konfrontasi

narasi bagian sepuluh dari Dua Sisi, a Suna Rintarou harem story


“Sem, buruan! Udah jam setengah sembilan, nih!” seru Rintarou yang tidak sabaran melihat Eita masih lama memakai sepatunya.

“Bentar, bentar!” Eita membalas cepat, tangannya masih sibuk menalikan tali sepatunya.

“Kelas gue di lantai dua ih, Sem! Buruan!” desak Rintarou lagi.

“Iya! Iya!” Eita bergegas menyusul Rintarou setelah menutup pintu dan mengunci pintu apartemen Rintarou. “Yuk!” tukas Eita. Tangannya tanpa sadar meraih pergelangan tangan Rintarou dan mengajak Rintarou sedikit berlari.

Sesampainya mereka di tempat parkir gedung apartemen, Eita dan Rintarou langsung masuk ke dalam mobil. Eita tanpa menunggu aba-aba langsung menyalakan mesin mobil dan mengemudikan mobilnya.

Selama perjalanan hanya diam yang menyelimuti. Rintarou sibuk menatap pemandangan luar mobil yang mereka lewati, sedangkan Eita fokus dengan jalanan di depannya.

“Lo selesai kelas jam berapa?” tanya Eita tiba-tiba.

“Jam sebelas,” jawab Rintarou.

“Yah nggak bisa bareng kita. Gue kelar jam dua belas,” ucap Eita.

“Gue ntar bisa nebeng siapa aja,” ucap Rintarou. “Gue mau balik ke Inari,” sambung Rintarou.

“Gue anterin, ya!” tukas Eita.

“Nggak usah. Gue kalo harus nungguin lo kelar kelas juga males,” ucap Rintarou. “Gue ntar bareng si kembar aja.”

Eita mengangguk kecil, walaupun hati kecilnya sedikit tidak rela jika harus membiarkan Rintarou pergi bersama orang lain selain dirinya. Namun Eita sadar saat ini status mereka bukanlah siapa-siapa, hanya sebatas teman saja.

Thanks.” Rintarou berucap ketika pada akhirnya ia sampai di depan gedung perkuliahannya. “Lo mau parkir di samping perpustakaan?” tanya Rintarou.

Eita mengangguk. “Kalo nyari gue ke sana aja ntar.”

Belum sempat Rintarou membuka pintu mobil, pintu mobil sudah terlebih dulu terbuka. Sedikit membuat Rintarou dan Eita terkejut.

“Nah, kan, bener lo berdua!” Yuuji berucap ketika melihat Rintarou dan Eita di dalam mobil. “Buruan turun, Sun! Gue udah liat Bu Meko udah jalan ke kelas tadi!” tukas Yuuji.

Rintarou kelabakan, buru-buru melepas sabuk pengaman yang menahan tubuhnya. “Gue turun dulu, ya!” tukas Rintarou menoleh menatap Eita.

Eita mengangguk kecil. Ketika mata Eita bertemu dengan mata Yuuji. Keduanya seperti memperlihatkan sinyal-sinyal yang saling tidak suka satu sama lain.

Yuuji kembali melirik Eita sekilas sebelum akhirnya meraih pergelangan tangan Rintarou dan membawa Rintarou berlari kecil bersamanya. Genggaman tangan Eita pada kemudi mobil reflek mengerat, ia sama sekali tidak suka melihat kedekatan Yuuji dengan Rintarou akhir-akhir ini.

tbc