kalriesa

pelanginyarenjun

Mint-from Incomplete AU Jaemren one tweet narasi Jaemin as Nando Renjun as Rendean Haechan as Haikal Jeno as Lijen Chenle as Chentara Event #PelanginyaRenjun

cw // mention of kissing


Jaemin mengingat kali pertama Renjun membelikannya jus apel dan memaksanya untuk menghabiskan minuman tersebut. Kala itu, Renjun mengenakan kemeja kaos berwarna mint dan kacamata. Suatu perpaduan yang manis dan memberikan kesan unik karena tingkah galak Renjun yang juga memarahinya di depan Haechan dan Jeno.

Hari ini, Renjun dan dirinya sama-sama memakai atasan berwarna mint. Bedanya, Renjun memakai hoodie mint kesayangan Jaemin, sedangkan Jaemin sendiri memakai kaos mint dengan pinggiran hitam.

“Ini bukannya hoodienya Jaemin?” tanya Haechan di sela-sela senggangnya.

“Yoi. Gw minjam soalnya suka warnanya”

“Hmh. Giliran pacarnya yang minjam malah dikasih. Tiba gw yang minjam, gak boleh. Pilih kasih nih si batu kerikil” Haechan mendengus keras.

“Tapi gw jarang pakai kok. Ya kan, Jaem?”

“Kalau kamu mau pakai tiap detik juga gak apa. Sebebasnya kamu aja” jawab Jaemin dengan nada lembut.

Renjun berusaha menahan senyumannya, namun tak berhasil, “makasih ya.”

“Apapun untuk kamu, Ren.”


Jaemin tak akan lupa, tanggal di mana sosok paling berharga untuknya, dilahirkan ke Bumi dan menjadi bagian terpenting dalam hidupnya.

“Nanti malam Renjun ada jadwal siaran BBQ (Bincang Bersama-Q) bareng Chenle. Gw izin ikutan jadi special announcer aja deh” gumam Jaemin kecil sembari celingak-celinguk ke sekitarnya, berharap tak ada yang menguping.

Setelah mendapatkan izin dari Haechan selalu Ketua Produksi Program di radio tempat mereka bernaung, senyum Jaemin merekah tanpa henti. Ia sengaja tak memberitahukan Renjun.

Saat jam siar program BBQ dimulai, Renjun mengernyitkan dahinya karena Jaemin tiba-tiba ikut duduk di sampingnya.

“Kamu mau ikut siaran?”

“Sure yeah. I am your special announcer tonight” kerlingan kecil dari Jaemin berhasil buat Renjun melotot dan meminta penjelasan pada Chenle. Namun partner siarannya itu malah mengangkat bahu dengan muka datar seolah berkata; aku gak tau apa-apa kak.

Belum puas Renjun mendapatkan jawaban dari kehadiran Jaemin di sampingnya, kini Chenle malah bertanya pada Jaemin mengenai pertanyaan yang tak ada dalam materi siaran mereka malam ini.

“Bagaimana cara kak Jaemin mengapresiasi sosok terkasih yang paling berharga dalam hidup kakak?”

“Hm. Sosok yang terkasih dalam hidup gw sekarang ini ada di samping gw. Kalau kalian semua belum tau, namanya Huang Renjun. Renjun adalah sosok yang paling berharga dalam hidup gw. Dia yang ngajarin gw untuk berani keluar dari zona nyaman. Renjun juga berperan untuk mendewasakan cara berpikir gw yang terkadang lebih parah daripada anak-anak. I am so happy to have him and through everything together till now

“Aw. Manis banget jawabannya kak Jaemin. Aku yakin Sunfans yang dengerin siaran radio kita malam ini pastinya ter Jaemin-Jaemin. Hahaha” tawa Chenle menguar lepas.

AC di ruang siar Suncoff berada pada suhu 16° Celcius. Entah mengapa sekujur tubuh Renjun terasa panas sampai ia harus mengibas-ngibaskan tangan kanannya ke wajahnya sendiri.

“Di edisi BBQ malam ini, playlist yang akan diputar adalah lagu khusus dari gw untuk Renjun. Gw harap Sunfans semuanya suka dengan pilihan lagunya. Kita akan kembali lagi setelah lagu dari miliknya Utada Hikaru-First Love diputar. Stay tune with us on 37.5 Suncoff Radio and don't go anywhere” Jaemin memutarkan lagu yang sudah dipersiapkannya khusus untuk Renjun.

Ketika mic sudah off, Renjun langsung mencubit lengan Jaemin, “Kok BBQ malah temanya jadi beda? Chenle juga gak ngasih tau ke aku. Terus playlistnya kenapa jadi kamu yang nyiapin? Kenapa Chenle langsung nanya ke kamu soal tema dadakan tadi? Dan jawaban kamu juga—”

Cup

Satu kecupan mendarat di pipi kiri Renjun.

“Bentar Jaeminnnn, aku masih mau—”

Cup

Dilanjutkan dengan kecupan di pipi kanan Renjun.

“Ih kamu kenapa—”

Cup cup

Kecupan selanjutnya hadir menghiasi hidung dan dagu Renjun.

Renjun seketika terdiam setelah menerima kecupan kecil yang tak berhenti dari sang kekasih.

“Ayo lanjut lagi ngomongnya, biar aku bisa ciumin kamu terus”

“Nggak...” bola mata Renjun berputar ke kiri dan ke kanan guna menghindari tatapan Jaemin yang terasa menusuk sampai ke paru-parunya.

“Kalau kamu mau tau jawabannya. Aku pengen bisa jadi sosok yang bikin kamu bahagia tanpa henti”

“Aku udah bahagia kok sama kamu”

“But i want to make you happier till the end, Renjun”

“You always did”

“Thank you for accepting me and make my life complete, Huang Renjun”

©Kalriesa

Mint-from Incomplete AU Jaemren one tweet narasi Jaemin as Nando Renjun as Rendean Haechan as Haikal Jeno as Lijen Chenle as Chentara Event #PelanginyaRenjun

cw // mention of kissing


Jaemin sadar bahwa selama lima tahun belakangan ini dunianya terkukung dalam kegelapan. Tak menerima kehadiran sosok-sosok baru. Ia mematri barikadenya sendiri dan mengalami trust issue yang tinggi dengan sekitar. Hidupnya hanya berkutat pada pekerjaannya sebagai penyiar radio. Dua sahabat sekaligus rekan kerjanya, Haechan dan Jeno yang bisa menempati peringkat tertinggi manusia muka bumi untuk dipercayai.

Tak pernah terpikir sedetik pun jika kehadiran sosok bernama Huang Renjun bisa mengubah carut-marut pikirannya dan memberikan banyak warna bagi dirinya.

Jaemin mengingat kali pertama Renjun membelikannya jus apel dan memaksanya untuk menghabiskan minuman tersebut. Kala itu, Renjun mengenakan kemeja kaos berwarna mint dan kacamata. Suatu perpaduan yang manis dan memberikan kesan unik karena tingkah galak Renjun yang juga memarahinya di depan Haechan dan Jeno.

Renjun memang terlihat galak dari luar. Ketika Jaemin pelan-pelan menyelami semakin dalam sosok Renjun, maka ia bisa menemukan sisi lembut dan kasih sayang sepenuh hati yang tiada habisnya. Contohnya seperti hari ini, Renjun dan dirinya sama-sama memakai atasan berwarna mint. Bedanya, Renjun memakai hoodie mint kesayangan Jaemin, sedangkan Jaemin sendiri memakai kaos mint dengan pinggiran hitam.

“Ini bukannya hoodienya Jaemin?” tanya Haechan di sela-sela senggangnya.

“Yoi. Gw minjam soalnya suka warnanya”

“Hmh. Giliran pacarnya yang minjam malah dikasih. Tiba gw yang minjam, gak boleh. Pilih kasih nih si batu kerikil” Haechan mendengus keras.

“Tapi gw jarang pakai kok. Ya kan, Jaem?”

“Kalau kamu mau pakai tiap detik juga gak apa. Sebebasnya kamu aja” jawab Jaemin dengan nada lembut.

Renjun berusaha menahan senyumannya, namun tak berhasil, “makasih ya.”

“Apapun buat kamu, Ren” tangan Jaemin sibuk mengelus pipi kekasihnya yang terlihat memerah.


Jaemin tak akan lupa, tanggal di mana sosok paling berharga untuknya, dilahirkan ke Bumi dan menjadi bagian terpenting dalam hidupnya.

Masih satu minggu lagi, tetapi isi otaknya sudah bingung harus memberikan moment berharga seperti apa agar terkenang dengan indah di hari ulang tahun kekasihnya itu.

“Nanti malam Renjun ada jadwal siaran BBQ (Bincang Bersama-Q) bareng Chenle. Gw izin ikutan jadi special announcer aja deh” gumam Jaemin kecil sembari celingak-celinguk ke sekitarnya, berharap tak ada yang menguping.

Setelah mendapatkan izin dari Haechan selalu Ketua Produksi Program di radio tempat mereka bernaung, senyum Jaemin merekah tanpa henti. Ia sengaja tak memberitahukan Renjun maksud dan tujuannya.

“Kak Jaem udah siapin playlist khusus selama BBQ nanti kan?” tanya Chenle, selaku penyiar junior di radio Suncoff.

“Udah. Nanti tema yang diangkat di program BBQ tentang 'Cara Mengapresiasi Orang Terkasih'. Jangan lupa lo” mata Jaemin memandang tajam pada sosok yang lebih muda di dekatnya.

“Aduh-aduh. Aku bisa tebak, pasti pembahasannya tentang kak Renjun semua”

“Ssst jangan kencang-kencang. Nanti Renjunnya dengar”

Chenle meringis kesakitan karena pinggangnya dicubit oleh Jaemin, “ampuuuun. Kak Renjun lagi di ruang office sama kak Haechan. Ga bakalan dengar. Suer deh.”


Saat jam siar program BBQ dimulai, Renjun mengernyitkan dahinya karena Jaemin tiba-tiba ikut duduk di sampingnya.

“Kamu mau ikut siaran?”

“Sure yeah. I am your special announcer tonight” kerlingan kecil dari Jaemin berhasil buat Renjun melotot dan meminta penjelasan pada Chenle. Namun partner siarannya itu malah mengangkat bahu dengan muka datar seolah berkata; aku gak tau apa-apa kak.

Belum puas Renjun mendapatkan jawaban dari kehadiran Jaemin di sampingnya, kini Chenle malah bertanya pada Jaemin mengenai pertanyaan yang tak ada dalam materi siaran mereka malam ini.

“Bagaimana cara kak Jaemin mengapresiasi sosok terkasih yang paling berharga dalam hidup kakak?”

“Hm. Sosok yang terkasih dalam hidup gw sekarang ini ada di samping gw. Kalau kalian semua belum tau, namanya Huang Renjun”

“Jaem...” Renjun memanggil pelan kekasihnya dengan wajah menahan malu.

“Renjun adalah sosok yang paling berharga dalam hidup gw. Dia yang ngajarin gw untuk berani keluar dari zona nyaman. Renjun juga berperan untuk mendewasakan cara berpikir gw yang terkadang lebih parah daripada anak-anak. I am so happy to have him and through everything together till now-” Jaemin menghentikan kalimatnya sejenak demi menatap kekasihnya yang matanya tak berani menatap Jaemin sedari awal.

Jaemin bergerak pelan menggenggam erat tangan Renjun demi menyalurkan afeksi nyata yang dimilikinya untuk kekasihnya.

“Hal terkecil apapun yang gw lakukan bersama Renjun akan selalu gw rekam dalam memori. Bahkan gw punya folder khusus untuk nyimpan foto dan video Renjun waktu dia lagi siaran”

“Buat apaan tuh? Kan kakak selalu standby selama kak Renjun siaran”

“Tentunya itu salah satu cara gw mengapresiasi keberadaan Renjun”

“Aw. Manis banget jawabannya kak Jaemin. Aku yakin Sunfans yang dengerin siaran radio kita malam ini pastinya ter Jaemin-Jaemin. Hahaha” tawa Chenle menguar lepas dan ditanggapi dengan pelototan oleh Renjun.

“Renjun is my world and i will always appreciate every moments that i spend with him. Thank you for understanding my weakness and put your trust to me till now”

AC di ruang siar Suncoff berada pada suhu 16° Celcius. Entah mengapa sekujur tubuh Renjun terasa panas sampai ia harus mengibas-ngibaskan tangan kanannya ke wajahnya sendiri.

“Di edisi BBQ malam ini, playlist yang akan diputar adalah lagu khusus dari gw untuk Renjun. Gw harap Sunfans semuanya suka dengan pilihan lagunya. Kita akan kembali lagi setelah lagu dari miliknya Utada Hikaru-First Love diputar. Stay tune with us on 37.5 Suncoff Radio and don't go anywhere” Jaemin memutarkan lagu yang sudah dipersiapkannya khusus untuk Renjun.

Ketika mic sudah off, Renjun langsung mencubit lengan Jaemin, “kamu nggak lagi ngerencanain sesuatu yang aneh kan, Jaemin?”

Kekasihnya itu menyunggingkan senyuman termanisnya untuk Renjun sembari menggeleng pelan.

“Kok BBQ malah temanya jadi beda? Chenle juga gak ngasih tau ke aku. Terus playlistnya kenapa jadi kamu yang nyiapin? Kenapa Chenle langsung nanya ke kamu soal tema dadakan tadi? Dan jawaban kamu juga—”

Cup

Satu kecupan mendarat di pipi kiri Renjun.

“Bentar Jaeminnnn, aku masih mau—”

Cup

Dilanjutkan dengan kecupan di pipi kanan Renjun.

“Ih kamu kenapa—”

Cup cup

Kecupan selanjutnya hadir menghiasi hidung dan dagu Renjun.

Renjun seketika terdiam setelah menerima kecupan kecil yang tak berhenti dari sang kekasih.

“Ayo lanjut lagi ngomongnya, biar aku bisa ciumin kamu terus”

“Nggak...” bola mata Renjun berputar ke kiri dan ke kanan guna menghindari tatapan Jaemin yang terasa menusuk sampai ke paru-parunya.

“Kalau kamu mau tau jawabannya. Aku pengen bisa jadi sosok yang bikin kamu bahagia tanpa henti”

“Aku udah bahagia kok sama kamu”

“But i want to make you happier till the end, Renjun”

“You always did”

“Thank you for accepting me and make my life complete, Huang Renjun”

©Kalriesa

Mint-from Incomplete AU Jaemren one tweet narasi Jaemin as Nando Renjun as Rendean Event #PelanginyaRenjun


Jaemin sadar bahwa selama lima tahun belakangan ini dunianya terkukung dalam kegelapan. Tak menerima kehadiran sosok-sosok baru. Ia mematri barikadenya sendiri dan mengalami trust issue yang tinggi dengan sekitar. Hidupnya hanya berkutat pada pekerjaannya sebagai penyiar radio. Dua sahabat sekaligus rekan kerjanya, Haechan dan Jeno yang hanya bisa menempati peringkat tertinggi manusia muka bumi untuk dipercayai.

Tak pernah terpikir sedetik pun jika kehadiran sosok bernama Huang Renjun bisa mengubah carut-marut pikirannya dan memberikan banyak warna bagi dirinya.

Jaemin mengingat pertama kali Renjun membelikannya jus apel dan memaksanya untuk menghabiskan minuman tersebut. Kala itu, Renjun mengenakan