man in suit

narasi bagian tujuh dari IDOL, suna rintarou harem story


Rintarou lelah, ia pikir acara keluarga yang akan ia hadiri bersama dengan kakaknya itu adalah acara keluarga yang bersifat pribadi, ia tidak menyangka bahwa acara tersebut adalah acara grand opening untuk butik baru mamanya. Setelah mendengar sedikit penjelasan tentang kedua orang tuanya dari sang kakak, Rintarou paham kenapa banyak sekali orang tertentu yang datang ke acara itu. Tidak hanya orang-orang tertentu, namun jelas ada beberapa fans yang ikut datang.

Hampir dua jam Rintarou berada dalam bangunan butik baru itu, ikut menyapa tamu, memberikan senyuman lebar, bersikap ramah dan menyenangkan, menerima ajakan foto bersama. Terasa lebih melelahkan daripada kegiatan-kegiatannya sebelumnya.

Kak aku mau istiraht bntr

Oke, jangan jauh-jauh ya

Ok

Rintarou memasukkan ponselnya ke dalam saku celana yang ia kenakan begitu selesai memberi kabar kepada kakaknya. Rintarou butuh tempat untuk memulihkan kondisi dirinya. Beruntung di seberang bangunan butik mamanya terdapat sebuah kafe. Segera saja Rintarou berjalan menuju kafe tersebut.

Rintarou langsung memesan minuman dan sedikit camilan. Perutnya sudah mulai keroncongan lapar, namun ia tidak memesan makan besar karena ia sudah berjanji akan makan siang bersama keluarganya nanti.

Bangunan kafe itu terlihat sangat estetik yang dinominasi oleh kaca, maka dari dalam kafe Rintarou masih bisa melihat betapa ramainya pengunjung butik baru mamanya itu.

Rintarou sedikit termenung ketika melihat interaksi antara mama dan papanya. Siapapun yang melihat kedekatan mama dan papanya kini pasti tidak akan percaya jika Rintarou katakan bahwa dua orang itu sudah bercerai. Melihat betapa setianya sang papa menemani sang mama menerima tamu, Rintarou menjadi penasaran apa yang membuat kedua orang tuanya itu bercerai. Ia sudah bertanya dengan sang kakak, namun kakaknya pun tidak tahu menahu mengenai alasan orang tua mereka bercerai.

Tanpa sadar Rintarou tersenyum, jujur saja ia sangat menikmati ketika menghabiskan waktu bersama orang tuanya tadi. Siapa sangka jika ia bisa merasakan kasih sayang orang tua seperti itu? Di kehidupan aslinya saja Rintarou sudah lupa bagaimana rasanya ketika ia dipeluk penuh cinta oleh sosok mama atau bagaimana ketika papanya menasehatinya karena kesalahannya.

“Gimana cara bikin papa sama mama balikan, ya?” Rintarou berbisik kecil, ia masih tersenyum ketika memperhatikan mama dan papanya.

“Ehem.” Rintarou sedikit terkejut, ia mendongakkan kepalanya ketika mendengar seseorang yang berdehem.

Heh?

Sosok pria tampan bersetelan jas yang tampak mahal tersenyum tipis kepada Rintarou. “Fancy seeing you here, Rintarou. May I sit with you?”

—tbc