sepi

narasi bagian enam dari Missing You, a semisuna short story


Semalam Rintarou kembali dilanda kegalauan. Selain karena rasa galau kehilangan Bubu, kini ditambah lagi kabar menghilangkannya Semi Eita membuat Rintarou semakin galau. Sejujurnya, walaupun tampak luar Rintarou dan Eita terlihat sangat tidak akrab. Jangankan akrab, julukan musuh sudah tersemat di antara mereka sejak lama. Jika mereka disatukan, yang ada hanyalah debat tidak penting yang dilontarkan keduanya.

Namun jauh dalam hatinya, Rintarou tidak pernah benar-benar menganggap Eita sebagai musuhnya. Justru sebaliknya, entah sejak kapan Rintarou justru menyimpan rasa tabu pada Eita. Awalnya Rintarou takut, karena bisa-bisanya ia menyimpan perasaan seperti itu pada Eita yang notabene adalah ‘musuhnya’.

Tetapi justru karena seringnya ia dan Eita berdebat tidak penting, berselisih hanya karena persoalan kecil ... malah membuat Rintarou semakin menyukai pemuda itu. Apalagi kerap beberapa kali mereka bertemu di luar sekolah karena memang rumah mereka yang tidak jauh satu sama lain.

Patah hati Rintarou adalah ketika tiba-tiba ia mendapatkan kabar bahwa Eita berpacaran dengan seorang adik kelas mereka, Shirabu Kenjiro namanya. Pada awalnya Rintarou sedih membayangkan Eita akan lebih fokus bersama kekasihnya, waktunya untuk berdebat dengan Rintarou akan berkurang. Namun hal itu tertepis ketika Eita masih terus mengganggunya.

Berdebat dengan Eita adalah satu-satunya waktu di mana Rintarou bisa merasakan sedekat itu dengan Eita.

Lalu tiba-tiba sekarang Eita menghilang. Semalam Rintarou sudah bertanya kepada teman-teman Eita dan mendapatkan jawaban yang sama: mereka tidak tahu di mana Eita berada. Bahkan beberapa dantara mereka mengatakan jika pesan mereka sama sekali tidak dibaca oleh Eita.

Rintarou memasuki ruang kelasnya dengan langkah berat. Kedua matanya reflek menatap pada bangku biasa Eita duduk. Kosong. Eita belum menampakkan dirinya.

“Semi belum balik, ya?” Rintarou menoleh ketika merasakan seseorang menepuk pundaknya.

Rintarou menggeleng. “Gue udah tanya temen geng-nya juga, nggak ada yang tau,” balas Rintarou.

“Ortu Semi udah lapor polisi belum?” tanya Osamu.

“Kayaknya udah. Udah ilang seharian juga, kan,” jawab Rintarou.

Hari ini Rintarou menjadi lebih pendiam. Beberapa teman satu kelasnya pun menyadarinya. Selain karena berita tiadanya kucing kesayangan Rintarou sudah tersebar di seluruh kelasnya, beberapa temannya mungkin juga sadar jika Rintarou menjadi lebih diam karena tidak ada Eita dalam kelas mereka hari itu.

Ya. Rintarou merasa sepi tanpa kehadiran Eita di sekitarnya.

tbc