faaosh

Zora membuka pintu yang ada di toko kue ibunya itu. Teh Ela sudah berada disana dan tersenyum ke arahnya.

“Zora cantik pisan ya, lama banget teteh nggak liat kamu.” ucap teh Ela sambil tersenyum

“Teh katanya ada 5 pesenan ya? Mba dina sama Kang soleh udah dateng belom ya?”

“Udah tuh ada di belakang.”

Krek

Zora yang awalnya akan menengok karyawan ibunya pun menghentikan langkahnya setelah melihat siapa yang datang.

“Saya mau ngambil pesanan kue Role pandan.” ucapnya pada Zora

Zora terdiam sebentar memperhatikan cowok dihadapannya ini.

“Oh..iya sebentar dulu mas eh a?” Zora berjalan menuju teh Ela menanyakan soal pesanan yang disebutkan tadi

“Ada teh?”

“Duh disini nggak ada tulisannya tapi Zo.” teh Ela menjelaskan sambil melihat catatan beberapa pesanan kemarin

Zora yang tidak tahu menahu tentang itu pun bingung. Ia berjalan menuju cowok tadi yang sekarang sedang duduk memainkan HP nya.

“Maaf mas atas nama siapa ya?”

cowok itu mendongak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Zora tadi.

“Siyrina.” ucap Sagara dengan cepat

“Maaf mas tapi pesanan yang mas tadi sebutkan tidak terdaftar disini.” Zora menjelaskannya dengan sangat pelan dan sopan

“Tapi ini bener kan toko kue ibu?” tanyanya

Zora menggangguk dan tersenyum. Cowok dengan setelan kaos hitam itu memberikan ponselnya pada Zora.

“Eh?”

“Halo bu Ami, ini saya Siyrin loh bu.”

“Eh maaf ibu, ibu saya sedang sakit sekarang. Ini saya anaknya Zora.”

“Oh iya Zora..tante tuh kemarin udah pesen sama ibu kamu role pandan 5 tapi emang sepertinya lupa di tulis. Coba kamu tanya Kang Soleh deh.”

“Duh maaf banget bu saya kurang tau, saya tanyakan dulu ya bu sebentar. Maaf banget sekali lagi.”

“Iya gapapa santai aja. Yaudah ya tante matiin telfonnya.”

“Maaf ya bu sekali lagi.”

Dan benar saja ternyata memang sudah jadi kuenya tinggal diambil saja. Zora merasa sangat bersalah karna memang dia tidak tahu apapun soal ini.

Setelah memberi semua pesanan yang di pesan. Zora terus menerus mengucapkan Maaf pada cowok itu. Dan satu yang ia ingat.

“Iya.”

Hanya itu jawaban yang di lontarkan laki-laki dengan topi hitam dikepalanya.