kkumasmom

louhwang11

#LouHwang11

gak bakal lama mereka disana”. Ujar Intak lewat chat, dan bener aja. Intak yang udah laporan segera ke dance practice room. Ngeliat beberapa orang udah pada keluar, akhirnya baru dia masuk.

Pintu dikunci selagi Intak menatap Kyla dari atas sampe bawah. “Jadi mereka ngeliat kamu daritadi kayak gini?” Rahangnya mengeras saat Intak sadar kalo Kyla cuman pake sports bra dan celana pendek.

“Eh, enggak, Tak. Aku baru buka ini, tadi pas yang lain udah pada keluar.” Kyla sambil mengikat setengah rambutnya.

“Cewek aku cantik banget sih, and so fucking hot.” Puji Intak, sembari jalan ke arah Kyla. Senyum keduanya gak tertahan sama sekali.

“Thank you, sayang.” Badan Kyla udah dempet sama kaca karena Intak beneran sedeket itu sama dia sekarang. Ia meraih wajah Intak untuk dipagut.

Awalnya cuman kecupan biasa yang ada kekehan di sela-sela ciuman, tapi lama kelamaan Intak semakin nafsu dan agresif. Ya jelas aja, udah dia tahan daritadi pagi.

Kyla melepas topi Intak lalu ia lempar ke sembarang arah sebelum mengacak rambut belakang sang cowok.

Mereka berpagut selama beberapa menit, suara lumatan terdengar sangat jelas, and as usual, they’re playing with each other’s tongues.

Jaket Intak dilepas sama Kyla, “Sayang, perasaan aku yang horny deh?” Si cowok terengah-engah tapi masih bisa nyengir.

Bukannya ngebales, Kyla fokus mencium leher Intak sembari melepas kancing celananya. “Gak bisa respon aku?” Tanya Intak, jemarinya udah di leher Kyla.

“Aku juga udah horny daritadi, Tak. Fuck me alread-“

Plak! “Ngomong yang bener.” Pipi Kyla diremas.

“I want you to fuck me hard, sir. Please.”

“How cute of you, the situation bisa berubah secepet ini ya..” Intak melepas celananya.

Melihat cowoknya udah hampir full naked, Kyla berinisiatif melepas celana pendeknya juga.

Intak yang salfok, terkekeh, “My good needy girl.”

Mereka kembali berpagut, tapi kali ini Intak sambil mengusap milik Kyla yang masih tertutup. “Wet.”

“Uhh Tak..”

“Hm?” Semakin diledek sama Intak, cowok itu menyampingkan panties milik Kyla lalu memasukkan jemarinya tanpa aba-aba.

“Anjing! Ahh..” Desah Kyla, meremas pundak Intak.

“Mau cum atau nanti, hm?” Tanya Intak, kepalanya berada di ceruk leher Kyla.

“Ahh- Masukin punya kamu aja, Tak.”

“Lah ini kan jari aku?” Intak kembali menatap Kyla.

“Ah fuck fuck.. Aku deket, Tak..”

Secepet itu, tapi Intak ngeluarin jemarinya. “Yaudah deh aku masukin punya aku.”

Mata Kyla berkaca-kaca, “Tak tadi aku bilang aku udah deket..”

Intak yang lagi ngelepas boxernya, ngerespon Kyla, “You said you wanted my dick, right?”

Kalo mode Intak begini, Kyla udah pasti semakin terangsang. “I’m going in.” Ujar Intak, mengangkat tubuh Kyla sedikit.

Dengan perlahan, milik Intak dimasukin. “How does my dick feel, sayang? Aku udah bisa gerak belom?”

“Feels good, Tak. Gerak aja, please..” Kyla melingkari kedua lengannya di pundak Intak.

“Like this?” Intak menggerakkan pinggulnya dengan sangat pelan.

Kyla mendongak, “Aaahh.. Intak.. Sir ini gede banget, ahh..”

Leher Kyla dikecup. “Enak?”

“Enak- Aahh! Ah anjing! Fuckkk..” Gak tau udah ke berapa kali Kyla dikagetin, Intak tiba-tiba bergerak dengan cepat dan kencang.

Sports bra Kyla dinaikin. “Aku suck ya.” Kata Intak sebelum dives in mengecup dan menghisap buah dada Kyla secara bergantian.

Belakang kepala Intak dipegang sama Kyla, lama kelamaan diteken. “Daddy fuck..”

Dan terjadi lagi, Intak mengeraskan rahangnya saat nama itu terpanggil. “I love fucking you this hard, sayang. Liat kaca sebelah sama kaca belakang aku, you look like a fucking slut.”

Ada sedikit jeda sebelum Intak menekankan, “My slut.”

Hentakan semakin kenceng, membuat desahan Kyla juga semakin terdengar. “Fucking hell.. Astaga ahhh daddy, daddy fuck, it’s so deep..”

Melihat miliknya yang nembus, Intak menggigit bibirnya. “I’m going insane, sayang. Karena kamu.” Si cowok maju untuk mengecup Kyla.

Atasan si cowok akhirnya dilepas juga sama Kyla. “I love these, sir.” Tatapan Kyla semakin dalam, jemarinya mengusap badan cowoknya itu.

“I know, punya kamu.” Intak mengelus lengan Kyla yang ada di badannya sebelum mengecup jemarinya.

Intak terus menerus menghentakkan miliknya, sampe Kyla susah ngomong.

“I- I’m close..”

“Balik badan.” Perintah Intak segera dilakuin sama Kyla, secara cewek itu pengen mencapai puncaknya tanpa harus nunggu lama.

Intak menahan badan Kyla dari belakang, kedua telapak tangannya meremas dua buah dada Kyla selagi ia bergerak cepat. “Fuck fuck fuck..” Desah Intak pelan, sesuai hentakannya.

“Takki, ahh..” Nahkan, another nickname yang unexpected dipake saat mereka sedang melakukan kegiatan tersebut.

“Ah anjing! Sayang aku juga deket..” Intak menghentakkan jauh lebih kencang dan dalam saat ia berkata kasar, sampe mata Kyla terpejam.

Cewek itu menggigit bibir bawahnya. “Fuuuckk, sayang.. Sayang ini dalem banget. Ah shit aku mau cum.”

“I know baby, gih kamu cum duluan.” Sekarang leher Kyla dicekik dari belakang.

Reflection dari kaca membuat situasi semakin panas dan ganas.

“Sayang you take my dick so well, i’m all yours cantik.. Ah gila kamu hot banget.” Desahan Intak makin kemana-mana saat Kyla semakin deket.

Cewek itu memukul kaca pelan. “Aahh Tak! Ahh.. Huh.. Huhh..” Dirinya udah terlalu ngos-ngosan.

Melihat ceweknya cum, Intak juga udah pasti makin deket. “You think you can handle all of my cum, babe?”

“Boleh di mulut aku gak, Takki? Pleasee..” Mereka bertatapan lewat kaca.

“Fuck, boleh sayang. Sini pelan-pelan.”

Posisi Kyla udah berlutut di bawah Intak yang lagi mengocok miliknya persis di depan wajah pacarnya. “Taste it.”

Kyla menghisap semua, emang udah pro kalo kata Intak.

“How was it?” Intak mengelus dagu Kyla.

Cewek itu menelannya. “Enak, sayang. Liat nih, bersih.”

“Pinter sayangnya aku. Sini naik, aku gendong ke sofa. I still want to suck your pussy.”

Kyla udah gak ada tenaga cuman bisa menuruti. Dan dia gak nolak juga.

Gantian, Intak yang menghisap.

Kali ini lebih lama karena Intak tau Kyla mau mencapai klimaksnya lagi. Rambut cowok itu udah sangat teracak sama jemari Kyla yang daritadi menjambaknya.

Si cewek juga gak bisa menahan rasa ingin merekam Intak, ia mengambil handphonenya lalu merekam sang pacar.

Cuman beberapa detik sebelum dimatiin lagi hape-nya karena Kyla deket lagi. “Aku mau cum lagi.”

“Go ahead, aku tetep bersihin sama mulut aku abis ini, cantik.” Ujar Intak, hanya kedua matanya yang terlihat.

Kyla meremas bantal yang ada di sebelahnya, ia berniat untuk menutup mulutnya supaya gak terlalu kenceng, tapi Intak menarin tangannya. “AHH.. Aahhh..”

“Mau lanjut, sayang?” Tanya Intak, mengusap area mulutnya.

Cewek itu menggeleng. “Aku capek, istirahat dulu nanti kalo emang mau lanjut ya terserah.”

“Okay, sayang. Gapapa kok kalo kamu gak mau lanjut.” Kening Kyla dikecup.

Rahang Intak ditarik supaya Kyla bisa kiss bibir cowoknya. “Thank you, ganteng.”

“Makasih juga, cantik. Diem disini ya, aku ambil handuk.”