kkumasmom

louhwang1

#LouHwang1

Selama perjalanan dari kampus ke rumah Intak, cowok itu gak ada hentinya megang paha Kyla. Entah diremas atau sekedar diusap.

And of course, cewek itu perlahan jadi lebih turned on. “Tak, gue lupa kabel charge gue anjir di ruang latihan.” Kyla tiba-tiba keinget.

“Aman.”

“Aman? Maksud lo?” Kyla menatap Intak dengan bingung.

“Ada di tas ransel gue, kok. Udah ayo turun, tutup kepala lo ya.” Intak mengacak rambut Kyla yang sok cool alias nahan salting.

Karena gerimis, Intak cepet-cepet buka pintu rumahnya selagi Kyla turun dari mobil.

Mereka berdua pun akhirnya masuk ke dalem, Intak juga sekalian ngelepas outer dan hoodienya, jadi cuman pake kaos item doang. “Lo ngapain bengong?”

Lamunan Kyla buyar karena Intak yang nanya ke dia tiba-tiba. “Hah? Kaga.” Cewek itu ngikut lepas outernya.

Intak langsung menarik Kyla ke pagutannya saat dia melihat cewek itu memakai salah satu kaosnya, “Cantik banget anjing.”

“Tak- Woy kaget gue gila lo ya- Mmh..” Belom selesai ngomong, Intak nyosor lagi, mereka jalan selagi berpagut ke arah sofa.

Mereka terus berciuman, Kyla duduk menyamping di atas paha Intak karena dia pake rok. “Such a good combo.” Puji Intak di sela-sela ciuman.

“Hm?” Kyla menjauh sebentar, jemarinya mengelus rambut belakang Intak.

Si cowok maju buat nyium Kyla sebelum menggigit bibir bawah cewek itu pas menjauh, “Iya, good combo. Pake kaos gue terus pake rok, kan aksesnya jadi lebih gampang.”

Rok hitam yang dipake Kyla, dinaikin sama Intak, seketika daleman Kyla juga udah lepas. “Wet as fuck..” Si cowok menggoda Kyla dengan memainkan alis sembari mengusap area cewek itu dengan jemarinya.

Lengan Intak auto jadi target remasan salah satu tangan Kyla, “Intak astaga- Ahh.. Nanti dulu..”

“Ah anjing jari lo..”

“Fuck fuck fuck..”

“Tak ahhh..”

Desahan Kyla tentunya membuat Intak semakin keras, jemarinya terus bergerak dengan agresif.

“Fuckk i love how you’re clenching around my fingers.” Si cowok terkekeh pelan, sesekali mengecup pipi dan rahang Kyla.

“Udah, udah- Ahhh!” Kyla gak bisa nahan klimaksnya.

Intak segera mengeluarkan jemarinya lalu ia hisap, “Telat bilangnya.”

“Bacot anjing ah..” Kyla mendongak sebentar untuk mengatur nafasnya.

Kaos yang dipake Kyla, dinaikin sama Intak, tangan Intak meremas buah dada Kyla lewat bra nya, membuat lenguhan keluar dari tenggorokan Kyla.

Gak lama, Intak kembali melumat bibir Kyla, tangan Kyla diarahin ke junior cowok itu yang udah keras, “Nih, ulah lo.”

“Hahaha keras amat.” Ledek Kyla, terkekeh padahal nafasnya masih belom teratur.

“Bantuin.”

Gak pake lama, Kyla turun dari pangkuan Intak, dia melepas kaos yang dipake lalu mengikat rambutnya.

Dengan mandiri juga Intak menurunkan celananya, tapi pas mau buka boxer, Kyla memukul pelan tangan Intak. “Gue aja sih elah.”

Si cowok mendengus lalu menyender ke belakang, terus menatap Kyla, “Iya deh.”

Miliknya dikecup pelan dari luar boxer sama Kyla sebelum diturunin juga, membuat Intak menggeram pelan, rahangnya mengeras. “Kil.”

“Apa, Intak?” Kyla menatap Intak dengan puppy eyesnya, tangannya mengocok milik Intak dengan tempo yang pelan.

“Uhh… Naik sini, gue pengen cepet-cepet masuk ke dalem lo.”

“Ihhh, padahal gue mau suck.” Kyla memanyunkan bibirnya, lagi-lagi rahang Intak mengeras.

Kyla mengecup milik Intak sekali lagi, kali ini langsung skin to skin. “Fuck.” Intak menarik Kyla yang udah berdiri ke pangkuannya, berhadapan.

Leher cewek itu dicekik pelan selagi mereka berciuman.

Tanpa sadar, Intak mulai masuk ke dalem Kyla. “Mmmhhh.. Oh fuck..” Kyla mengumpat di ceruk leher Intak.

Kedua tangan Intak memegang pinggang Kyla. “Sakit?”

“Ahh wait.. Lo gede banget anjing..” Kyla sempet memejamkan kedua matanya.

Sampe udah fully masuk, Intak meraih kepala Kyla supaya mereka bisa saling menatap. “Go ahead, ride me. Kalo gak kuat bilang.”

“Yes, sir.” Panggilan itu membuat suhu tubuh Intak memanas.

Kyla mulai bergerak naik turun, remasan di pundak Intak mengencang. “Ah Intak… Anjing ahh..”

“Fuck fuck, keep going, cantik..” Bokong Kyla diremas sama Intak.

Suara hentakan dan desahan yang disatuin, membuat situasi semakin panas, “You’re so fucking big..” Ujar Kyla, berusaha untuk menatap Intak.

“Sakit gak, cantik?” Pipi Kyla dielus.

“Boleh gantian lo yang- Ahh.. Gerak gak?” Si cewek menahan desahannya selagi masih bergerak.

Dengan pelan, Intak memutar posisi jadi Kyla menungging. “Oh fuck.. Gila anjing.. My fucking view..” Karena frustasi sendiri, Intak menyisir rambutnya ke belakang dengan agresif.

Bra yang dipake Kyla, dilepas kaitannya sama jemari Intak. Dari belakang, buah dada cewek itu dimainin. “Feels so good.” Bisik Intak di sebelah telinga Kyla.

Cewek itu menggigit bibir bawahnya. “Faster, please..”

“Iya, cantik.”

Hentakan Intak semakin cepat dan brutal.

Bokong Kyla kena tampar beberapa kali sama jemari Intak. Iket rambut Kyla dilepas lalu rambut si cewek dijambak dari belakang sama temennya itu.

“Fuck, daddy, i’m close..”

“I know. Your pussy is getting tighter..” Geraman Intak terdengar lebih keras saat panggilan itu keluar.

“You go first.” Suruh Intak.

Kyla pun mencapai klimaksnya, kedua matanya terpejam. “Fuckk.. It feels so fucking good ahh..”

Dengan sekuat tenaga, Kyla mengeluarkan milik Intak lalu mendorongnya agar cowok itu duduk. “Kil- Ah anjing!” Intak mendesah saat Kyla udah ada di sela-sela kakinya, sucking him up.

“Ah ah Kil.. Fuck ahhh gue mau cum..”

Karena Kyla terus menghisap milik Intak, cowok itu mencapai klimaksnya di dalam mulut si cewek. “Holy fuckkk..” Intak mendongak.

Desahannya berhenti saat Kyla udah selesai ngebersihin semua yang keluar. “Lo gila ya? Sini cepetan.” Intak menarik Kyla ke pelukannya.

Mereka mengatur nafas terlebih dahulu, punggung Kyla diusap sama Intak. “Lo ngapain anjir tadi?” Intak mencairkan suasana.

“Hah?”

“Gue baru aja mau ngeluarin terus ngocok sendiri.” Gantian, kepala Kyla yang diusap.

Mereka bertatapan, “Lah dariawal gue emang mau BJ juga, apaan sih?”

“Kok sewot?” Goda Intak, menahan senyumnya.

Kyla yang sadar akhirnya tertawa pelan, “Eh maaf..”

“Gak usah sok gemes.” Padahal Intak gemes beneran, iyalah, buktinya pipi Kyla diremes kenceng.

“ISHH!”

“Hahah! Udah ah ayo pake baju dulu.”

“Mau ciuman bentar.” Kyla kembali memanyunkan bibirnya, Intak semakin lemah.

“Siniiii..”