Untuk mencapai sebuah cita-cita, atau apapun itu, pada hakikatnya membutuhkan suatu pengorbanan. Membutuhkan keberanian. Membutuhkan darah, keringat, dan air mata. Membutuhkan perjuangan.
“Terus, kalau lo?” Jeno menohok pertanyaan tersebut tiba-tiba.
“Apa?” Semilir angin di atas gedung distrik 12 mengacak surai coklat Donghyuck.
“Lo butuh gue gak?”
“Gue butuh lo.”
Dan dengan pelan menambahkan, “Gue butuh lo untuk tetap hidup.”