what should i do after this

“Mamih udah nggak ada.”

Kalimat yang sampai saat ini masih nggak bisa gua terima. Tapi waktu gua bangun ternyata semuanya nggak akan pernah balik lagi.

Semua dimulai ketika mobil yang mamih kendarai mengalami kecelakaan tunggal dan menewaskan penumpang didalamnya.

8 tahun gua coba buat ngehilangin luka ini. Luka yang sampai saat ini masih gua coba buat di obatin. Gua masih mengganggap mamih pergi untuk sebentar lalu pulang memeluk erat gua sambil bilang. “Anak mamih sekarang sudah besar.”

Kadang gua masih ngechat atau nelfon buat tanya keadaan mamih walau sampai kapanpun nggak akan ada jawaban atas pertanyaan – pertanyaan gua.

“Gapapa dek jadi lebih baik itu kan butuh proses.”

Kata mamih setelah gua menangis hanya karna nilai gua yang tak pernah menyangkut angka seratus.

“Sorry lo ngehalangin jalan gue, bisa tolong minggir dikit?”

Gua menoleh setelah mendengar perkataan barusan,ternyata dari tadi gua nangis. Merasa hal yang gua lakukan memalukan gua berusaha menghilangkan bercak air mata dari pipi gua.

“Lo ngapain disini?”

Cewek itu berjalan meninggalkan gua, belum satu meter dia menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah gua.

“Nih tissue! siapa tau lo butuh”

Untuk waktu yang cukup lama. mata gua hanya sibuk memandangnya sampai punggungnya hilang dari pandangan gua.

Masih memegang tissue yang tadi dia kasih ke gua sampai kemudian kaki gua memilih untuk melangkah dengan sendirinya masuk ke dalam apartemen gua.