lolipop

narasi bagian dua dari Catatan Akhir Sekolah, a semisuna story


Seharusnya Rintarou tahu seperti apa liciknya teman-temannya itu. Seperti yang terjadi kemarin, Mao dan si kembar sudah menyiapkan sesuatu untuk Rintarou. Benar saja, tiga temannya itu sengaja menyogoknya agar ia bersedia memberikan contekan tugas akuntansinya. Mao dan si kembar itu licik, iya Rintarou tahu ... mereka licik karena sudah menyiapkan mi goreng double dengan topping telur setengah matang dan pangsit renyah kesukaan Rintarou. Mao mengatakan Rintarou bisa meminta saja kepada Bang Kise di kantin dan soal pembayaran akan Mao bersama si kembar yang tanggung.

Rintarou bukannya gampangan, disogok makanan begitu saja luluh. Namun itu adalah kesempatan yang mungkin tidak akan terjadi lagi. Mao itu sedikit pelit, begitu juga si kembar, apalagi soal makanan ... maka ketika ketiga temannya itu bersedia mentraktir Rintarou makan, tentu saja Rintarou tidak menolak.

“Wuih, enak banget, nih, keliatannya!” Rintarou hampir saja tersedak mi yang baru saja ia suapkan ke dalam mulutnya karena tepukan yang tidak santai di punggungnya.

“Anjir! Mau bikin gue keselek lo pada!” dengus Rintarou.

Sorry, sorry, Bro. Habisnya lo kayak menikmati banget makan di sini. Padahal sendirian,” ucap Tanaka Ryuunosuke—siswa 12 IPS 3, teman Rintarou juga.

“Tumben sendiri, Sun? Si kembar sama Kenma mana?” tanya pemuda lainnya, Ennoshita Chikara—teman satu kelas Ryuunosuke.

“Kembar sama Mao lagi nyalin tugas akuntansi. Kenma biasalah, main game dia di kelas,” balas Rintarou. “Lo pada juga tumben nggak sama Noya?” Rintarou balik bertanya.

“Baru piket balikin buku paket ke perpus, ntar juga nyusul ke sini,” balas Chikara. “Ryuu, pesenin gue bakso sama es jeruk biasanya, ya,” ucap Chikara pada Ryuunosuke.

“Siap, komandan!” tukas Ryuunosuke, “gue sekalian pesenin buat Noya sekalian aja kali, ya,” ucap Ryuunosuke.

“Ya udah sana! Keburu rame ntar!” tukas Rintarou.

Ryuunosuke segera pergi, memesan makan untuknya, Chikara dan Nishinoya Yuu—teman Ryuunosuke dan Chikara juga. Memiliki perawakan pendek yang sering dipanggil “cil atau bocil” dan kadang tidak terima jika dipanggil seperti itu.

“Capek gue!! Ryuu di mana??” tanya Yuu yang tidak lama kemudian bergabung bersama Rintarou dan Chikara.

“Lagi pesen, tuh,” balas Chikara.

“Wuih, mantap nih! Bagi, dong, Sun!” tukas Yuu yang main serobot saja mengambil garpu yang Rintarou pakai.

“Ah, lo, mah, Cil! Main serobot aja!” tukas Rintarou ketika garpunya sudah berpindah tangan, membiarkan Yuu menyantap sedikit mi goreng miliknya.

“Tumben lo makan sendiri?” tanya Yuu. Belum sempat Rintarou menjawab, Ryuunosuke sudah kembali ke meja mereka dengan membawa nampan berisi tiga mangkuk bakso dan tiga gelas es jeruk. “Gue dipesenin bakso juga?” tanya Yuu.

“Iya, nih. Nggak mau lo?” tanya Ryuunosuke.

“Mau anjir! Siniin bakso gue! Laper!” tukas Yuu.

Pada akhirnya mereka berempat makan bersama. Hingga bel selesai jam istirahat, si kembar dan Kenma tidak kunjung menyusul Rintarou. Rintarou mendengus, sesibuk itukah mereka menyalin tugas hingga lupa untuk istirahat ke kantin.

Empat siswa itu berjalan beriringan menuju kelas, karena kelas mereka berada di gedung sekolah yang sama. Empat siswa itu sedikit terkejut ketika sampai di belokan koridor tiba-tiba hampir bertabrakan dengan siswa lain. Terlebih Rintarou yang ternyata dirinya hampir bertabrakan dengan Semi Eita—pemuda yang akhir-akhir ini sangat Rintarou hindari.

“Eh, sorry, sorry!” tukas Eita.

“Buru-buru amat lo?” tanya Yuu.

“Mau ngambil buku paket di perpus,” balas Eita.

“Semi! Ayo buruan!” seruan dari seseorang membuat Eita menoleh.

“Iya, iya, bentar!” tukas Eita. “Eh, Sun! Nih, buat lo!” tukas Eita tiba-tiba yang meraih tangan Rintarou kemudian memberikan dua buah permen lolipop di telapak tangan Rintarou. “Klo nggak suka jangan dibuang loh, ya!” pesan Eita sebelum berlari kecil meninggalkan Rintarou yang masih terdiam di tempatnya.

“Heh! Sadar lo! Jangan bengong!” tukas Ryuunosuke menepuk pundak Rintarou.

Rintarou mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali, menatap dua buah permen lolipop di tangannya. Dua buah permen lolipop bermerek Chupa Chups rasa strawberry dan coklat yang dulu biasa Rintarou beli. Tanpa sadar Rintarou tersenyum samar. Eita masih ingat permen kesukaannya.

tbc