kchuuya

Bajikazufuyu brainrot

Suara deru mobil menemani Chifuyu berjalan menuju tempat favorit nya, Chifuyu berjalan dengan senyum merekah tercetak di bibirnya sambil menenteng sekantong plastik berisi peyoung yakisoba.

Dering ponsel Chifuyu berbunyi dengan penasaran ia merongoh saku celana nya mengambil benda pipih tersebut.

Sebuah nama terpampang di ponsel Chifuyu, Kazutora. Dengan segera Chifuyu menggeser tombol berwarna hijau itu.

“Chifuyu?”

Terdengar jelas suara Kazutora disebrang sana.

“Iya halo kak, kenapa ya?”

“Lo dimana?”

“Aku ada urusan sebentar. 1 jam lagi jemput aja di rumah ya kak.”

“Okay, see you.”

“See you!”

Chifuyu kembali menaruh ponsel tersebut di saku celana nya kembali melanjutkan jalan nya ia sampai tujuan.

Chifuyu tersenyum, “Halo kak Baji!” sapa Chifuyu dengan riang sambil mengelus nisan bertuliskan Keisuke Baji tersebut.

“Apa kabar kak? Maaf ya aku jarang ngunjungin kakak akhir-akhir ini.” ujar Chifuyu meminta maaf dengan rasa bersalah yang sangat besar.

“Kakak tau gak? Aku lagi senang banget soalnya pet shop punya aku sama kak tora lagi ramai pengunjung banget!” ujar Chifuyu dengan antusias. “Andai kakak masih disini, pasti kita udah sukses bangun pet shop berdua.” lanjut Chifuyu dengan senyum pahit nya.

Hening. Chifuyu enggan membuka suara nya. Hingga setetes air mata berhasil lolos keluar yang sudah sedari tadi ia tahan.

“Cipuy cengeng banget ya kak? Cipuy lemah banget ya? Pantes kakak ninggalin Cipuy duluan hehehe.” ujar Chifuyu masih dengan air mata yang mengalir tambah deras.

Chifuyu menunduk, “Kak... Cipuy kangen kak Baji.” lirih Chifuyu lemah mengangkat kepala nya menatap nisan yang tertulis jelas nama mantan kekasih nya.

Chifuyu mengusap air mata nya, “Cipuy bawa peyoung yakisoba buat kakak. Seperti biasa Cipuy makan setengah, setengah nya lagi untuk kak Baji hehehe dimakan ya kak.” ucap Chifuyu menaruh peyoung yakisoba di depan batu nisan itu.

Hening, Chifuyu hanya diam sambil memandang makam Baji. Sekelebat memori nya dengan Baji pun muncul begitu saja di dalam pikirannya.

Mulai dari saat Chifuyu dipalak oleh 3 preman saat Chifuyu sedang berjalan menuju apartemen nya disaat itulah Baji datang menyelamati nya, Baji memukul 3 preman tersebut hingga babak belur dan disaat itu kali pertama pertemuan Baji dan Chifuyu. Dan disaat itu juga lah Chifuyu jatuh cinta dengan sosok bernama Keisuke Baji ini.

Semua kenangan nya dengan Baji masih tercetak jelas di ingatannya. Tentang bagaimana Baji selalu membuat Chifuyu tertawa, bagaimana cara-cara Baji mengembalikan mood Chifuyu, pelukan hangatnya. Semua itu masih tercetak jelas di ingatan Chifuyu.

Ah, andai saja pada saat itu Chifuyu melarang Baji untuk menjemputnya. Ya, andai saja.

Kejadian yang dimana membuat Chifuyu terus menyalahkan dirinya sendiri dan bahkan ia membenci dirinya sendiri pada saat itu.

Baji meninggal karena kecelakaan pada saat ia ingin menjemput Chifuyu. Chifuyu tidak akan pernah lupa kejadian itu apalagi saat ia mendengar alasan Baji menjemputnya pada malam itu.

“Baji jemput lo karna dia mau ngelamar lo.” jelas Mikey

Mendengar pernyataan itu hati Chifuyu rasanya hancur berkeping-keping. Ia merasa hidupnya tidak berguna. Seharusnya ia larang saja Baji untuk menjemputnya pada saat itu, namun kenyataannya tidak mampu ia lakukan.

Perlahan, kembali air mata Chifuyu menetes. “Kakak lagi apa disana? pasti seru ya bisa ngobrol bareng bang Shiniciro disana.” ucap Chifuyu kemudian terkekeh pelan.

Diliriknya jam di tangannya. Ah, tak terasa sudah 35 menit ia disini. Sebentar lagi Kazutora akan menjemputnya, ia harus segera sampai di rumah sebelum Kazutora menjemputnya.

Chifuyu menghela nafasnya kasar, mengusap air matanya lalu bangkit dari duduknya, “Cipuy pergi dulu ya kak. Maaf gabisa lama lama disini, nanti Cipuy kesini lagi kok. Janji hehehe.”

Lagi, ia menghela nafasnya. “2 bulan lagi aku ada acara nikahanku sama kak Kazutora.. kakak datang ya?” ujar Chifuyu lemah sambil tersenyum pahit.

“Goodbye kak, aku akan selalu berdoa untuk kakak.” ujar Chifuyu mengelus nisan Baji kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan makam Baji.

-FIN.

Suara deru mobil menemani Chifuyu berjalan menuju tempat favorit nya, Chifuyu berjalan dengan senyum merekah tercetak di bibirnya sambil menenteng sekantong plastik berisi peyoung yakisoba.

Dering ponsel Chifuyu berbunyi dengan penasaran ia merongoh saku celana nya mengambil benda pipih tersebut.

Sebuah nama terpampang di ponsel Chifuyu, Kazutora.