Yummy


Tags: Food, Kitchen Sex, Rough Sex, Rimming, Uniform, Dirty Talk, Ice Cream, Honey, Military!Bright, Agresive!Meta, Milking, Sperm, Penetration.


Introduction:

Meta 22 y.o Guru TK

Bright 26 y.o Perwira


Dapur 05:10 Pm

Meta ada didapur, ia berniat menyiapkan makan malam untuknya dan untuk suaminya, iya, Meta sudah menikah dengan Bright 6 bulan lalu, tepat setelah ia diwisuda dan Bright langsung melamarnya, juga Bright memboyong Meta untuk langsung tinggal satu rumah dengannya.

Ia sudah mandi dan sekarang mengenakan celana pendek yang mengekspos paha putihnya dan ia mengenakan kaos putih menerawang, berbeda dengan Bright, suaminya yang memilih untuk bersantai sejenak diruang TV sebelum memutuskan untuk mandi.

Sekarang Meta sibuk didepan kulkas, melihat bahan-bahan makanan apa saja yang akan ia olah sekarang, namun matanya tentu akan tertuju pada sebuah dessert kesukaannya, apalagi kalau bukan ice cream jadilah ia mengambil satu dari beberapa cone yang ada didalam freezer

Ketika ia sedang merundukkan badannya untuk mengambil ice cream ada tangan yang melingkar dipinggangnya, ia dipeluk dari belakang, tentu siapa lagi kalau bukan suami tampannya yang masih menggunakan seragam, jujur saja Bright dengan seragam perwira adalah salah satu Fetish yang dapat membangkitkan libido Meta sampai ke ubun-ubun, hanya saja selama ini ia belum memberi tahu Bright tentang itu, bisa kau bayangkan betapa jantannya suamimu ketika menggagahimu menggunakan seragam kerjanya? Rasa-rasanya meta bisa gila saat itu juga, dan mungkin hari ini akan terjadi.

“ihhh mas, meta kaget tau”

ia segera berdiri dari posisinya yang terlihat seperti sedang menungging didepan kulkas. Membenarkan posisinya agar tak ambigu dan tak terkesan memancing.

“kaget hmm? Sini sayangnya mas, pengen peluk, kangen wangimu sayang”

Bright memeluk meta dari belakang dan Bright langsung mengendus leher suami manisnya itu, menghirup wangi yang ia suka. Sungguh wangi Meta bisa menjadi obat stress ketika lelahnya bekerja seharian, juga Meta yang selalu saja berhasil membuat Bright senang dan mendesah ketika Meta sedang hilang akal.

“ahahahhaha mass…geli…ih…geli meta kegelian ahahhahahah stop”

Meta merasa kegelian diperlakukan seperti itu, iya, leher adalah salah satu titik lemahnya, salah satuk titik yang dapat membangkitkan libidonya dan itu diketahui oleh Bright, ia sengaja menggelitik leher Meta agar mau untuk ia ajak bercinta.

Tak hanya menggelitik, Bright juga menjilat kulit leher Meta dan hal itu membuat meta meremang sendiri, lidah basah Bright yang bersentuhan dengan kulit lehernya yang sensitif sungguh telah membangkitkan libidonya secara perlahan, membuat darahnya berdesih lebih kencang dan membuat degub jantungnya lebih cepat, otaknya juga sudah mulai berfikiran kotor mendapati Bright yang masih menggunakan seragam adalah salah satu fetish kesukannya.

“hummmm, manisnya mas…” Bright mengecup leher Meta

“sayangnya mas….”

Satu kecupan lagi mendarat disana, membuat Meta kegelian juga menahan libido disaat yang sama. Bright sungguh sedang menguji Meta saat ini untuk tidak melampaui batasnya, namun siapa peduli? Mereka sudah menikah dan tinggal serumah, merekalah raja yang memiliki istana ini, mereka berhak menegakkan semua aturan yang mereka mau, dan berhak melanggar semua aturan yang mereka buat sendiri.

“udah wangi aja kamu sayang sore-sore gini”

Bright menyudahi kecupannya dan melepas pelukannya, membiarkan Meta berdiri dengan jutaan kupu-kupu diperut dan paru-parunya, siapa yang tak senang dipuji sedemikian rupa oleh sang suami? Tentu Meta suka.

Ditambah posisinya yang dipeluk Bright dari belakang membuat sesuatu diantara paha Bright bergesekan dengan pantatnya, hingga membuat meta menahan nafas ketika dirasakan gundukan itu berkali-kali terasa mengganjal ketika Bright sedang memeluknya dan asik mengerjai lehernya, rangsangan yang datang bertubi-tubi meski tanpa Bright sadari itu membuat Meta menahan nafsunya mati-matian saat ini.

Meta berbalik, posisi mereka saling berhadap-hadapan, tangan Bright melingkar dipinggangnya, kepala mereka saling menempel dan hidung mereka saling bersentuhan, dengan jarak sedekat ini membuat keduanya bisa merasakan hembusan nafas lawannya, senyum Meta merekah disana dan itu tertular pada Bright, sungguh dengan posisi berpelukan dan wajah mereka saling menempel saat ini rasanya sangat romantis sekali.

“iya dong, emangnya mas masih bau matahari weeekkkk”

ledek Meta diakhiri dengan menjulurkan lidahnya, persis seperti anak kecil ketika sedang meledek temannya, sungguh lucu dan menggemaskan sekali dimata Bright, yang selanjutnya ia kembali berbalik dan menghadap kulkas untuk mengambil ice cream nya. Mau tak mau pelukan tangan Bright di pinggang Meta terlepas, membiarkan meta berbalik menghadap lemari pendingin untuk mengambil sesuatu didalam sana.

“mam apa tuh dek?”

Kepala Bright sampai harus mengintip untuk melihat kedalam kulkas, benda apa yang membuat suami manisnya lebih tertarik daripada dirinya sore ini.

“Ice Cream mas, mau?”

Belum berbalik, Meta berucap ketika sedang mengambil eskrim dengan posisi yang ambigu dan terkesan menggoda Bright, bagaimana tidak? Posisi agak menungging ini disadari oleh Bright sampai ia terus-terusan mencuri pandang ke arah pantat sintal Meta yang sangat menggodanya saat ini.

Maka dari itu Bright berencana membawa mereka untuk masuk kedalam relung nafsu, saat ini Bright memegang pinggang ramping meta dan menarinya kebelakang, menabrakkan pantat padat nan kenyal itu pada penisnya. Meta sampai harus menahan nafas dan memejamkan matanya ketika ia merasakan gundukan keras yang menabrak pantatnya karena benar-benar terasa sangat menantang sekali saat ini.

“gak deh, mas tolong ambilin beer aja sayang, di taroh gelas kasih batu es ya”

Jawab Bright seolah tak terjadi apa-apa, seolah baru saja ia tak melakukan sesuatu yang membuat tubuh mereka saling bergesekan dibawah sana, berpura-pura tak tahu kalau Meta sendiri sudah menahan libidonya sejak ia melingkarkan tangan ke pinggang suami manisnya itu.

“hmm okay”

Jawab Meta singkat, ia melepaskan tangan Bright yang melingkar dipinggangnya lalu ia menegakkan diri untuk mengambil gelas yang ada diatas kulkas kemudian ia mengisinya dengan beberapa balok es dan menuangkan satu kaleng beer kedalamnya.

Ya begitulah, Bright dan Meta sangat kontras dari selera, namun hal itu yang membuat rumah tangga mereka semakin berwarna.

“nih mas”

Meta berbalik dan menghadap kearah suaminya, ia menyerahkan segelas beer dingin dengan beberapa batu es didalamnya dan Bright menerimanya dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

“makasih sayang, kamu sore ini kok cakep banget hmm? Bikin mas pengen hamilin kamu sekarang ahahahahah”

Candanya, pasalnya Meta masih belum berencana untuk memiliki buah hati, mungkin tahun depan kata si manis, tentu saja hal itu membuat Bright ingin sesegera mungkin menghamili suami manisnya ini secepat mungkin, tak bohong kalau ia mendamba suara tangis dan tawa anak kecil yang akan mewarnai istana kecil ini menjadi lebih indah.

“masss….ih apaan sih mas”

pipi Meta bersemu merah karena Bright memuji dan menggodanya disaat bersamaan.

“beneran loh dek, kamu manis banget sore ini….”

Bright meneguk beer nya, sungguh perpaduan antara beer dan meta di sore hari membuat harinya terasa lengkap dan sempurna. Ada hening diantara mereka, Meta juga tak bersuara ia sedang bersemu malu saat ini, meski didepan suaminya sendiri, Meta masih kerap merasakan hal ini.

“make love with me Meta, right now, right here, mau kan sayang?”

Rayu Bright pada Meta seraya membelai pipi merah muda suaminya itu yang sepetinya mau diajak untuk melakukan percintaan di sini, di dapur rumah mereka.

“mas, aku mau makan eskrim, nanti malem aja lah, ya?”

Jawab Meta memberikan penawaran, belum sempat Bright melayangkan ketidaksetujuannya, Meta berbalik untuk mengambil eskrimnya dan membuka kemasannya, ia mulai menjilat eskrim itu dengan cara yang menggoda, sangat kontras dengan penolakan yang ia berikan barusan, sekarang ia malah menggoda Bright dengan menjilati eskrim seperti ia menjilati penis Bright ketika mereka bercinta, ia menjulurkan lidahnya dan ia jilat dari atas eskrim hingga pangkal dari cone nya, terlihat nakal dan menantang sekaligus dimata Bright.

“nantangin? Beneran?”

Meta tersenyum tipis disela-sela menjilati es krim dengan cara menggoda Bright disaat yang sama. Semakin diperingatkan malah membuat Meta semakin berani dan semakin menjadi-jadi menjilat es krim dengan cara yang sensual dan menggoda Bright, hal itu membuat Bright gemas sediri.

“sini mas genjot kamu sekarang”

Bright menangkap pinggang Meta, lalu ia bawa mendekat dihadapannya, membuat mereka langsung berhadap-hadapan.

“ihhh mas gak sabaran banget sih, nanti dong sabar, Meta kasih kok”

Agaknya Meta menolak, namun Bright tahu suami manisnya itu, ia hanya butuh sedikit usaha dan rayuan agar meta meng-iyakan permintaannya.

“sekarang ya? Mau ya”

rayu Bright sekali lagi, melakukan percintaan disore hari dan ditutup dengan mandi bersama adalah hal yang diimpikan oleh Bright selama ini.

Meta mengangguk malu dengan senyum nakal disana, namun masih dengan eskrim di genggaman tangan dan masih sibuk menjilati eskrimnya yang makin terasa nikmat.

“tapi Meta abisin eskrim dulu? Boleh?” tanya meta yang hanya mendapat diam dari suaminya.

Bright memiliki ide gila kali ini, ide yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

“kenapa harus makan sendiri kalau bisa kita nikmati berdua sayang”

Meta masih tak paham apa maksud suaminya itu, hingga Bright menggingit eksrim ke mulutnya dan mulai menciumnya, dan ia sadar kalau inilah yang dimaksud oleh Bright, bermain dengan eskrim during sex terlihat menyenangkan bukan?

Mereka berciuman dengan saling memindahkan eskrim itu dari mulut satu ke yang lain hingga habis tak bersisa, ternyata rasanya seenak ini dan hal itu disadari oleh Meta, ditengah mereka semakin panas berciuman, tangannya di arahkan oleh Bright untuk memegang penis sang suami yang sudah mengeras karena ereksi dibalik celana.

PWAHHHH

“mas bukain bajunya ya sayang”

Meta mengangguk sebagai persetujuan, jadilah satu persatu pakaian yang dikenakannya dilucuti oleh sang suami yang libidonya tengah menggebu-gebu.

“m-mas jangan di buka semua dulu”

Ujar meta ketika Bright akan melepas celananya, membuat Bright berhenti dari kegiatannya itu.

“kenapa hmm?”

“win pengen jilat punya mas dulu hehehe boleh kan mas?”

Tanyanya dengan nada yang nakal, sungguh Meta adalah titik terlemah untuk seorang Bright.

“boleh sayang, mas buka dulu seragamnya”

Bright mulai membuka satu persatu kancing baju tentaranya, ketika ia akan mencampakan baju itu….

“mas jangan di lepas, di buka aja kancingnya gapapa, meta suka kalau mas pake seragam gini, gagah banget mas hehehehe bikin meta…….pengen”

“kamu suka mas pakai seragam gini sayang?”

Meta mengangguk malu-malu

“oke mas gak jadi copot bajunya, sekarang….”

Bright mendekatkan wajahnya tepat di hadapan wajah Meta, ia bisa merasakan hembusan nafas suami manisnya itu yang agak memburu karena nafsu juga sedang di tiupkan di ubun-ubunnya.

“sepong punya mas ya sayang, sepong yang enak”

Meta mengangguk lagi, kali ini ia juga punya ide yang sama gilanya dengan Bright.

“tapi bukain celananya ya mas, meta masih pegang es krim nih”

Tanpa menjawab, Bright langsung melucuti celananya, tak terkecuali celana dalam yang ia pakai, kini tubuh bawahnya sudah terekspose sempurnya, yang Bright kenakan hanyalah seragam tentara bagian atas yang kancingnya sudah terbuka dan menampilkan otot perut dan dadanya yang terlihat sangat menggoda.

“gede ya mas, keras lagi hihihi”

win terkekeh dengan tangan kirinya langsung menggenggam penis suaminya, terasa hangat dan tekstur berurat sangat terasa disana.

“suka kan sayang? Sepongin”

Bright mendorong bahu Meta kebawah untuk segera berlutut didepan kejantanannya, untuk segera memberinya blowjob ternikmat yang pernah ia rasa, juga untuk segera merasakan sensasi lembab dan hangat di dalam mulut Meta.

Meta yang berlutut kini dihadapkan dengan penis sang suami yang tegak menantang dirinya saat ini, dengan penis yang keras dan mengarah keatas juga dengan urat-urat yang semakin menunjukkan kejantanan seorang Perwira tentara bisa membuat meta gila sekarang juga, mengubahnya dari pribadi yang manis dan pendiam menjadi pemuda yang agresif dan binal.

“suka mas, Meta suka banget sama kontol mas, slurpph”

Meta menelan liurnya sendiri, entah karena eskrim atau karena penis sang suami yang menggoda liurnya untuk segera keluar, juga Bright sangat menyukai ketika Meta sudah dikendalikan nafsu akan berbicara kotor seperti ini, bagi Bright terdengar sexy dan nakal disaat bersamaan.

“kalau suka tunggu apalagi taa, ayo sepongin kontol mas”

“mas gagah banget sih mas, suami siapa sih?”

Tanya win kontras dengan perintah yang diberikan oleh Bright, saat ini ia mengagumi keidahan yang ada didepannya, seorang Perwira tentara dengan kejantanan yang tengah ereksi, memamerkan otot perut dan dada didepannya juga dengan seragam tentara yang kancingnya terbuka, sungguh Meta akan sangat menikmati permainan ini.

“sini eskrimnya biar mas pegangin”

Sebelum Meta memberikan eskrim nya pada Bright, ia menggigitnya terlebih dahulu, eskrim rasa strawberry itu membuat bibir meta menjadi belepotan, setelah ia gigit lalu ia berikan pada Bright. Belum sempat Bight memberikan aba-aba untuk memberikannya blowjob , tahu apa yang dilakukan Meta? Dengan mulut penuh dengan eskrim ia langsung memasukkan penis Bright dalam mulutnya, sensasi dingin luar biasa dirasakan Bright pada kejantanannya, sensasi yang tak pernah ia rasa sebelumnya dan hanya meta yang boleh memperlakukannya seperti ini.

“ahhhh, fuckkk, ngilu sayanghhhh…ahh taa”

Bright merasakan sensasi dingin pada penisnya, ngilu dan nikmat datang disaat yang sama, dingin juga hangat sekaligus, dingin dari eskrim juga hangat dari mulut meta, Bright sampai harus menjambak rambut Meta untuk melepaskan penisnya, namun Meta sepertinya sedang asik dengan penis yang menyumpal mulutnya itu, sekeras apapun jambakan tangan Bright pada rambutnya, nyatanya Meta terus mendorong kepalanya untuk terus maju dan melahap penis Bright sampai ke pangkalnya.

“FUCKKKKK….taa…enak banget sayanghh”

Meta terus memajukan wajahnya hingga penis Bright menyentuh pangkal tenggorokannya, rasanya sangat penuh disumpal oleh penis besar perwira muda ini, es krim tadi sudah melebur bercampur dengan liur membasahi seluruh permukaan kulit penis Bright yang tertanam di mulut Meta. Hingga dirasa Meta sudah kehabisan nafas dengan cepat ia menjauhkan wajahnya dan mengeluarkan penis sang suami dari tenggorokannya.

PWAHHHH

Penis Bright kini belepotan dengan cairan eskrim warna merah muda itu, dari kepala hingga pangkalnya berselimut dengan eskrim di beberapa bagian, nikmat juga ngilu karena dingin itu benar-benar menghantarkan rangsangan hingga lutut Bright gemetar merasakannya.

“ahhh…enak mas? Suka kan disepong meta huh?”

Meta menjilat kepala penis Bright yang berlumuran cairan merah muda rasa strawberry itu, sederhana namun memberikan nikmat yang membuat nafsu Bright seperti disulut api.

“suka sayang, hebat kamu taa, lick it taa, jilat semua eskrimnya sayang”

Ia memegang kepala Meta untuk kembali memasukkan penisnya kedalam mulut lembab nan hangat itu namun Meta menepisnya.

“nanti dulu mas…..hahh….”

“jangan keburu-buru okay? Meta mau nikmatin pelan-pelan boleh kan?”

Netranya menatap Bright dengan tatapan meminta, mata indah itu selalu saja bisa meluluhkan Bright.

“boleh, lick it taa”

Meta menjulurkan lidahnya, mulai menjilati penis sang suami, ia membersihkan semua sisa-sisa eskrim yang menempel di penis Bright, menjilat dari kepala penis menuju batang, terasa meliuk-liuk karena urat penis Bright sangat jelas terukir di batang penisnya.

“shit taa, pinter banget kamu bikin mas enak….ahhhh”

SLUURPPPHH

SLUURPPPHH

Meta semakin liar, semakin jalang terus menjilat seluruh permukaan penis Bright hingga cairan eskrim itu benar-benar bersih, bahkan kini ia berpindah ke testis Bright dan memasukkannya dalam mulut.

“NJINGGGGG, be-belajar dari mana taa….ahhhhh…gila, mas bisa gila sayang, too good ahh shitttt”

Meta mengulum testis itu bergantian, kadang juga menjilat kantung sperma untuk memeberikan sensasi geli jug nikmat yang sama untuk suami, ia suka melakukan ini untuk Bright.

“taa….mas seumur..ahhhh…umur gak pernah ngerasain seenak ini taa….enak sayang, terussshhhh”

Dipuji dan diberi semangat membuat Meta semakin jalang, ia sudah tak lagi menjilat sekarang, namun ia mengulum penis Bright, ia memasukkan kepala penisnya untuk ia kulum dalam mulut, hanya kepala penisnya saja ia hisap kuat-kuat membuat kaki Bright gemetaran, benar-benar permaianan Meta kali ini berbeda dengan biasanya.

“TAA…….ARRGGHHHHH”

Bright menggeram karena saking nikmatnya, padahal hanya kepala penisnya yang Meta kulum, namun sensasinya memang luar biasa, si manis pintar menggunakan mulut dan lidahnya untuk menyelimuti kepala penis Bright yang ada di dalam mulutnya, rasanya lembab dan geli karena lidah Meta terus-terus bergerak seiring menguat hisapan mulutnya.

Tak hanya mengulum kepala penis Bright, kedua tangan Meta kini aktif menggerayangi tubuh sang suami, ia membawah tangannya untuk merasakan lekukan otot perut yang memiliki enak ceruk itu, sangat perlahan membuat darah Bright berdesir, sungguh rangsangan ini diberian Meta secara bertubi-tubi.

“Meta pinter…ahh, sayangnya mas pinter bikin mas enak, terus taa”

Kuluman itu kini semakin dalam, Meta tak lagi hanya mengulum kepala penis Bright namun juga ia memasukkan batang penisnya, tak bisa semua memang karena ukuran panjangnya mustahil ia masukkan semua dalam keadaaan seperti ini, jadilah Meta hanya bisa memasukkan setengah dari ukuran penis Bright dalam mulutnya, ia ingin menikmati setiap cairan precum yang dikeluarkan Bright dalam mulutnya, asin namun ia suka menelannya. Pun tanganya semakin bergerak ketas, kedua tangan Meta kini menggerayangi dada bidang Bright, mencari-cari puting sang suami untuk ia mainkan, ia memilin dan memutar putting itu.

“Kam…..mu belajarhhhh…da-dari mana taa…enak banget ini sayanghhh, mas bisa keluar sekarang kalau kaya gini caranya…ahhhh…enough taa....”

Bright memegang kepala Meta dengan kedua tangannya, lalu menjauhkan mulut hangat dan lembab itu dari penisnya. Namun sepertinya Meta masih ingin terus mengulumnya, berkali kali Meta menepis tangan Bright yang berusaha menjauhkan mulutnya dari penis sang suami.

“I SAID ENOUGH TAA”

PLOPHHH

Benang liur yang bercampur dengan precum jelas tergambar disana, tak terputus dari rongga mulut Meta dengan kepala penis Bright, senikmat itukah hingga Bright banyak mengeluarkan precum nya.

“taa, belajar dari mana kamu sayang, enak banget taa”

Bright membersihkan sisa liur di bibir Meta dengan jarinya, sebenarnya Meta yang belepotan liur dan Precum seperti ini adalah pemandangan yang langka ia dapatkan, ia tak pernah mendapati Meta yang liar dan jalang seperti ini hingga menelan semua precum yang penisnya keluarkan di dalam mulut Meta.

“mas suka kan? Meta nonton di video hehehe enak kan mas?”

Meta haus pengakuan kalau dirinya memang berhasil membuat Bright keenakan.

“suka dek, mas suka banget”

Bright memegang kepala belakang meta untuk ia bawa mendekat ke penisnya, sedangkan tangan kannnya menggenggam batang penisnya sendiri, ia ingin menamparkan penisnya yang berlumur liur itu ke wajah Meta.

plok plok

Bright menamparkan penisnya ke wajah meta, ke pipi lebih tepatnya.

“siapa yang tadi bilangnya gak mau tapi malah keasikan nyepong kontol hmm?”

“Meta….meta suka nyepong kontol mas….aaaaa”

Bahkan sekarang meta membuka mulutnya lebar-lebar dan menjulurkan lidahnya, menantang Bright untuk menyodokkan penisnya kedalam mulutnya.

“apaan ngejulurin lidah kaya gini hmmm? Suka banget nantangin suaminya”

clak

clak

clak

Bright menggoda lidah Meta dengan berkali-kali dengan menempatkan kepala penisnya di lidah si manis tapi tak kunjung ia masukkan kedalam rongga mulut meta.

“masukin lah mas, ayo”

gila memang, Meta sudah sepenuhnya dikendalikan oleh nafsunya, bahkan secara terang-terangan ia meminta pada Bright saat ini.

“haus kontol kamu taa? Mau minum peju mas huh?”

clak

clak

clak

Lagi-lagi Bright menggoda Meta dengan menempatkan kepala penisnya ke lidah Meta yang sudah menjulur dari tadi menunggu penis Bright untuk menggenjot mulutnya.

“mau…Meta mau nelen peju mas, masukin mas…aaaaa..”

“ghokkkkk”

Tanpa aba-aba Bright memasukkan penisnya ke mulut Meta, semuanya masuk dari kepala penis hingga pangkal penis Bright, bahkan testisnya juga menyentuh bibir Meta.

“nah gini maumu hmm? Disumpel kontol mulutnya biar gak brisik, enak huh?”

“enggghh…emmmmmmm”

Suara-suara tertahan Meta terdengar karena tenggorokannya disumpal oleh penis Bright, jangankan untuk berbicara, untuk bernafas saja sulit rasanya karena memang penis Bright memenuhi rongga tenggorokannya. kedua tangan Bright menahan kepala Meta bahkan ia bawa kepala si manis untuk semakin maju dan melenan semuanya.

“ahhhh…..enak banget mulutmu dek, kenapa huh? Tadi kayanya mau di entotin mulutnya, suka disumpel kontol ya mulutnya dek”

Bright masih menahan kepala Meta, mencari nikmat dari hangat dan lembabnya mulut serta tenggorokan suami manisnya itu, jarang-jarang ia bisa melakukan ini pada Meta.

Hingga wajah meta sudah berubah menjadi semu kemerahan yang menandakan cadangan oksigen di paru-paru suaminya itu mulai menipis, Bright tak lagi menekan kepala Meta, ia mengeluarkan penisnya dari sana.

PWAHHHHH

“AHHHH….HAHHH….MASHHHH…”

Meta menata nafasnya yang terengah-engah, sungguh tadi adalah deepthroat terlama yang pernah ia berikan pada Bright.

“suka, Meta suka disumpel kontol mas…ahhh….lagi… mau lagi”

Bright berencana menggunakan eskrim lagi karena sensasi dingin dan ngilu itu sangat nikmat untuk dirasa, namun sayang, eskrim itu kini sudah mencair, jadilah Bright memutar otak saat ini.

“mau kan? Bentar mas ambil sesuatu dulu”

Bright membuka kulkas, meninggalkan Meta yang masih berlutut disana, ia mencari susu cair rasa coklat dan kembali ke hadapan Meta.

“mau jilat kontol pakai susu taa?” tanya Bright seraya membuka tutup susu cair itu

“mau mas, meta mau” Meta menjulurkan lidahnya hingga ujung lidahnya menyentuh kepala penis Bright, sungguh jalang sekali.

Selanjutnya Bright menuangkan cairan kental rasa coklat itu disepanjang penisnya, dari kepala hingga pangkalnya.

“jilat sayang, bersihin kontol mas”

Meta tak lagi menjilat, ia langsung mengulum. Meta membersihkan kepala penis Bright dari cairan susu itu terlebih dahulu, ia menghisapnya dan memainkannya dengan lidah, bahkan meta menggelitik lubang keluar precum dan sperma itu dengan lidahnya.

“anjinggghhh…taa, apa-apaan kamu ahhh…hahhh…bisa pinter banget gini nyepongnya…shit”

Bright membiarkan Meta mengulum penisnya tanpa paksaan, ia tak lagi memegang kepala si manis, ia ingin melihat betapa rakusnya meta akan penisnya.

“mmmhhh shhmmkkaa” Meta berusaha berbicara ketika ada penis Bright di mulutnya dan hal itu membuat rasa geli yang laur biasa pada penis Bright.

“taa….ahhh, kalau mau ngomong dikeluarin dulu kontolnya sayanghh, kontol mas ngilu kena gigi kamu”

Meta tak peduli lagi, dalam satu tarikan nafas ia membenamkan penis Bright kedalam mulutnya, menabrakkan kepala penis sang suami dengan panas dan lembabnya rongga tenggorokan yang ia punya.

“FUCKKKKKK…AHHHH…TAA”

Lagi-lagi Meta memainkan lidahnya didalam mulut, ia membersihkan sisa-sisa susu kental manis pada batang penis hingga bersih ke pangkalnya, Meta benar-benar menuruti keinginan Bright untuk membersihkan penisnya dari susu kental manis itu.

PWAHH

Meta mengeluarkan penis sang suami, setelahnya ia masukkan lagi sampai ke pangkal

MASUKKAN

KELUARKAN

MASUKKAN

KELUARKAN

Hal it uterus berulang hingga lutut Bright gemetar dan air mata Meta keluar dengan sendirinya.

“ahh taa, stop ahhhhhh….mas bisa ngecrot kalau gini caramu nyepong kontol mas”

PWAHH

“biarin, ayo keluarin di mulut Meta mas, mau Meta telan ahhhh….hahhh”

Kini tangan kanan meta langsung menggenggam penis suaminya yang sudah basah dengan liurnya, ia mengurut dan mengocoknya, sedangkan ia menjulurkan lidahnya tepat di kepala penis Bright, seakan menunggu kerja kerasnya dibayar oleh sperma kental untuk ia telan.

“shit…ahh, beneran mau kamu telan taa? Sini mas bantuin, telen semua peju mas ya nanti”

Meta mengangguk senang, kali ini ia tak perlu bersusah payah karena Bright bersedia membantunya, Bright mengambil alih tugas tangan kanan meta, kini Bright yang mengocok penisnya sendiri tepat di depan mulut meta yang mengaga dengan lidah menjulur menjilati kepala penisnya.

clok clok clok

Suara licin dari liur Meta di kulit penis Bright bergesekan dengan tangan Bright yang kini mulai mengocok penisnya sendiri, ia hanya mengocok bagian batang penis saja, sedangkan bagian kepala penisnya digoda dan dimainkan oleh lidah Meta.

“ayo mas keluarin, Meta telan semua…”

Tangan Meta tak bisa diam, ia menggerayangi sepanjang otot perut dan dada Bright, sentuhan sesual itu menjadi rangsangan yang terus membawa Bright semakin kepuncak nafsu, pun Meta bermain-main dengan puting suaminya, ia cubit agak keras setalah itu ia pilin dan ia putar-putar secara bergantian, sungguh rangsangan yang dirasakan Bright saat ini bertubi-tubi Meta berikan padanya.

“mas gagah banget mas, ayo mas crotin di mulut adek, yang banyak….aaaa”

Meta memainkan lidahnya di kepala penis Bright, juga terkadang dengan nakalnya ia menggelitik lubang pengeluaran precum dan sperma itu, menambah nikmat yang Bright rasakan.

“ANJINGGHHH…..mas bentar lagi sampai dek…ahhh mau kan nelen peju mas? Ahh…shit”

Meta semakin menjulurkan lidahnya, pun Bright yang semakin mendorong kepala penisnya untuk menyentuh lidah basah nan lembab suami manisnya itu.

“aaaaaa…..ayo mashh…Meta telen semuanya…..aaaaa”

“ahhh..taa m-mas keluar dek…..ahhhh”

croooottttt

7 kali semburan sperma itu masuk kedalam mulut Meta, tak langsung Meta telan karena ia ingin mengumpulkan semuanya hingga benar-benar habis.

“ahhh…taa enak banget sayanghhh”

Ucap Bright ketika mendapatkan orgasmenya, ia melihat wajah meta yang beratakan dengan sisa liur, juga didalam mulut meta yang penuh dengan cairan cintanya.

“sini mas mau liat peju mas didalem mulut kamu sayang”

dan Meta menurutinya dengan membuka mulutnya lebar-lebar dan menjulurkan lidahnya, terlihat banyak cairan putih kental didalam sana, cairan sperma Bright suami Meta.

“pinter, sekarang telan”

glek

glek

glek

Semua sperma itu sukses Meta telan, tak bersisa sama sekali, ada rasa bangga di benak Bright yang melihatnya.

“good boy…..”

Bright membelai Meta yang masih berlutut di depan penisnya.

“pinter sayangnya mas, karena udah pinter sekarang gentian mas enakin ya dek”

Tangan Bright menjangkau gelas beer dan ia meminumnya namun tak menelannya, Bright menampungnya didalam mulutnya lalu ia menunduk dan langsung mencium mulut Meta, membagi beer itu bersama si manis sangatlah memabukkan. Suara kecipak lidah yang saling bertemu dan saling merasa juga jelas terdengar disana.

“ahhhh….”

Bright melerai ciumannya ketika dirasa beer di mulutnya sudah habis, namun tak selesai begitu saja, ia kembali memasukkan beer itu kemulutnya dan kembali mencumbu Meta.

Begitu terus berulang hingga beer didalam gelasnya tak bersisa, hanya menyisakan balok es batu didalam sana. Cumbuan menggunakan beer itu juga tak sebentar, 10 menit mereka lakukan adegan cumbuan dan pergumulan lidah yang semakin panas, membuat mereka kembali tersulut api nafsu yang membakar libido mereka, juga penis Bright yang tengah mengeras lagi mendapatkan ereksi dari cumbuan nikmat ini.

“ayo berdiri taa, gantian mas yang mau enakin kamu”

Bright membawa Meta berdiri dan ia mengatur posisi Meta untuk sedikit menungging dengan tangan memegang keran wastafel sebagai tumpuannya.

“mau masukin sekarang mas?” tanya meta polos melihat Bright yang sudah berlutut didepan bulatan pantatnya.

“not yet taa, mas mau enakin kamu dulu”

Bright memasukan satu balok esbatu kecil kedalam mulutnya untuk membuat lidahnya terasa dingin.

“ready taa?”

“m-mau apa mas….ahhhhhhh”

Ternyata perhitungan Bright untuk menempatkan tangan meta memegang keran adalah keputusan yang tepat, begitu lidah dinginnya menyentuh lubang senggama si manis, kaki meta langsung gemetaran hebat, erangan juga terdengar akibat rimming lidah menggunakan balok es yang dingin menggigil menyentuh lubang senggama Meta.

sluupphhh

“AHHH……MASHHHH….D-DINGINHHHH”

Semakin Meta mendesah semakin liar permainan lidah Bright di lubang sengama suami manisnya, ia menjilat juga kadang menghisapnya.

“yeshhh…..e-enak mas…te-terushhhhh….ahhh…pake lidah mashh…masukin lidahnya”

PLAKKKKK

“AHHHHHHH”

Tamparan keras mendarat di pantat Meta, terlihat kenyal sekali membuat Bright gemas untuk melakukan spank pada pantat suami manisnya ini.

“enak kan di rimming kaya gini taa? Suka?”

“s-suka mas, lagi…Meta mau di rimming lagi ahhh….masukin lidahnya ke lubang Meta mas….pleaseee”

Bright tersenyum mesum mendengarnya, Meta yang tengah meminta seperti inilah yang ia suka.

“mulut kamu brisik sayang, emang bener tadi di sumpel pake kontol mas biar gak brisik, sekarang mas rimming malah tambah brisik….”

PLAKKKKK

“ahhh…mashhh”

PLAKKKKK

“harus dihukum soalnya brisik”

“yes….hukum Meta mashhh, hukum metaaa….ahhhh”

PLAKKKK

PLAKKKK

PLAKKKK

Bright keasikan menampar pantat kanan dan kiri milik Meta hingga warnanya berubah menjadi semu kemerahan.

“ahhh yeahhh….spank pantat Meta mas ahhh abis itu hukum pake kontol gede mas, ya? Mau ya mashhhh”

Aneh sekali, Meta sangat menikmati hukuman ini, ia suka diperlakukan seperti ini, benar-benar agresif.

“shhhh diem taa, mas kasih kamu yang enak nih”

Satu balok es Bright masukkan kedalam mulutnya, kembali membuat lidahnya serasa dingin menggigil, selanjutnya Bright membuka bongkahan pantat yang sudah memerah itu, tampak lubang kecil sempit disana. Setelahnya ia memasukkan lidah dinginnya kedalam sana.

“AHHHH…..YESHH ENAK MAS”

Lutut Meta kembali gemetaran, jari-jari kakinya sampai bergerak-gerak saking nikmatnya menerima rimming dari Bright.

“dinginhh….ta-tapi enak bangethhhhh…fuckkkk”

Bright semakin liar memainkan lidahnya didalam lubang Meta, pun tangannya tak berhenti meremati pantat si manis.

“enak…Meta suka bangethhhh….ahhh…nikmat banget mashhh”

SLURRPPHHH

Bright berhenti dari aktivitas rimming nya sepertinya ini saat untuk memakan hidangan utama. Ia berdiri mensejajarkan dirinya dengan Meta, juga menempatkan penisnya yang tengah ereksi diatas pantat suami manisnya.

“taa, mas mau ngentotin kamu sayang, tapi kayanya mas mau ke kamar dulu ambil lubricant gapapa ya? Tungu disini bentar mau kan sayang?”

Meta menggeleng heboh mendengarnya, bagaimana bisa ia menunggu selama itu sedangkan penis sang suami sudah tepat ada diatas pantatnya? Tentu Meta tak bisa menunggu lagi.

“gak, meta gak mau nunggu….”

Meta diam sejenak seperti sedang berfikir, hingga satu ide gila lagi terlinyas diotaknya.

“mas buka kulkas cepat”

“he? Kamu nyimpan lubricant disana”

“gausah banyak nanya ih, buka aja cepetannn”

Bright gemas sendiri melihat Meta yang sedang nafsu berat seperti ini.

plakkk

Bright menampar pantat Meta sebelum ia membuka lemari pendingin itu.

“kamu nih ya dek, gak sabaran banget, iya mas genjot kamu pake kontol mas abis ini sayang…”

“taa sebelah mana? gak ada lubricant disini”

Tanya Bright ketika matanya tak mendapati lubricant yang ia cari-cari.

“itu mas deket kaleng beer”

Mata Bright hanya menemukan botol madu disana.

“adanya madu dek”

“i-iya pake itu aja ahh cepetannnn”

Bright terkekeh, ada-ada aja ide suami manisnya itu, bahkan ia tak berfikir untuk menggunakan madu sebagai pengganti pelumas. Jadilah ia mengambil botol madu itu dan membawanya kembali mendekat pada Meta.

“jadi gini hmmm? Suami manisnya mas mau dientot pake madu?” Meta mengangguk malu-malu.

“Meta pernah lihat ada yang pake madu mas, cepetan olesin ke kontol mas ihh, masukin Meta…ga tahan nihh”

“ahahaha iya sayang iya”

Bright mengeluarkan madu itu, tak terlalu kental memang dan langsung ia gunakan sebagai pengganti pelumas. Kini seluruh penisnya yang tengah ereksi telah terlumuri oleh madu.

“mas masuk ya sayang?”

Meta mengangguk

“i-iya mashh”

Perlahan kepala penis Bright yang sudah berlumur madu itu menerobos masuk ke lubang Meta, bergerak pelan namun pasti semakin dalam, semakin nikmat Meta merasakan penis suaminya pelan-pelan memenuhi dirinya.

“ahhh taa, lubangmu enak banget sayanghh…so tight”

“m-mashhhhhh enakk…masukin semua mas..sampe mentokkk…AHHHHHH”

Begitu Bright mendengar permintaan suaminya itu ia langsun bergerak cepat memasukan penisnya melesat kedalam lubang senggama Meta.

“yesh…enak mas…genjot mas, genjot yang kenceng”

“gak sabaran banget kamu taa, suka disumpel kontol mas gini hmm?”

“s-suka masshhh…..rasanya enak bangethhhhh”

Bright tersenyum mendengarnya, ia mulai bergerak perlahan memompakan penisnya kedalam Meta. Sensasi madu yang agak lengket membawa babak baru percintaan mereka, mungkin kedepan mereka akan mengulanginya lagi karena rasanya bisa senikmat ini.

“yeshhhh….ahhh penuh bangethh sampe kena prostat Meta terushhh”

“iya sayang, mas kencengin ngentotnya boleh taa?”

Tanya Bright basa-basi, tentu ia sudah tahu jawabannya kalau Meta akan berkata iya. Iya dan iya disituasi seperti ini.

“yes, just fuck me mashh, don’t ask me again”

Dan Bright benar-benar menaikkan temponya, mempercepat gerakannya memompa Meta, gerakan yang semakin lama semakin cepat itu memberikan kenikmatan pada keduanya sekaligus, bahkan Meta sampai memejamkan matanya dan memegang keran wastafel kuat-kuat.

“ahhh…iya mas..ahhh, kontol mas enak bangethh…Meta sukahhh…kena prostat terushhh”

“shitttt lubangmu juga enak taa, soo fuckin’ tight…ahhh”

clok

clok

clok

clok

Bright seperti kesetanan, ia bergerak dan melesat cepat dan lincah sekali, pun Meta yang menikmati setiap penis Bright menyentuh prostatnya terus meneruh.

“enak huh? Bilang sama mas…enak gak di entot kontol mas huhhh?” Belum sempat Meta menjawab

PLAKKKKK

PLAKKKKK

Dua tamparan keras mendarat di pantat Meta, kanan kiri sekaligus.

“ARRGHHHHH…YESHHH…enak mashhh….kontol mas enak bangethhhh, kontol mas…c-cuma buat Meta…AHHHH…..”

Meta terengah-engah sendiri menyadari kalau dirinya semakin dibawa menuju puncak oleh suaminya.

“Cuma Meta yang boleh diginiin sama mashhhh….AHHHH”

Bright menghujamkan penisnya dalam sekali dan membiarkannya didalam lubang Meta, ia ingin merasakan bagaimana otot-otot tubuh Meta meremas penisnya.

“i-iya sayang, kontol mas cuma buat Meta, peju mas juga cuma buat Meta…ahhhhh pinter banget kamu ngetatin lubangmu taa”

“su…kah?”

“iya mas suka….ayo keluar bareng ya taa?”

Dan meta mengangguk senang.

Bright mulai bergerak lagi, dari ritme pelan hingga perlahan bertamah kencang dan semakin kencang dan keras.

“ahhh yeahhhh terushhh mashhhh”

Tak sampai disitu, tangan kanan Bright kini memegang penis Meta dan mengocoknya, sedangkan tangan kiri Bright mencari puting dada Meta untuk ia remas dan ia pilin.

Sungguh Meta sedang dimabuk kepayang dengan tiga rangsangan sekaligus, pada lubangnya, penisnya dan juga puting dadanya.

“mashhhh…..ahhhh…Meta gak kuathhh…lagihhhhh”

Mendengar itu membuat Bright mempercepat gerakan memompanya, pun juga ia semakin intens mengocok penis Meta, tak lupa ia semakin kasar meremati dada dan mencubit puting suami manisnya itu.

“Meta kel…luarhhhhh……AHHHHHH MASHHHHHHH”

Meta memekik ketika pelepasannya tiba, spermanya muncrat kesegala arah membasahi wastafel dan jatuh ke ubin, kakinya gemetar hebat dan tangannya menggenggam keran wastafel kuat-kuat, sungguh ini pelepasan paling nikmat seumur pernikahan mereka.

“shittt…mas…..mas juga….kel-luarhh……FUCKKK”

crooottttttt

Meta merasakannya, semburan demi semburan sperma Bright yang memenuhi dirinya dari dalam, sangat banyak dan hangat sekali ia bisa merasakan kalau milik Bright memenuhinya tanpa celah.

“ahhhh taa, enak banget sayang…ahhh..hahhhh”

“i-iya mashhh, Meta capek….ahhh”

Meta menjulurkan tangannya kebelakan dan mengeluarkan penis Bright dari lubangnya, cairan madu bercampur sperma ada disana, di penis Bright juga penuh berada di lubangnya.

Tak Bright sangka yang Meta lakukan selanjutnya adalah berbalik dan langsung berlutut menghadap penisnya yang masih merasakan masa sensitif setelah mencapai klimaks, dan Meta mulai menjilat membersihkan penis Bright yang berlumur madu dan sperma itu.

“ahh..taa, b-bentar ahh kontol mas masih ngilu sayanghhhh”

Namun sepertinya Meta tak menerima penolakan, ia terus menjilat dan mengulum penis Bright hingga bersih dari cairan madu dan sperma, Meta benar-benar rakus dan haus akan sperma Perwira ini.

“pinter taa, kamu pinter banget berihin kontol mas hmmm?”

“enak..meta suka mas” ada senyum manis yang mengembang di bibir Meta.

Bright membungkukkan tubuhnya ketika menyadari ada cairan sperma yang mengotori dagu suami manisnya itu dan belum tertelan, ia menggunakan jarinya untuk mengusap sperma itu dan memasukkan ke mulut Meta, tentu Meta menyambutnya dengan menghisap jari berlumur sperma itu.

“nahhh kalau gini kan udah bersih, ketelen semua sayang”

Meta hanya mengangguk, selanjutnya Bright membopong Meta dalam gendongannya untuk ia bawa ke bathroom untuk mandi berdua.

Dalam perjalanan ke kamar mandi Meta berucap.

“mas nanti mau blowjob lagi ya mas” dengan nada nakal dan menggoda.

PLAKKKK

Bright menampar pantat Meta sebagai jawaban sebelum mereka berdua menghilang dari balik pintu kamar mandi istana kecil mereka.

konten kotor JeJe 2020