‘Jadi Milikku’

Natsuki birthday

Drabble by @l1_mey


Natsuki birthday — ‘Jadi milikku’

Keningku mengernyit heran ketika menghubungi nomor telepon Natsuki namun sama sekali tidak mendapatkan jawaban. Hanya berdering sebentar sebelum akhirnya mati karena Natsuki tidak kunjung menerima panggilanku. Jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, jarang sekali Natsuki masih tertidur dijam-jam seperti ini. Tetapi ke mana perginya Natsuki sampai tidak menerima panggilan teleponku?

Aku kembali mencoba menghubungi Natsuki, satu kali mencoba masih nihil, dua kali mencoba kembali nihil tidak ada jawaban. Hingga lima kali kemudian aku mencoba menghubungi Natsuki, akhirnya panggilanku tersambung juga.

“Kenapa lama sekali? Kau dari mana?” tanyaku langsung tanpa salam.

“Aku baru saja mandi.” Natsuki menjawab pertanyaanku di seberang sana.

“Ah, kau punya acara hari ini?” tanyaku. Sejujurnya aku menghubungi Natsuki karena ingin mengajaknya pergi bersama. Hari ini adalah hari ulang tahun Natsuki, aku berniat mengajaknya merayakan hari ulang tahunnya sekalian memberikan kado yang sudah aku siapkan tempo hari.

“Kau sendiri? Ada acara hari ini?” tanya Natsuki balik, tanpa menjawab pertanyaanku terlebih dulu.

“Tidak juga. Sebenarnya aku ingin mengajakmu, tetapi karena sepertinya kau sendiri sudah punya acara ... jadi kapan-kapan saja.” Aku berucap. Sejujurnya juga, aku penasaran memang Natsuki ada acara apa.

“Oh, kebetulan.”

“Kebetulan bagaimana?” tanyaku bingung.

“Kebetulan, sebenarnya aku mengajakmu pergi bersamaku.”

•••

Aku diam seribu bahasa. Sama sekali tidak mengerti kenapa dari banyaknya tempat yang bisa kami kunjungi, Natsuki justru mengajakku ke tempat seperti ini.

Dating spot.

Ugh! Yang benar saja. Natsuki mengajakku ke tempat yang dipenuhi oleh muda-mudi kasmaran seperti ini di saat kami berdua bukanlah sepasang kekasih. Bila di setiap sudut tempat ini aku bisa melihat banyak pasangan yang tampak sangat mesra, bergandengan tangan, berpelukan bahkan ada yang diam-diam berciuman, itu tidak terjadi di antara aku dan Natsuki.

Saat ini Natsuki berjalan lebih dulu beberapa langkah di depanku. Sedangkan aku berada di belakang Natsuki. Masih bingung harus bagaimana bereaksi di tempat yang penuh aura saling mencintai ini.

“Kenapa jalanmu lamban sekali?” tanya Natsuki akhirnya menoleh ke arahku.

Aku mengerjapkan kelopak mataku, melangkah maju menyusul Natsuki.

“Kau juga. Kenapa mengajakku ke tempat seperti ini, sih?” tanyaku.

“Memang kenapa? Apa ada yang salah?” tanya Natsuki.

“Tempat ini adalah dating spot. Tempat untuk berpacaran. Untuk apa kita di sini? Kita bahkan bukan pasangan,” jelasku.

Natsuki tidak langsung menjawab, ia diam selama beberapa saat sebelum akhirnya menatap tepat di mataku.

“Apa?” tanyaku yang semakin lama semakin gugup karena ditatap seperti itu.

“Bagaimana jika alasan aku mengajakmu ke mari karena aku ingin mengajakmu berpacaran?” tanya Natsuki.

Giliran aku yang terdiam. Apa maksud yang Natsuki katakan itu? Astaga!! Kenapa tiba-tiba jantungku berdetak cepat?

“H-huh?”

“Kau sudah berjanji akan mengabulkan permintaanku yang aku mau saat ulang tahunku. Dan aku akan meminta itu sekarang darimu,” ucap Natsuki.

“I-iya ... aku memang mengatakan itu, tapi, kan—”

“Kau sudah berjanji, loh. Aku sudah menuruti kemauanmu dengan memakai kemonomimi itu,” ucap Natsuki memotong ucapanku.

“Iya! Aku tahu, tapi ... kau serius?” tanyaku ragu.

Natsuki mengangguk cepat. “Jadilah milikku. Itu permintaanku.”

“Natsuki ... “

“Hari ini adalah ulang tahunku, aku ingin menghabiskan waktu ulang tahunku bersama dengan seseorang yang spesial untukku, dan seseorang itu adalah kamu.” Natsuki kembali menatapku, “jadi bagaimana? Apa jawabanmu? Maukah kau menjadi kekasihku?”

Dalam hati aku berteriak keras. Tanpa aku jelaskan secara gamblang, kalian pasti sudah tahu apa jawabanku.

Happy Birthday, Shinomiya Natsuki (& Satsuki), ily 💛