Jaemin terkejut. Terheran-heran mendapati sepasang pemuda yang terlihat seperti anggota remaja pramuka penjual kue yang sering dilihatnya pada film barat jaman dulu rated semua umur. Kedua wajah terlihat familiar tapi hanya salah satu dari mereka yang dikenalnya.

“Chenle?” Senyum Jaemin sambil melangkah membuka gerbang rumah mereka setinggi dada itu. “Mas Bram?” Teriak Chenle sambil mengeluarkan ketawa nyaring khasnya. Jaemin mendengar lontaran yang keluar dari mulut pemuda itu berhenti jalan sejenak sambil mengeluarkan muka cemberutnya namun sedetik kemudian nyengir dan membalas “Aku udah gak nonton CHSI lagi tahu. Cuma nonton 10 eps pertama.” “Lagian seru banget ceritanya sama Jisung waktu itu” “Ini beneran Chenle kan, temen pertukaran pelajar di sekolahnya Jisung dulu?” “Iya kak bener. Oh iya kenalin kak, Ini Renjun. Sepupu aku, Dia kenal juga sama Jisung kok.”

'Renjun?' Seperti pernah dengar batin Jaemin. “Oh, hai, saya Jaemin” Kata Jaemin sambil mengulur tangannya pada orang asing yang berdiri disamping Chenle, mengeluarkan senyum deretan rapi giginya. Namun alih alih membalas uluran tangannya, orang asing tersebut seperti tersadar dari lamunannya, “oh ini yang namanya Jaemin” Kalimat yang dikeluarkan seperti hembusan nafas yang ditahan sejak lama.

Jaemin yang mendengar dan melihat respon orang tersebut, memiringkan kepalanya sedikit dengan ekspresi bingung dan membalas “Iya, saya yang namanya Jaemin” Tangan Jaemin masih terulur kebas ke arah utara Renjun berdiri.

“Kata Jisung saya boleh tidur di kamar kamu”

“Hah?” Seru Jaemin dan Chenle bersamaan.