong bawah ranjang yang sempit dan menyesakkan. “cari kesemua sudut! Meta masih belum ketemu dan waktu kita tak banyak lagi” ujar orang itu. Bahkan Siwi terkejut bahwa target utama mereka adalah Meta. Dan mereka yang diperintah seperti itu langsung menyisir kesemua sudut bahkan mencari kedalam kamar mandi, menggeledah lemari dan mencari semua celah dikamar ini, namun nihi, Meta tak mereka temukan. “gak ada semua nih Gun, udah gue cari-cari semua” Jadi lelaki yang menggunakan bandana bernama Gun. Mereka semua berkumpul di tengah kamar, pun Siwi yang terlihat ketakutan dalam diam. “Cuma ada satu celah yang belom kita cari Mike….” Ujar Gun pada seseorang yang didepannya. “dimana?” “sini bantu gue” Gun menggenggam salah satu kaki ranjang, pun diikuti Mike. Degub jantung Meta bertambah cepat, ia tahu kalau ia pasti akan ketahuan, maka semua usaha Siwi akan sia-sia kalau ua ketahuan disini. “satu dua….angkat” Mike dan Gun mengangkat kaki ranjang itu keatas dan terlihatlah Meta yang sedang telungkup dibawah sana. “HAHAHA…ketangkap juga kau bangsat kecil” Gun langsung menangkap Meta, pun ia langsung memakaikan borgol pada kedua tangannya agar Meta tak berontak. “LEPASIN BANGSAT!!!” Meta terlihat marah dengan keadaan menggebu-gebu. “pantes aja….marah aja cakep gini, siapa yang gak mau sih hmm?” ujar gun memegang dagu Meta. “pakein ini, jangan sampe lupa” Mike menyerahkan sebuah kain hitam panjang yang akan mereka gunakan untuk menutup mata sang kepala gang white dragon “lepasin gakk…bajingan kalian semua pengecut” BRUKKKK “ANJINGGGGG NGILU BANGSATTTTT” Meta baru saja menendang selangkangan Gun, membuat Gun tak berdaya karena ngilu yang luar biasa ia rasakan. “nih selesaikan tugas kita disini, bangsat banget kalo aja gak ada perintah buat bawa lo hidup-hidup udah gue bunuh lo anjing!” Gun mengumpat didepan wajah Meta, terlihat raut pucat ada diwajah Gun karena sakit dan ngilu yang masih ia rasa. Setelahnya mata Meta ditutup dengan kain tadi dan mereka berdua dibawa ke bawah. Dibawah sana sudah ada berapa truk yang digunakan untuk membawa semua anggota white dragon yang telah dilumpuhkan, namun untuk Meta? Sepertinya ia dispesialkan, ia dibawa kedalam sebuah mobil bersama Gun dan Mike, lalu bagaimana dengan Siwi? Ia bergabung dengan Khao dan anggota lainnya didalam truk. Mobil dan truk itu melaju kencang meninggalkan mansion yang telah kosong ini, mereka seperti diburu oleh waktu, sepanjang perjalanan kecepatan mereka tak pernah berkurang dari 100km/jam. Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai ke tujuan, yang ternyata mereka mengarah kesebuah pelabuhan di ujung Florida, matahari yang sudah akan tenggelam di peraduannya menandakan kalau waktu mereka tak banyak lagi. Mobil dan truk itu masuk kedalam sebuah kapal, tak terlalu mewah seperti kapal pesiar karena itulah tujuan mereka agar tak terlihat mencolok, setelahnya Meta dibawa kesebuah kamar di dalam lambung kapal, borgolnya dilepas dan ikat matanya dibuka namun sebelum ia berhasil menyadari ada dimana ia sekarang, pintu kamar itu sudah terlebih dahulu dikunci dari luar.


Masion de L’Amitie Florida – 7 Pm Mereka semua sampai, dengan puluhan mobil kepolisan dan ratusan cadangan peluru, mereka siap meluluh lantahkan mansion ini, namun Drake menyadari ada yang aneh dengan mansion ini, sepertinya mansion ini telah ditinggalkan atau telah dikosongkan, namun pagar yang rusak dan beberapa pecahan kaca sepertinya membantah spekulasinya. “cari semua orang yang ada disini, cari disetiap sudut disetiap celah, jangan ada yang terlewat!” perintah Drake pada seluruh anak buah kepolisiannya. 30 menit mereka mencari kesetiap sudut mansion ini namun tak ada yang bisa mereka temukan, bahkan kunci mobil dan kendaraan white dragon masih tersimpan rapin di garasi, ada sesuatu yang aneh disini, begitulah pikir Drake, jika white dragon diserang, lalu siapa? Dan begitulah badan intelegent Florida tak mendapatkan apa-apa selain mansion kosong yang telah di tinggalkan.


The Greatest Ship Deck 7-08:00 Pm Dikamar yang seluruhnya tertutup ini ada Meta yang terjebak didalamnya, ia cemas, namun bukan mencemaskan dirinya, ia mencemaskan anggota gangnya, pasti mereka dijadikan budak bahkan akan di eksekusi satu-persatu, Meta tak bisa menanggung dosa ini sendiri, ia terlalu jahat jika itu terjadi. Dari cahaya yang masuk di celah-celah pintu ia bisa tahu kalau kamar ini adalah kamar yang paling dalam dikapal ini, tak ada aktivitas manusia yang mondar-mandir diluar, suasananya sepi dan sangat tenang. Samar-samar Meta mendengar percakapan seseorang dan ada suara orang tertawa terbahak-bahak, Meta mengenal suara itu. “ahahahaha kan udah gue kasih tau buat hati-hati sama dia, dia itu ganas dan…..manis disaat yang sama” “alah tai, selangkangan gue masih ngilu nih bangsat” Lagi-lagi suara pria itu tertawa, semakin lama suara itu semakin mendekat bersamaan dengan suara langkahnya hingga berada didepan pintu. Meta yang berada diatas ranjang dan hanya mengenakan kimono sudah siap-siap untuk menghajar orang itu jika ia masuk ke dalam. CEKLEKKKK Pupil matanya melebar begitu ia mengenali lelaki yang masuk kedalam kamar ini. Tak ia sangka kalau ia adalah dalang dari hal yang terjadi sore hari tadi. “Bright?” “hai taa, rindukah kau padaku?” Bright membentangkan kedua tangannya. Begitu Meta mendengarnya ia langsung berlari seolah ia ingin memeluk Bright, namun…. PLAKKKKKK Ia menampar Bright keras sekali, bahkan sampai meninggalkan bekas kemerahan disana. “apa-apaan huh?” Bright yang terkejut langsung menggenggam kedua tangan Meta dan ia bawa dan ia tindih diatas ranjang, ia mengunci badan Meta agar tak bisa bergerak. “kau….kenapa kau lakukan ini? Bukannya kita sudah sepakat untuk saling melupakan kejadian semalam?” “ I did ” “ no u didn’t lalu kenapa kamu lakuin ini?” “diam lah taa, kau akan berterimakasih padaku nanti” “tak akan! Bajiangan kau Bright” Bright hanya diam saja, lalu ia bangkit dari semula mengungkung Meta kini ia duduk di tepi ranjang, matanya melihat Meta dengan detail dari ujung kepala hingga ujung kaki. “kau…berniat menggodaku hanya dengan memakai kimono sepeti ini?” “menggodamu darimana? Dasar mesum, ini semua ulah anak buahmu” “kau masih saja galak seperti terakhir kali kita bertemu……” Bright menyentuh dagu Meta, mata mereka saling memandang satu sama lain. “padahal kita sudah bercinta bukan?” BRUKKKK PLAKKKK BAMMMM BAMMMM Meta menghajar Bright tanpa ampun, ia menampar, meninju wajah Bright hingga darah keluar dari hidung dan mulut sang rival. BRUKKKK Bright membalikkan keadaan, ia dengan berguling dan menubruk Meta. “apa yang kau lakukan huh? Kau akan menyesalinya” Bright berdiri dan berjalan menuju pintu keluar, meninggalkan Meta yang terlihat tersenyum bengis karena bisa menghajar leader of black dragon itu. “kupastikan kau akan menyesal berlaku seperti itu, mungkin satu persatu anak buahmu akan menjadi santapan lezat ikan dibawah perairan ini”| DEGGGGG Jantung Meta rasanya mau mencelos mendengarnya, tidak, ia tidak mau itu terjadi, sudah cukup ia saja yang menjadi tawanan jangan sampai anggotanya dikorbankan karena kecerobohan dirinya. Ia langsung berlari dan menubruk badan Bright, ia memeluknya erat-erat untuk mengucap maaf. “bright….aku…aku mohon maafkan aku….tapi jangan lakukan itu pada anggotaku yang lain ya? Aku mohon Bright” Ujarnya seraya memeluk Bright erat-erat, namun Bright tak membalas pelukan itu sama sekali, ia diam. “mungkin hanya dengan itu kau bisa merenungi perbuatanmu yang tadi” Bright melepaskan pelukan Meta, ia mendorong Meta hingga jatuh tersungkur dilantai, namun itu tak sepadan dengan luka di hidung dan di mulut Bright yang mengeluarkan darah. BRAKKKKK Bright membanting pintu keras sekali, menguncinya dari luar dan membiarkan Meta memikirkan perbuatannya yang malah membuat semuanya semakin rumit.


Semalaman Meta tak bisa tidur, ia memikirkan siapa yang dieksekusi oleh Bright akibat perbuatannya semalam, ia menangis dan cemas, ia takut, ia kalut. Hingga tak terasa matahari sudah kembali menyinari bumi, cahayanya pertanda hari baru yang siap diisi dan dijalani. Dalam sepinya suasana ia bisa mendengar ada langkah kaki yang mendekat, ia tahu kalau itu pasti Bright. CEKLEKKK Namun lagi-lagi ia dibuat terkejut oleh seseorang yang masuk kedalam kamar ini membawa nampan penuh dengan makanan untuknya sarapan. “tuan….mari sarapan dengan saya” itu Siwi yang membawakannya menu sarapan pagi ini. Meta langsung berlari memeluk Siwi dan menangis disana, ia bersyukur sekali kalau Siwi masih hidup. Mengabaikan nampan yang penuh makanan itu bisa saja jatuh dan tumpah di lantai. “siwi…kamu gapapa? Mana yang luka? Apa mereka memperlakukanmu seperti budak? Lalu siapa yang di eksekusi semalam? Maafkan aku, maafkan aku” “t-tuan kenapa? Ayo duduk dulu” Mereka berdua duduk diranjang dan Siwi menyerahkan semangkok bubur pada Meta untuk menu sarapan. Siwi sibuk meracikkan bumbu untuk Meta. “tak ada yang diperlakukan seperti budak disini tuan…” Meta mendengarnya mamun ia tak percaya. “pun tak ada yang di eksekusi semalam, mengapa tuan meminta maaf” Siwi menuangkan bumbu dan kuah itu dalam mangkok tuannya. “kau berbohong? Apa kau diancam oleh mereka untuk tak mengatakannya padaku?” Siwi tersenyum dan menggeleng. “tidak tuan, bahkan semalam kami makan satu meja dengan mereka semua, juga dengan tuan Bright, ia orang yang hangat dibalik sikapnya yang dingin” Meta masih tak percaya apa yang Siwi katakan, Bright bilang akan ada yang di eksekusi karena sikapnya semalam. 15 menit lebih mereka berbincang, Siwi menceritakan semuanya bahwa yang Meta sangka semuanya adalah salah, black dragon tak sejahat itu untuk membunuh dan memperbudak mereka semua. “waktumu sudah habis” Ujar seseorang diluar, Meta mengenalinya, itu adalah Gun yang tempo hari ia tendang selangkangannya, sekarang Meta merasa bersalah sendiri. “tuan, waktuku disini sudah habis, kalau tuan Bright berbaik hati lagi mungkin kita bisa berjumpa lagi diwaktu makan malam” Ia merapikan kembali mangkok-mangkok dan piring itu kedalam nampan untuk ia bawa keluar. “tuan sebaiknya setelah ini mandi, tuan nampak….kurang tidur” Bagaimana Meta bisa tidur kalau semalaman ia memikirkan nasib anggotanya yang lain, ditambah ancaman Bright semalam yang terdengar sungguh-sungguh dan meyakinkan. Setelahnya Siwi keluar dan pintu kembali dikunci dari luar.


The Greathest Ship Deck 7-05:30 Pm Bright masuk lagi dalam kamar itu, sebenarnya kamar yang dipakai oleh Meta adalah kamarnya, namun ia mengalah mungkin saja Meta tak nyaman. “apa kau bosan seharian didalam kamar?” Tanya Bright yang duduk di tepi ranjang. “apa yang dikatakan Siwi itu benar adanya?” Meta tak menjawab pertanyaaan Bright namun malah mengembalikannya dengan pertanyaan lain. Bright hanya tersenyum mendengarnya. “kau masih manis saja, dan….” Bright memperhatikan pakaian yang dikenakan Meta, ia sudah tak lagi mengenakan kimono abu-abu seperti semalam. “kau mengenakan pakaianku? Terlihat lebih manis dari biasanya” “apa maksudmu kalau ini pakaianmu?” “bukankah sudah jelas? Kamar yang kau tempati ini kamarku?” Meta terdiam, kalau ini kamarnya kenapa semalam ia tak tidur disini, apa ia takut kalau Meta akan marah lagi? “kalau ini kamarmu mengapa semalam kau tak tidur disini?” “apa kau merindukanku hingga kau ingin aku menidurimu sekali lagi?” Agaknya pertanyaan Meta ditanggapi secara berbeda oleh Bright. “dasar mesum! Aku tak bermaksud seperti itu, maksudku semalam kau tidur dimana?” Bright terkekeh mendengar jawaban Meta. “taa….biar kau kasih tahu kau sesuatu kalau saja kau lupa….” “kau bilang aku mesum? Bukankah kemarin-kemarin kau yang mengajakku untuk bercinta?” Emosi Meta mulai tersulut lagi tiap kali Bright membahas hal itu. “dan semalam? Aku bisa tidur dimana saja, bisa di deck bisa di lantai malah, asalakan kau nyaman saja tidur disini” lanjutnya, dan hal itu membuat Meta melunak. Ia terdiam setelah mendengar penjelasan Bright. “apa kau mau keluar? Ayo…semuanya sedang pesta BBQ diluar” ajak Bright memberikan tangannya pada Meta. “aku tahu kamu licik, apa kamu kira aku percaya? Bahkan aku meragukan perkataan Siwi, kau pasti mengancam untuk membunuhnya kan kalau dia memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku?” “hahahahahaha…..sampai kapan kau menganggapku jahat taa? bahkan aku masih memberimu sarapan bukan? bahkan kau tidur di kamar termewah dikapal ini” Meta terdiam mendengarnya, ia benci mengakui bahwa semua perkataan Bright adalah benar, pun Siwi yang masih terlihat sehat tanpa luka sedikitpun, sekarang ia sangsi sendiri. “ayo aku ajak kau keluar, mungkin sekalian makan malam bersama yang lainnya” Bright memeberikan tangannya lagi pada Meta, berharap uluran tangannya akan disambut olehnya, namun… “tak perlu, aku bisa berjalan sendiri” Meta mengabaikan uluran tangan Bright dan berjalan dibelakangnya untuk menuju luar kamar.


Meta tak percaya dengan apa yang ia lihat, seluruh anggota white dragon sedang asik bersenda gurau bahkan mereka semua sedang minum-minum dengan anggota black dragon ia terlalu bingung dengan apa yang terjadi, lalu tujuan Bright melakukan penyergapan kemarin untuk apa? Mungkin ia akan bertanya nanti. Begitu kakinya melangkah keluar kamar, ia langsung berlari menuju Siwi dan Khao juga ke seluruh anggota white dragon lainnya, ia menghitung satu persatu apakah ada yang berkurang dari jumlah mereka, Meta juga memeriksa anggotanya satu-satu apakah mereka terluka, dan hal yang tak ingin Meta percaya adalah benar, kalau Bright tak melakukan perbudakan apalagi eksekusi pada anggotanya, bahkan mereka semua dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Bright membiarkan Meta berkumpul dan berbincang-bincang dengan kawan-kawannya, ia tahu sebagai leader yang baik pasti Meta mengkhawatirkan mereka semua Hampir 1 jam lebih Meta berkumpul bersama anggota lainnya, ia juga berbincang-bincang dengan Mike dan Gun, ia juga menyampaikan perminaaan maafnya pada mereka atas kelakuannya tempo hari, dan dari penuturan anggotanya kini Meta tahu bahwa Bright mencoba menyelamatkan white dragon dari penangkapan yang akan dilakukan oleh Drake, kini rasa sesal dan bersalah ada dibenak Meta, kemarin ia menghajar Bright hingga berdarah-darah padahal kalau mau Bright bisa saja membalikkan keadaan namun Bright tak melakukanya. Hari sudah berganti malam, cahaya senja sudah digantikan oleh rembulan. Cuaca juga semakin dingin diluar, angina laut memberi tahu mereka bahwa esok mereka akan sampai pada tujuan, meski Meta tak tahu kemana arah kapal ini berlayar. “bawalah daging panggang ini padanya dan ajaklah bicara” ucap Gun menyerahkan sepiring daging panggang dengan beberapa sosis diatasnya. Meta menerimanya dan mencari kemana Bright berada, namun matanya tak bisa menemukannya, hingga ia berjalan menuju ujung kapal, Brigt ada disana melihat air laut yang terbelah karena ulah baling-baling kapal ini. Ia berjalalan pelan menghampiri Bright yang sedang dimandikan cahaya purnama, hanya melihat punggungnya saja aura pemimpin dan tampan sangat terpancar darinya, dan hal itu Meta akui. “Bright…” ia memanggilnya. Nampaknya angina laut mengaburkan suaranya, panggilannya pada Bright sepertinya tak tersampaikan, maka dari itu ia semakin berjalan mendekat lalu menepuk pundaknya. “Bright” “ahh..taa? kamu kesini? Mau makan disini?” Meta menggeleng. “kamu kan yang belum makan? Ini makanlah” Ia menyerahkan sepiring daging panggang dan sosis itu pada Bright. “kenapa kamu mendadak baik huh? Pasti Gun yang menyuruhmu kemari kan?” Meta mengangguk. “Gun memang menyuruhku kemari, tapi kau harus tahu kalau aku juga memiliki niat yang sama” Alis Bright mengernyit. “niat untuk bercinta denganku malam ini?” bukkk Meta meninju dada Bright pelan. Sedangkan Bright tertawa lepas karena berhasil menggoda Meta. “kenapa kamu mesum sekali? Moodku untuk meminta maaf jadi hilang” “ahahahaha….jadi? kau mau minta maaf tentang apa?” Meta diam, lalu ia mengambil nafas juga mengeluarkannya bersama semua ego dan gengsi yang ia rasa. “semuanya Bright…aku salah menilaimu, aku sudah tahu semuanya dan juga aku sudah tahu alasan kalian melakukan ini pada white dragon, aku mengucapkan terimakasih dan juga maaf untuk lukamu” Meta melihat hidung dan ujung bibir Bright yang memerah. “apa kau sudah mengobatinya?” Bright diam dan menggeleng. “besok juga lukanya akan sembuh kok” Meta memutar matanya ketika mendengar itu. “lalu apa gunanya kotak emergency di kapal ini kalau tak digunakan…bodoh!” Umpatnya pada Bright yang malah asik tertawa lebar, seperti tak merasakan perih dari bekas luka akibat tonjokan yang Meta berikan padanya. “tunggulah disini sebentar, aku akan mengamnbil kotak obat untukmu, jadi sebaiknya ketika aku kembali kemari kamu sudah mengosongkan piringmu” kata Meta sambil melangkah menjauh. Bright tersenyum melihat tingkah Meta yang berubah drastis, dari yang awalnya memberikan penolakan yang luar biasa untuknya sampai saat ini Meta rela mengantarkan makan dan akan mengobati lukanya. “ternyata benar…ia perhatian dan posesif persis apa yang ayahnya katakan” Gumam Bright pada dirinya sendiri seraya mencoba mengosongkan sepotong demi sepotong daging panggang diatas piring.


“arghh pelan-pelan taa….sakit tau” Bright asik mengaduh tiap kali kapas putih dengan alkohol itu menyentuh hidungnya, tidak patah memang, namun tetap saja hajaran meta semalam menyakitkan baginya. “i-iya aku pelan-pelan….maaf…just hold a second” Meta sesegera mungkin mengobati luka Bright yang mungkin sudah terlambat, namun bukankah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali? “aaarghhhh perih taa” “ishh gemes banget sih gini doang aja kayak apa tau sakitnya, lama-lama aku pencet nih hidungmu biar tau rasa” Meta gemas sendiri, tiap kali tangannya bergerak Bright asik mengaduh terus-terusan. Bright malah tertawa melihat mimik wajah Meta yang menahan gemas, sungguh sangat manis. Saat ini mereka berdua diatas deck kapal dibawah cahaya rembulan yang tengah purnama dan rambut mereka sedang diterbangkan oleh angina laut yang semain larut semakin kencang. “nih udah” Meta menyimpan kembali obat-obat itu kedalam kotak emergency “kemarilah” “apa?” “sini….” Bright menepuk pahanya. Alis Meta mengernyit, ia tak paham apa yang sedang diinginkan Bright sekarang. “duduklah disini” “jangan harappp” “ahahahhahha” Bright tertawa lebar karena asik menggoda Meta, sedangkan diujung sana ada Mike, Gun, Siwi dan juga Khao yang melihat Bright dan Meta seperti dua remaja yang tengah dimabuk cinta. “aku tak yakin itu Bright, apa kau melihatnya Mike? Dia tertawa sekencang itu? Sungguh moment yang langka bukan” Mike mengangguk menyetujui apa yang dikatakan Gun, selama ini Mereka tak pernah melihat Bright tertawa dan sebahagia ini sebelumnya, sebelum ia bertemu Meta. “akupun sama, tak pernah melihat tuan Meta sepeduli itu pada orang asing, iyakan Khao” kata Siwi Dan Khao mengangguk seraya tersenyum senang melihat mereka berdua saling tertawa dan bersenda gurau, Bright dan Meta yang sekarang bagaikan dua bagian yang sudah lama terpisahkan, begitu ditemukan kembali maka mereka saling melengkapi apa yang kurang dari pihak satu sama lain. Setelahnya mereka bubar, tak mau mengganggu agenda Bright dan Meta yang sedang asik menikmati cahaya purnama saat ini.


“apa kau akan tidur disini?” Tanyanya ketika Bright duduk diatas ranjang. “eummm…jika kau tak keberatan? Aku akan tidur disini…” Setelahnya Bright berdiri dan siap melangkah keluar. “namun jika kau keberatan aku bisa tidur dilu…” “tidurlah denganku malam ini” tukas Meta cepat, ia tak mau membiarkan yang empunya kamar harus terusir karena keberadaannya disini, bukankah harusnya ia yang tidur diluar bukannya Bright, namun Bright malah berbaik hati memberikan kamarnya untuk ia tiduri. Bright tersenyum lalu melangkah menuju pintu, Meta tak paham, padahal ia sudah memberinya izin pada Bright untuk tidur diatas ranjang bersamana. “ i said you can stay with me tonight Bright ” Ulangnya ketika Bright sudah sampai diambang pintu. “ i know aku hanya ingin mengunci pintu dari dalam saja” CEKLEKKK Setelahnya Bright berbalik dan melihat Meta yang sudah berbaring diatas ranjang, mata mereka lagi-lagi saling beradu. DEGGGG Sepertinya Meta tahu apa yang akan terjadi di detik-detik selanjutnya, kuncian pintu dari dalam adalah isyarat yang sangat jelas dari Bright untuk mengajak Meta bercinta malam ini. “mengapa kau tak sabaran sekali? Apa kau begitu merindukanku?...” Bright semakin mendekat diatas ranjang. “atau kau rindu penisku menyumpal mulutmu taa?....” Bright sudah duduk diatas ranjang kali ini, Meta semakin membeku dibuatnya, jujur saja saat ini Bright sungguh sangat menggoda dengan kemeja yang legannya digulung sampai siku memamerkan otot tricep dan bicepnya, lalu kemeja yang 2 kancing atasnya sengaja tak dikancingnya mengekspose dada bidangnya, sungguh Meta diam-diam juga mau melakukannya sekali lagi. “apa kau rindu aku bergerak liar diatasmu?” tuntas Bright, kini ia menyentuh dagu Meta, membawa mata mereka semakin beradu dalam. Meta tersenyum tipis, namun sangat manis sekali dimata Bright. “jika iya, apa kau mau bercinta denganku malam ini?” Bright terkekeh mendengarnya. “aku tak menyangka kalau kau yang akan mengajakku bercinta duluan kemarin dan saat ini” CUPPPP Satu kecupan singkat Bright berikan pada Meta, cukup membuat nafsu mereka mulai membuncah. “jika begitu maumu…baiklah taa, aku bersedia….” CUPPP Kecupan singkat kedua. “namun disini akulah satu-satunya dominan, kau mengerti?” Meta mengangguk, ia tak akan mendebatnya saat ini karena menjadi submisive tak seburuk itu rasanya, justru sangat nikmat ia rasakan. CUPPP Kali ini bukanlah kecupan singkat yang bright berikan, namun ciuman dan cumbuan dalam penuh perasaan, mereka saling menyesapi bibir satu sama lain, semakin lama semakin dalam sampai-sampai Meta tanpa sengaja menggigit pelan bibir Bright yang luka. “aarrhhhhhh….” “eh….m-maaf Bright…aku…..aku tak sengaja melakukannya” “tak apa, mungkin kau yang harus lebih aktif dengan kegiatan yang berkenaan dengan mulut taa” Meta tersenyum “aku tak keberatan, rebahkan dirimu dan akan aku tunjukkan sehebat apa permainan mulutku” Bright terkekeh mendengarnya “terdengar menantang hahahaha” Sang dominan baru saja akan melepas celananya namun dicegah oleh Meta. “jangan dilepas Bright….aku…..aku ingin bercinta denganmu menggunakan pakaian ini” “kau suka aku menyetubuhimu ketika memakai pakaian?” “i-iya….aku….aku suka” ucap Meta malu-malu. “baiklah taa” Bright merebahkan dirinya diatas ranjang dan membuat kedua tangannya menjadi tumpuan dibelakang kepalanya, membuat otot tricep dan bicepnya seperti sengaja dipamerkan, juga kemeja yang ketat membuat dada bidangnya mengintip dibalik kancing kemeja yang tak dikancingkan. “sekarang bisakah kau mulai tugasmu sayang?” Untuk pertama kalinya Meta mendengar dirinya dipanggil ‘sayang’ oleh Bright dan itu rasanya seperti kau tak membutuhkan apa-apa lagi, hal tersebut membuat Meta tersenyum tulus dan liar disaat yang sama. “tentu” Meta langsung naik diatas tubuh Bright, ia langsung memberi kecupan pada dada bidang Bright yang tersaji di depannya, meta menjilat dan menghisap nipple Bright, kanan kiri secara bergantian, jika mulutnya sedang sibuk di nipple bagian kanan maka tangan kirinya sibuk memilin nipple sebelah kiri, begitu terus ia lakukan secara bergantian memberikan Bright lingkaran kenikmatan yang tak terputus. “ahhhhh…yeahh taa lick it…taste my nipple…ahmenjilat dan menghisap nipple Bright, kanan kiri secara bergantian, jika mulutnya sedang sibuk di nipple bagian kanan maka tangan kirinya sibuk memilin nipple sebelah kiri, begitu terus ia lakukan secara bergantian memberikan Bright lingkaran kenikmatan yang tak terputus. “ahhhhh…yeahh taa lick it…taste my nipple…ahhhh yes baby” SLURPPHHH SLURPPHHH SLURPPHHH “aaahhhhhh…..enak taa… terushhh…hisap terus sayang” Bright merasakannya, lidah basah Meta sedang asik menghisap salah satu bagian sensitifnya, dihisap, dijilat dan terkadang lidah itu bermain dan berputar-putar di nipplenya. PWAHHHHHHgimme some kiss ” ujar sang submisive dengan liur yang berjatuhan karena asik menikmati nipple dominannya. CUPPP Bright memberikan kecupan dan ciuman dalam, juga ia melumat habis bibir indah Meta, ia hisap dan kadang ia gigit sesekali, tangannya masih menjadi tumpuan dibelakang kepala, dalam keadaan sedekat ini Meta bebas menggerayangi setiap otot yang terpahat sempurna di tubuh Bright. SLURPPPHHH Mereka saling bertukar liur, juga lidah mereka yang saling menyebrang dan menyesapi satu sama lain, panasnya cumbuan itu hanya mereka yang tahu, hanya mereka yang merasakan. PWAHHHHH “ahhh…hahhh…yang tadi itu…panas sekali taa” Bright memuji submisivenya, ia tahu kalau Meta suka dipuji demikian dari menyimpulkan permainan panas mereka 2 hari lalu dihotel itu. Meta tersenyum mendengarnya, ia senang dipuji oleh Bright. “itu hanya permulaan Bright, jadi….sebaiknya kau menikmati permainan yang aku kendalikan disini, aku boleh kan jadi nahkoda disini?” “tentu sayang, aku akan sangat menikmatinya….do what you wanna do ” Setelahnya Meta menarik dirinya dari Bright, ia memposisikan kepalanya tepat di selangkangan Bright, ia menjilat penis Bright yang tercetak jelas ke samping kanan dengan keras. Bright meleguh ketika lidah Meta menjilat penisnya dari luar celana, meta melakukannya dengan intens dan terus menerus hingga celana Bright basah oleh liurnya. “taa…sepong sekarang sayanghh” KREKKK Meta membuka pengait celana yang dikenakan Bright, ia juga menurunkan resleting namun Meta tak mencampakan celana itu, ia ingin bercinta ketika Bright mengenakan pakaian lengkap, jadilah yang ia lakukan sekarang adalah menjilati celana dalam yang dikenakan Bright. Celana dalam warna abu-abu itu terlihat sangat sesak karena penis besar Bright sedang berada di puncak ereksinya, juga penis Bright yang tercetak jelas disana, hanya kain celana dalam tipis inilah pemisah antara hangatnya rongga mulut Meta dengan kerasnya penis sang dominan. “ayo taa….jangan lama-lama, sepong kontolku ahhhh” Bright sudah berkeringat karena pemanasan yang diberikan Meta padanya, pun tangan Bright yang sudah lagi tak ia gunakan sebagai tumpuan, saat ini tangan kanannya memegang penisnya dari luar celana dalam, sedangkan tangan kanannya memegang tengkuk Meta untuk ia belai. Sedangkan celana dalam abu-abu itu kini sudah basah dengan liur Meta yang asik menjilat penis Bright dari luar CD, Bright tak sabar sendiri kali ini ia mencoba mengeluarkan penisnya dari balik celana dalam yang menyesakkan itu namun Meta mencegahnya. “no Bright, biar gue aja, katanya gue yang mimpin kan?” “tapi aku tak sabar taa, jangan suka main-main denganku sayang” Meta tersenyum mendengarnya. “sabarlah, dan kamu akan dapat bagian ternikmat sebentar lagi Bright” “baiklah….sebaiknya kau benar-benar membuktikannya padaku taa” Meta mengangguk “relax saja Bright, aku milikmu seutuhnya malam ini” Tangan Meta mulai aktif membuka dan mengeluarkan penis Bright, begitu ia buka penis itu langsung menyembul keluar menampar wajahnya, terasa hangat dan berdenyut. Tanpa menunggu lama, Meta langsung menggenggam penis sang dominan dan menjilatnya dari ujung kepala penis menuju pangkalnya, hanya ia jilat saja namun mampu membuat Bright merasakan nikmat yang luar biasa menyetrum tubuhnya. “taa…..enak sayanghhh…iya…jilat semuanya.....ahhhh” SLUURPPHHH SLUURPPHHH SLUURPPHHH “ahhhhh shithhh….enak banget taa” “suka disepong gini?” Tanya Meta seraya mengocok penis Bright agar semakin tegang dan semakin keras, ia berusaha mengeluarkan cairan precum yang ia suka. “suka taa…ahhh….gila enak banget…ayo masukin ke mulutmu taa” HAPPP Meta memasukkan kepala penis Bright kedalam rongga mulutnya, hanya kepalanya saja untuk ia kulum dan ia hisap, terkadang dihisap secara lembut dan pelan, terkadang Meta menghisapnya kuat-kuat dan hal itu membuat Bright menggelinjang karena ngilu dan nikmat datang bersamaan. “TAA….FUCKKK…..AARRGHHHH” “ummmhhh…ummmm” Meta menggumam ditengah sibuknya ia mengulum kepala penis Bright. “shhhh….masukin taa…sepong batangnya juga arghhh enak taa…pinter kamu” Tangan kanan Bright mencoba menekan kepala Meta agar memasukkan penisnya lebih dalam, agar batang penisnya juga masuk kedalam mulut sang submisive. “engghhhh…ummmm” Meta menuruti pinta sang dominan, ia memasukkan batang penis Bright dalam mulutnya, ia hisap dan ia kulum kuat-kuat. “ANJIGHHHHH…..FUCKKKK…ARGGHHHH..ENAK BANGETHHHHH” SLUURPPPHHH SLUURPPPHHH PWAHHHHH “ahhhh….hahhhh….” Meta melepaskan kulumannya, terlihat benang liur yang bercampur dengan precum berwarna bening bercampur di kepala penis Bright hingga di bibir sang submisive, yang dilakukan Meta selanjutnya adalan mengulum kepala penis Bright dan menelan cairan bening precum itu. “luar biasa kamu taa…..aku suka banget sayang” Bright membelai rambut Meta untuk memberi pujian dan semangat. “kamu suka kontolku taa?” “yes sir” jawab Meta, sungguh kurang ajar sekali, ia masih ingat kalau Bright memiliki Sir!kink, dan hal itu membuat nafsu Bright seperti di ledakkan menggunakan bubuk mesiu, senyuman Bright terlihat mesum dan ganas sekaligus, matanya melihat Meta tajam. “kamu suka kontol gede huh?” Tangan kiri Bright langsung memegang penisnya, lalu ia menamparkan pensinya tepat di wajah Meta. pukkkk pukkkk pukkkk “AAAAAAA” Meta malah semakin menantang dominannya, yang ia lakukan adalah membuka mulutnya lebar-lebar dan menjulurkan lidahnya, berharap sang dominan memasukkan penisnya kedalam rongga mulutnya. “kenapa hmmm? Mau kontol?” “iya…Meta mau kontol….masukin…aaaa” “HAHAHAHAHA…mau kontol gede kan kamu taa? enak kemarin di entot kontolku hmmm?” Bright asik tertawa dan menggoda Meta saat ini, seperti ada kepuasan tersendiri melakukannya. “e-enak Bright….mana mau lagi…..ghokkk” Bright langsung mendorong tengkuk Meta menuju kepala penisnya, juga ia langsung menghentakkan penisnya menuju rongga lembah nan hangat didalam sana. “aarrghhhhh…..shit..kenapa enak bangethhh” Ia terus mencoba menghujamkan seluruh penisnya hingga menyentuh tenggorokan Meta dan juga Bright menahan kepala Meta agar tak menjauh dan mengeluarkan penisnya dari hangatnya rongga tenggorokan Meta. “FUCKKK…..ARRGHHH…ANJINGHHHHH” “enggghhh…ghokkk…enghhh” Meta sampai memukul pelan paha Bright sebagai tanda kalau ia sudah kehabisan nafas, juga wajah Meta yang semakin memerah karena kehabisan pasokan oksigen di paru-parunya. Sadar kalau submisivenya sudah sampai batas limit, Bright langsung melepaskan pegangannya pada kepala Meta, ia juga melepaskan sumpalan penisnya dalam tenggorokan si manis yang terlihat terengah-engah begitu Bright mencabut penisnya. “B-bright…ahh…..aku….aku hampir kehabisan nafas….ahhhh...” Bright bangkit dan mengecup bibir Meta, melumat sisa-sisa precum yang ada disana untuk dibagi berdua. PWAHHHHH “ahhhh…Bright…..” “aku mau ngentotin kamu sekarang taa, can I take it off? “no, jangan di lepas….kamu rebahan aja Bright…aku mau diatas” Alis Bright mengernyit mendengarnya. “uke on top huh? Kau suka?” “idk, but let’s try it” Bright kembali merebakan dirinya, membiarkan kesempatan pada Meta untuk melakukan sesuatu yang ia suka. Yang Meta lakukan selanjutnya adalah kembali mengancingkan pengait celana yang dikenakan oleh Bright, hanya penisnya saja yang keluar menantang langit. Setelahnya Meta mulai melucuti satu persatu pakaiannya didepan sang dominan, melepasnya perlahan-lahan dari baju kaos dalam celana hingga celana dalam Bright sampai meneguk ludahnya sendiri melihat Meta yang membuat dirinya tanpa busana di depannya dengan gerakan sedemikian rupa, gerakan sederhana namun sensual dimata Bright. “indah sekali taa…..aku tak akan pernah bosan untuk terus memandangmu seperti ini” “seperti ini huh?....” Meta memperhatikan dirinya yang sudah telanjang didepan Bright. “kamu suka aku yang seperti jalang ini di depanmu?” senyum nakal itu terukir di bibir Meta. Ia bergerak naik dan duduk di perut berotot Bright, matanya tak pernah lepas dari mata Bright yang kelaparan melihat setiap inchi dari tubuh submisivenya yang telah polos didepannya. PLAKKKK PLAKKKK “eengghhhhh….b-bright” Bright menampar pantat Meta kanan kiri denan kedua tangannya, setelahnya ia meremas bulatan sintal itu, ia gemas sendiri dengan tekstur kenyal dan padat disaat yang sama, sungguh jika saja Meta tak memintanya untuk tetap dalam posisi seperti ini mungkim Bright sudah memeberikan rimming pada Meta, ia ingin membuat Meta menggila dengan lidah dan mungkin dengan beberapa jarinya. “kamu nakal sekali taa….membuatku menunggu selama itu..” “apa mau aku masukkan sekarang?” tanyanya pada Meta yang sepertinya sudah siap melakukan percintaan ini ketahap selanjutnya. “aku yang memasukkannya sendiri Bright, boleh kan?” PLAKKKKK Bright tersenyum sambil menampar dan meremas pantat Meta gemas. “tentu sayang….boleh” Mendengar persetujuan dari Bright langsung membuat Meta memposisikan dirinya, ia berdiri terlebih dahulu lalu ia mencari posisi yang pas dengan penis Bright yang menantang menjulang keatas, setelahnya Meta mulai turun secara perlaham, membawa pinggulnya terus merendah. Bright membantu submisivenya dengan memegang penisnya dan mengarahkannya pada lubang anal Meta, perlahan ia penisnya mulai masuk, sensasi ketat dan dicengkram kuat di rasakan oleh Bright. “bright….ahhhh” “sshhit….taa….too tight sayanghhh” “eemmmpphhhh….ahhhh…..hahhh” Meta terus turun perlahan, memasukkan batang penis Bright kedalam dirinya, centi demi centi ia rasakan penis Bright mengisi dirinya, rasanyan masih sama yaitu penuh dan menyesakkan dirinya dari dalam. “ahhhh….w-wait Bright…ahhh….jangan di paksain….enghhhh….a-aku bisa sendiri….ahhh….ahhh” Meta menahan tangan Bright ketika akan memegang pinggangnya, ia tahu kalau Bright bisa saja menghujamkan penisnya keatas untuk memasukkan semua batang kejantanan itu kedalam dirinya. “ easy taa…pelan-pelan aja eemmhhh….shit….sempit bangethhh” Perlahan, sangat pelan Meta bergerak untuk terus turun kebawah memasukkan semua kejantanan dominannya, sampai-sampai ia memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya sendiri, ditambah sekarang kedua tangan Bright asik bermain di dadanya, memainkan putting submisivenya untuk ia remas dan ia pilin agar Meta tak terlalu merasakan sakit dibawah sana. “yeshhh….ahhh…enak Bright…terushh….remes terushhh” Meta terus meracau nikmat karena nipple nya di mainkan oleh sang dominan, sedikit banyak bisa mengurangi rasa perih yang baru saja ia rasakan, Meta juga memegang perut Bright dengan kedua tangannya untuk tumpuan dirinya agar tak jatuh kebelakang, sungguh penyatuan saat ini adalah penyatuan ternikmat yang pernah mereka berdua lakukan, saling memberi dan berbagi kenikmatan. “enak taa?....ughhhh” Bright menggeram sendiri ketika otot anal Meta meremas penisnya, rasanya hangat dan ketat. “enak….ahh…s-suka…Meta sukahhh” “suka diremes gini apa suka sama kontolku huh?” Ujar Bright gemas, tangan kirinya meremas nipple merah muda Meta, sedangkan tangan kanannya memegang pinggang Meta untuk ia tuntun terus kebawah hingga kepangkal penisnya masuk semua. “ both….s-suka semuanya…..ahhhh..yeshhh” CLOKKK “NGAHHHHHH” Bright mendorong pinggang Meta kebawah dengan cepat bersamaan dengan ia menghujamkan penisnya keatas, membuat penyatuan mereka menjadi sempurna, seluruh penis sang dominan dari atas hingga kepangkalnya sudah masuk semua kedalam anal sang submisive. “shitttt……aargghhh” Bright mengumpat dan menggeram sendiri ketika penisnya sudah masuk selutuhnya didalam Meta, sensasi hangat dan diremas-remas itu membuat dirinya untuk terus mendesah, meracau bahkan mengumpat saking nikmatnya. Lutut Meta sampai lemas dan gemetar merasakan sepenuhnya milik Bright mengisi dirinya, terasa sangat penuh mengisi dirinya dari dalam. “Bright….stop…j-jangan gerak dulu…ahhh…aku aja yang gerak” “iya taa….buat dirimu nyaman dulu karena dari tadi kamu terus-terusan meremasku dari dalam” jawab Bright meringis merasakan remasan pada penisnya semakin menguat dan mengetat. “ that’s b-because of you eengghhhhh…..hufffttttt” Meta mengatur nafasnya yang terengah-engah, mencoba menata dan menormalkan nafasnya sebelum ia bergerak naik dan turun degan penis yang menancap di analnya. Mereka diam selama beberapa saat, merasakan penyatuan mereka yang sempurna dibawah sana, ada Bright yang tak henti-hentinya meremas dada dan memilin nipple submisivenya, dan ada Meta yang terkadang mendesah dan meleguh menyebut nama Bright berkali kali seraya memejamkan mata. “huffttt….bright….ahhh….a-aku gerak ya” Bright tersenyum dan mengangguk. “pelan-pelan aja dulu taa….ughhhh…” Ia meleguh ketika Meta mulai menggerakkan pinggulnya naik perlahan, remasan dan cengkraman pada penisnya semakin kuat dan mengetat. “n-nanti…ahhh…aku bantuin…shitthhhh….seret banget lubangmu taa” Sedangkan Meta? Ia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat agar leguhannya tak keluar, entah bagi Meta leguhan dan desahan yang tertahan memiliki tingkat nikmat yang lebih. “eemmmmhhh…ahh…..enghhhh” ketika pinggulnya sudah terangkat menyisakan kepala penis Bright saja, Meta mulai turun perlahan, merasakan dirinya perlahan mulai diisi dan merasakan penuh kembali disumpal kejantanan sang dominan. “ngahhhh….bright…e-enak bangethhh” “ keep moving taa…..ugghhhh keep my dick inside ur ass ” “ahhh…fuckk….ur dick is so fuckin’ good..arghhh” Meta mulai menaikkan temponya, ia mulai naik turun dengan lancar, ia seperti menunggangi penis Bright, tak jarang ia harus berhenti sejenak ketika rasa nikmat itu terlalu banyak untuk ia terima sampai-sampai lututnya gemetar dan kakinya lemas, namun tetap saja ia tak mau berhenti, ini terlalu nikmat untuk diakhiri begitu saja. “yeahh.,…fuck yeah taa…. enak banget lubangmu sayangh…gerak terus..enakin kontolku taa” “ughh…ahhh….ahhh…..ahhhh” Badan Meta terlonjak-lonjak seiring gerakannya naik turun yang semakin lama semakin cepat dan semakin kencang, ketika ia menghujamkan pinggulnya kebawah dengan keras, penis Bright langsung menyentuh prostatnya dan sensasinya bisa membuat akal sehat Meta hilang begitu saja, yang ia tahu dan ia mau sekarang adalah merasakan penis Bright dalam lubang analnya secara lebih, lebih dan lebih lagi. CLOKKK CLOKKK CLOKKK CLOKKK “ahhh….ahhhh….enak…enak banget…..ahhh” Meta terus mendesah dan meracau karena saking nikmatnya penis Bright menyentuh prostatnya terus menerus secara intens. “terus taa…ughh…suka disumpel kontol kan kamu huh?” “yeahh..s-suka …aku suka Bright….please…help me…NGAHHH” Bright menuruti pinta submisivenya, ia menghujamkan penisnya keatas saat Meta membawa pinggulnya kebawah, memberikan sensasi nikmat bagi keduanya. “arrghhhhh…fuckso tight enak bangethhh” “ughh…..bright….” Panggil Meta pada Bright yang asik menyodokkan penisnya kedalam dirinya saat ini hingga membuat dirinya terlonjak-lonjak diatas ranjang. “hmm? Mau di kencengin lagi ngetotnya ya sayang? Iya?” “e-engak…ahhhh…w-wait Bright….ughhh” PLOPHHHH Meta mengangkat pinggulnya hingga ia berdiri dari posisinya yang berjongkok di selangkangan Bright. “kenapa dilepas hmmm?” “mau dibawah..ahh…aku pengen dibawah…kamu yang ngentotin aku dari atas” Ucapnya dengan beberapa bulir keringat diwajahnya yang semakin membuat Bright bernafsu melihatnya. “dikabulkan…” Bright bangkit dari posisinya yang sedang rebahan diranjang dan langsung memposisikan Meta dibawahnya dan mengungkungnya, tak lupa ia membuka kaki Meta lebar-lebar untuk memberinya ruang untuk masuk kembali dalam anal sang submisive. “kamu mau aku ngentotin kamu pakai pakaian lengkap lagi atau… I can take it off ?” “lepas aja Bright…aku mau lihat ototmu dari sini” jawab Meta dengan senum nakal itu lagi, sungguh Meta adalah pusat perhatian Bright saat ini.