pesan calon pacar

narasi bagian dua dari Missing Cat, a semisuna story


Eita baru saja turun dari sepeda motor yang ia parkir di tempat parkir siswa ketika ia merasakan getaran kecil dari ponsel yang ada di saku celana seragamnya. Ia segera merogoh sakunya dan membuka kunci layar ponselnya. Senyum Eita langsung merekah ketika melihat sebuah notifikasi pesan masuk yang belum terbaca.

*Calon Pacar ♡ Semi, nanti di batagor bang teru pas jam istirahat pertama aja ya. Bisa?

Eita bersemangat, dengan gerakan lincah jempolnya langsung membalas pesan yang dikirimkan Rintarou kepadanya. Eita mengiyakan ajakan Rintarou, karena gedung kelas jurusan IPA dan IPS terpisah, maka Rintarou mengusulkan untuk langsung bertemu di kantin sekolah saja ... Eita tidak perlu menjemput Rintarou ke kelasnya. Walaupun kalau diminta untuk menjemput ke kelas pun, Eita sama sekali tidak keberatan. Demi calon pacar.

Eita kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku. Senyum lebar Eita berikan kepada beberapa siswa yang berpapasan dengannya ketika ia berjalan menuju kelasnya.

“Gue dari tadi penasaran kenapa lo senyum-senyum kayak orang gila begitu? Kenapa lo? Masih pagi juga.” Eita menoleh ke belakang ketika mendengar suara seseorang. Ia semakin tersenyum lebar ketika melihat Kuroo Tetsurou—sahabatnya—yang menatapnya dengan tatapan penuh tanya.

“Sini, sini, gue bisikin!” tukas Eita merangkul pundak Tetsurou. “Ntar istirahat pertama gue mau makan bareng calon pacar!” tukas Eita tersenyum lebar, “keren, kan, gue? Baru kenal kemarin udah bisa ngajak makan bareng!” tambah Eita.

Tetsurou mengernyit, “oh, pantes lo jadi gila pagi-pagi begini,” komentar Tetsurou.

“Ah, lo mah nggak tau rasanya jatuh cinta!” tukas Eita.

“Siapa bilang nggak pernah?” tanya Tetsurou, “gue pernah, cuma males aja nunjukin klo gue lagi jatuh cinta,” sambung Tetsurou.

“Hah? Serius lo? Lo suka sama siapa? Gue kenal nggak sama orangnya?” tanya Eita bertubi-tubi.

“Kok jadi lo yang tanya-tanya gue!” tukas Tetsurou. “Udah lupain aja!”

“Kok gitu? Gue, kan, juga pengen tau siapa yang lo suka,” ucap Eita.

Tetsurou menggeleng, “nggak penting juga. Lo sama Suna mau makan di mana emang?” tanya Tetsurou.

“Batagornya bang Teru.”

“Jiahhhh! Batagor doang?” tanya Tetsurou.

“Diem! Dia yang minta ya gue iyain aja. Makan bareng spesialnya besok-besok aja,” balas Eita.

“Tiati. Suna masih sering jalan sama mantannya!” tukas Tetsurou.

Ekspresi Eita langsung berubah merengut ketika mendengar perkataan Tetsurou, membuat Tetsurou tidak bisa menahan tawanya ketika melihat ekspresi badmood milik sahabatnya.

tbc