bawa pulang ke rumah

narasi bagian sepuluh dari Missing Cat, a semisuna story


Eita kembali berkaca di depan cermin setengah badan yang menempel di lemari pakaiannya. Ia tersenyum puas, pakaian rapi dan santai terlihat sangat cocok untuk Eita ... cocok untuk movie date yang Eita usulkan bersama Rintarou juga.

Eita melirik pada jam dinding di kamarnya, jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan lebih, ia segera bergegas mengambil dompet dan ponselnya yang ia letakkan di atas meja belajarnya.

“Bang, pinjem mobil, yak!” teriak Eita begitu ia keluar dari kamarnya.

Koushi yang sedang memasak sesuatu di dapur lantas buru-buru berlari menghampiri Eita. “HEH! MAU KE MANA LO!” teriak Koushi.

“Pinjem mobil,” ucap Eita, ia masih mencari kunci mobil kakaknya yang biasanya diletakkan di mangkuk kaca yang berisikan beberapa kunci di dalamnya.

“Mau ke mana, sih, lo? Gayaan segala mau pake mobil?” tanya Koushi.

“Mau kencan,” balas Eita, “biar kerenan dikit gitu jemput calon pacar pake mobil,” sambung Eita.

Koushi mengernyit, bersidekap menatap adiknya. “Lo nggak inget apa lo hampir nabrak pager rumahnya Teh Sara waktu gue ajarin naik mobil dulu?” tanya Koushi.

“Ya elah, Bang... Itu, kan, pas gue masih SMP. Sekarang udah bisa kali nyetir mobil,” balas Eita.

“Lagian juga mau pacaran doang pake mobil segala. Pake motor lo aja sana,” ucap Koushi.

“Ih, Bang! Gue udah sering boncengin dia pake motor gue, nggak spesial ntar klo jalan pake motor terus! Ganti suasana kek sekali-kali,” balas Eita.

Koushi masih diam menatap wajah adiknya.

“Ya udah sana berangkat! Awas aja klo mobil gue sampe lecet!” tukas Koushi.

Eita tersenyum lebar ketika mendapatkan persetujuan dari kakaknya, “mana STNK-nya?” tagih Eita.

Koushi mendengus, ia balik badan, berjalan menuju kamarnya. Tidak lama kemudian Koushi kembali dengan sebuah STNK di tangannya.

“Eits!” Eita mendongak menatap kakaknya ketika kakaknya tidak jadi memberikan STNK mobil itu kepadanya. “Gue pinjemin mobilnya, tapi pake syarat!” tukas Koushi.

“Apaan?” tanya Eita.

“Ajak gebetan lo pulang. Makan malam di sini. Biar gue sama mama tau siapa gebetan lo!” tukas Koushi.

“Ya, Gusti, Bang! Susah amat syaratnya! Gue sama dia baru kenal seminggu, Bang! Masa main ajak ketemu keluarga aja!” Eita berucap gusar.

“Lo klo lagi bucin aneh soalnya. Gue sama mama jadi penasaran. Kenalin ke kita makanya!” tukas Koushi.

“Aduh. Iya dah. Gue ntar coba ajakin. Tapi klo dianya nggak mau ya udah jangan maksa, ya!” pinta Eita. Koushi mengangguk, kemudian benar-benar memberikan STNK mobilnya kepada Eita. “Oh, satu lagi, Bang.”

“Apa?”

“Gebetan gue cowok!” tukas Eita yang buru-buru kabur setelah mengatakan itu, sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada kakaknya untuk menerima informasi yang baru saja ia berikan.

Koushi baru sadar dari keterkejutannya ketika ia mendengar suara klakson mobil beberapa kali, ketika ia keluar rumah ... Eita sudah pergi jauh mengendarai mobilnya.

“Nggak nyangka gue, adik gue ternyata belok,” ucap Koushi geleng-geleng kepala.

tbc