kkumasmom

louhwang4

#LouHwang4

Untung udah malem, pasti gak bakal ada yang sadar kalo Intak sama Kyla lagi melakukan aktivitas panas di dalam mobil.

Agak jauh dari kerumunan juga makanya Intak bener-bener no mercy ke Kyla, si cewek pun juga mendesah tanpa menahannya.

Punggung Intak diremas oleh jemari Kyla, “Tak, mau keluar.. Ah fuckk.. Gak kuat..” Air mata Kyla keluar terus karena hentakan Intak yang brutal.

“I’m close, baby.. Dikit lagi, sayang, tahan ya..”

“Ah ahh.. Tak..” Kini, Kyla terisak, remasan di punggung dan pundak Intak yang ada di atasnya, mengencang.

“Want me to stop?”

Kyla menggeleng dengan cepat, Intak udah pasti mempercepat hentakannya biar cepet-cepet mencapai klimaks.

Kaki Kyla melingkar di pinggang si cowok, “FUCKKK!”

Gak butuh waktu lama, Intak mencapai klimaksnya, “Anjing!” Jemari si cowok menjambak rambutnya sendiri dengan gemas.

Kyla udah lemes banget, dia mengatur nafasnya, kedua matanya terpejam.

Walaupun Intak terengah-engah, ia mengusap kepala Kyla dan mengelus pipi Kyla yang lembab, “Too much?”

Gelengan dari Kyla membuat Intak lebih tenang. “Pindah dulu yuk, cantik? Pelan-pelan biar gue bisa bersihin lo, kasian kalo lo kesempitan gini.” Kening Kyla dikecup sama bibir Intak.

“Iya.. Bentar.” Beberapa detik Kyla mengatur nafas sebelum dia pindah ke passengers’s seat, dibantu sama Intak.

Intak memakaikan si cewek daleman, bra, dan hoodienya (yang kegedean di Kyla).

Setelah Intak memakai kaos hitam dan boxer sekaligus kolornya, dia ngebukain botol minumnya biar Kyla bisa minum.

Selagi cewek itu minum, Intak memijit paha Kyla dengan pelan. “Cantik.”

Mata Kyla langsung menatap Intak yang sedang tersenyum, ia meneguk air sebelum ngomong, “Gak usah gitu.”

Intak mengecup pipi Kyla, “Gue ngerasa bersalah sama lo setiap kali lo nangis sampe segitunya tadi.”

“I’m really sorry, mustinya lo kasih tau gue kalo sakit biar gue berenti.” Kepala Kyla kembali diusap oleh jemari temannya itu.

Kyla memberi botol minum yang dia pegang ke pemiliknya, “Thanks for the water, though. Tapi serius, gue gapapa. Tapi emang perih banget banget sih, ouch..” Cewek itu berlagak meringis kesakitan sambil meraba pahanya.

“Hah? Seriusan? Seperih apa? You want me to buy something to-“

Cup! “Bercanda, sayangggg..” Kyla tertawa pelan setelah ia nyosor, suaranya sedikit serak, membuat Intak salting brutal.

“Please Kil jangan kek gitu.”

“Kek apa??” Kyla meledek Intak, wajahnya mendekat ke wajah si cowok.

Keduanya gak bisa ada yang nahan senyum, burst out smiling then of course, mereka berciuman setelah itu karena Intak yang menarik wajah Kyla, “Cutest fucking girl.” Ujar Intak, terkekeh.

Kening mereka masih nempel, “Gak usah ngegas dong, Tak.”

“Kayak gak pernah aja lo hahaha.” Mereka kembali berciuman selama beberapa detik.

Kening Kyla dikecup lagi sama Intak, “Mau tidur gak?” Intak nawarin.

“Kalo gue tidur, lo gimana? Gak enak gue, nanti sampe apart lo harus ngebangunin gue dan lain-“

“Tidur kalo gitu.” Singkat, padat, jelas. Intak menurunkan kursi dan mengambil bantal kecil di belakang.

Kyla gak bereaksi, lebih ke nahan salting.

Gak sampe 5 menit, Kyla terlelap. Intak terkekeh sambil menggeleng-geleng, “Bayi dasar.”

Padahal dari tempat mereka tadi ke apart si cowok, gak jauh, tapi Intak ngambil jalan lain sambil muter-muter, nyari jajanan kesukaan Kyla.

Beberapa saat, Kyla terbangun di pelukan Intak, di kasur, “Tak?”

“Cantik? Kok bangun?”

Kyla mengumpulkan nyawanya sambil ngucek mata, rasanya Intak mau mukul tembok sekenceng mungkin sangking dia gemesnya ke Kyla. “Laper..”

“Oh shit, gue lupa lo belom makan malem. You’re lucky though, gue beli salmon mentai tadi. Tunggu disini-“ Intak yang tadinya mau bangun, ditahan sama Kyla.

“Mau di sofa aja boleh gak?” Tanpa sadar, Kyla memanyunkan bibirnya.

Seketika, tubuh Kyla udah digendong Intak, “Lo bisa jangan gemes gini gak sih? Biasanya lawak.”

“Ck, enak aja.” Lengan Kyla auto melingkar di atas pundak si cowok.

“Gue gigit juga lo lama-lama.”

Mereka pun keluar kamar tidur dan Intak segera menaruh Kyla di sofa. “Nih, enjoyyy..” Rambut Kyla diacak setelah Intak memberi box salmon mentai itu.

“Makasiii Intakkk.. Next time mau gue traktir apa?”

“Gak harus traktir sih, asal ada lo jiahh..”

“Yeuuu!” Kyla menampol wajah Intak dengan pelan membuat keduanya terkekeh.

Sambil nonton TV, Kyla nyuapin Intak beberapa kali, sempet sausnya belepotan di area mulut Intak, dengan sigap Kyla membersihkannya.

Kecupan bibir dan usapan jemari Kyla membuat pipi Intak memerah, “Kil apaan sih daritadi?”

“Apaan?!”

“You’re making me blush!”

“You did that to me everytime, Tak. It’s my turn now.” Bales Kyla, kembali fokus ke TV.

Sofa samping Intak dipukul sendiri, “GEMES ANJING!”

“Eh bangke! You’re freaking insane, kaget gue anjing.” Lengan Intak dipukul sama Kyla, cowok itu auto ngakak. “Dahlah, lama-lama gue pacarin juga lo.”

“Dih? Gak ada hubungannya.”

“Ada lah.”

Kyla menoleh ke Intak yang lagi ngeliatin dia, “Apaan coba?”

“Ya ada hubungannya nanti.”

“Hubungan apaan anjir?”

“Hubungan kita lah-“

“Bodoamat.” Kedua kalinya Kyla menampol wajah temennya itu, dan selalu ketawa abis itu.

Setelah makanan Kyla selesai, Intak langsung memeluk pinggang cewek itu, kepalanya mendusel di dada Kyla. “Hmmm.. Wangi..”

Rambut Intak disisir sama jemari Kyla yang perlahan turun untuk mengelus punggung si cowok. “You’re also the cutest.”