datang ke rumah

narasi bagian satu dari Mantan, a semisuna short story


Rintarou membuka pintu rumahnya perlahan, tepat di depan pintu rumahnya, Semi Eita, berdiri tegak menunggunya. Rintarou memicingkan kedua matanya, menatap penuh selidik ke arah mantan kekasihnya itu yang tiba-tiba datang ke rumahnya.

“Ngapain, sih?” tanya Rintarou malas.

“Tante sama Om mana?” Alih-alih menjawab pertanyaan Rintarou, Eita justru menanyakan keberadaan kedua orang tua Rintarou.

“Belum baliklah! Balik ntar sore,” jawab Rintarou.

“Gue nggak disuruh masuk gitu?” tanya Eita.

“Ya lo mau ngapain, sih, ke sini segala?” tanya Rintarou ketus.

“Gue bawain lo makanan sama obat. Gue tahu lo tipikal susah makan sama minum obat klo lagi sakit, makanya gue bawain. Berterima kasih kek dikit,” ucap Eita.

Rintarou mendengus, “tapi gue, kan, nggak minta lo buat bawain ini itu ke sini juga!” tukas Rintarou.

“Udah diem! Minggir! Makan dulu nih!” tukas Eita yang langsung nyelonong masuk ke dalam rumah Rintarou.

“IH KOK MAKSA HEH! KELUAR NGGAK!” seru Rintarou kesal, ia segera menyusul Eita yang lebih dulu berjalan menuju dapur rumah Rintarou.

“Lo mau makan sendiri? Apa gue suapin?” tanya Eita menyodorkan semangkuk bubur kepada Rintarou.

Rintarou menatap sebal pada wajah Eita yang masih memperlihatkan ekspresi biasa-biasa saja. Berbeda dengan ekspresi Rintarou yang bingung ingin menerima semangkuk bubur itu atau tidak.

“Mau gue suapin tenyata?”

“KAGAK!” seru Rintarou galak, ia lantas meraih mangkuk berisi bubur itu dari tangan Eita. “Gue bisa sendiri,” ucap Rintarou kemudian.

Rintarou membalikkan badan, berjalan menuju ruang tengah rumahnya di mana sebelumnya ia sedang asyik menonton film sebelum Eita datang.

“Oh, bagus, ya? Katanya sakit, nggak sekolah, ternyata enak-enak Netflix and chill.” Eita menyindir Rintarou

“Ngapain lo di sini?” tanya Rintarou yang melihat Eita tiba-tiba sudah duduk di sebelahnya.

“Mastiin lo habisin bubur itu apa kagak. Nih obat. Minum obatnya klo udah selesai makan!” tukas Eita yang kemudian menaruh satu butir obat dan satu gelas air putih pada meja di depan mereka.

Rintarou mendengus lagi. Ia kembali melanjutkan tayangan film yang sebelumnya ia pause dan mulai memakan bubur yang ada di tangannya.

Eita sendiri tersenyum tipis ketika melihat Rintarou menyuapkan bubur ke dalam mulutnya sendiri sendok demi sendok hingga bubur dalam mangkuk itu habis tidak tersisa.

tbc