The Outcast

Suara derap kaki memecah keheningan di koridor rumah sakit, malam itu. Umpatan kecil terdengar, lebih seperti merutuki diri sendiri.

;101- choi byungchan. Seungwoo menghentikan langkah. Terdiam beberapa detik, sebelum jemarinya memutar knop pintu kamar. Tubuhnya ambruk seketika, seiring dengan raungan pedih meloloskan rasa sakit.

“Woo..” cho seungyoun- sahabat seungwoo, berlutut di hadapannya. Membawa tubuh seungwoo ke dalam rengkuhan hangat

“Siapa...”

”...siapa yang ngelakuin ini, Yon?” ujar seungwoo di tengah tangis yang tak kunjung reda. Seungyoun menggeleng pelan di bahu seungwoo.

Byungchan, adalah sosok penting di hidup seungwoo. Berkat cinta dan segala perlakuan klise penuh kasih darinya, seungwoo berhasil berubah. Ia adalah seorang bajingan kotor, kata ampun tak tertulis dalam kamus hidup seungwoo. Sudah tak terhitung banyaknya mimpi dan hidup yang dihancurkan olehnya. Menyakiti, menyakiti, dan terus menyakiti adalah dunia seungwoo, kala itu.

Hingga sebuah rengkuhan hangat dan manis dari byungchan, mampu meluluhkan hati bajingan seperti seungwoo.

Namun, hari itu semua bagaikan sebuah mimpi buruk.

Hari, dimana byungchan ditemukan berbasuh darah akibat tabrakan maut di persimpangan jalan. Hari, dimana byungchan enggan membuka mata meski seungwoo telah berlutut dan menangis. Dunia seperti menghantam seungwoo dengan tanpa ampun.

Dan kini, dunia seungwoo benar-benar telah runtuh, luluh lantak tak tersisa. Tanpa sapaan dan tanpa pamit, seungwoo ditinggalkan bersamaan dengan perasaan sakit tak pernah bisa sembuh.

“Byungchanie, maaf..” tak mampu menggenggam, seungwoo hanya duduk bersimpuh di samping kasur

“Jika saja aku tak pergi untuk ujian, jika saja aku menemanimu disini hari ini saja, aku masih akan dapat satu kesempatan untuk mengecupmu tiap malam, dan menyanyikan lagu favoritmu..”

Perkataan seungwoo terhenti karena getaran dari ponselnya. Sebuah pesan muncul di homescreen, sebuah pesan singkat yang menyulut rasa sakit di hati seungwoo, menjadikannya tak tertahan.

Seungwoo sudah terlanjur hancur, tak perlu susah payah untuk mendorongnya lebih dalam.

Pesan itu, adalah dari seseorang yang pernah memiliki sebuah peran di kehidupan seungwoo. Adalah dari seseorang, yang dahulu memohon padanya untuk dimaafkan.

Dari seseorang, yang dahulu terinjak-injak dan terbuang.

Dari seseorang, yang pernah mencintai bajingan seperti seungwoo, namun tak pernah dicintai olehnya.

'Selamat menyaksikan akibat dari perbuatan masa lalumu padaku, han seungwoo. Ketahuliah, ini baru permulaan – ws'