#Pertemuan_Pertama
cw // harshwords.
“Itu yang namanya Yoshida?”
Denji, berbisik. Ia menatap sosok rupawan dengan title pangeran itu dengan pandangan tajam, dalam sorotnya terpampang jelas dendam yang terpendam.
Kobeni, mengangguk. Agak was-was sebenarnya. Sejak tadi ia mengobrol dengan kembaran Power ini, ada sedikitnya ia paham sifat lelaki di depannya ini.
Penuh ambisi, suka nekat, dan tak segan-segan untuk menghabisi seseorang jika seseorang itu tak sejalan dengan keinginannya.
Ia takut, jika sebentar lagi sosok itu akan nekat menghampiri lelaki populer SMA Gemintang itu dengan amarah yang berkobar dan terjadi pertumpahan darah.
Namun hal yang ia takutkan sedari tadi tidak terjadi, Denji hanya membulatkan mulutnya lalu kembali memakan nasi gorengnya. Nampak acuh, seolah-olah dendamnya saat ini pada Yoshida tak ada harganya jika dibandingkan dengan makanannya.
Diam-diam Kobeni menghela nafas lega karenanya.
Sayangnya kelegaan itu tak berlangsung lama, saat Kobeni dan Denji, tengah bersiap kembali ke kelasnya. Sayangnya sosok tinggi yang baru tadi mereka bicarakan muncul di hadapan mereka saat itu juga.
Manik hitamnya menatap lekat ke arah Denji, nampak menelisik, meneliti dengan intens. Sampai-sampai sosok Denji, menjadi risih dibuatnya.
“Mau apa lo?” Tanya Denji.
Yoshida, sosok yang menghalangi jalan mereka itu hanya mengendikkan bahu, lalu berkata dengan santainya. “Kata Yuki dkk lo babak belur, mana? Gak ada tuh. Ntar gue suruh mereka ulang adegan ya.”
Denji, mengepalkan tangannya kesal. Hampir saja melayangkan pukulan mautnya jika saja Kobeni tak segera menahannya.
Namun, bukan Denji namanya jika tak keras kepala. Ia menyentak tangan Kobeni terlalu keras sehingga ia sendiri kehilangan keseimbangannya dan oleng ke depan. Tepat ke arah target balas dendamnya.
BRUKKKK
Denji, terjatuh begitu saja. Dengan posisi ambigu, dimana ia menindih Yoshida.
Yoshida sendiri nampak linglung, kedua tangannya nampak memegang sesuatu yang empuk namun ia tak bisa menebak apa itu, sehingga untuk menuntaskan rasa penasarannya, ia menggerakkan kedua tangannya dan menggenggam benda tersebut.
BUGH!
Belum sempat Yoshida memprosesnya, ia harus kembali dikejutkan oleh sebuah pukulan telak di pipi kanannya, dan yang ia dengar saat itu hanya suara sang pelaku pemukulan tersebut.
“ITU NENEN GUE, ANJING! JANGAN DIREMAS KONTOLLLLLLLL!!!”
Dan teriakan membahana itu, berasal dari Denji yang lupa mengubah suaranya menjadi Power.