Karya

Tidak akan pernah bisa kita membandingkan karya seseorang dengan lainnya. Dan memang bukan begitu juga cara kita menghargai sebuah karya.

Sebuah karya butuh waktu dan pemahaman untuk dapat bekerja secara maksimal. Tujuan tiap orang membuat karya berbeda – beda, maka sudah tentu hasil karyanya akan berbeda juga.

Sebuah karya itu seyogyanya adalah hasil dari pemikiran, pemahaman, perasaan, dan sudut pandang seorang pembuat karya, terhadap satu tema atau topik tertentu. Apakah seorang pembuat karya tersebut telah menyelami segalanya, atau hanya melihat dari permukaan saja, itu yg akan membedakan nilai dan rasa sebuah karya.

Mungkin itu agak sulit dipahami? Begini saja. Kita ambil contoh mudahnya. Pemerkosaan. Mereka yg belum pernah mengalami ataupun berhubungan dengan pemerkosaan, akan sangat berbeda sudut pandangan nya dengan mereka yg sudah mengalami atau berhubungan dengan hal tersebut. Lalu kalau dikaryakan? Wah pasti beda jauh. Pahit, getir, sakit, pedih itu nyata.

Namun sebuah karya juga butuh tarik menarik dari dua arah. Bukan hanya dari si pembuat karya, tetapi juga dari penikmat karyanya. Tingkat pemahaman seseorang, selain dari tingkat pendidikan, juga akan ditentukan dari sejauh dan serumit apa perjalanan yg telah dilaluinya.

Karenanya untuk dapat memahami dan menilai sebuah karya, dibutuhkan sebuah chemistry antara pembuat dan penikmat karya, selain dari kekuatan karya itu sendiri untuk berbicara.

Di situlah letak indahnya seni. Ketika manusia saling memahami dalam hening, dan hening mampu berbicara dengan lantang.

#art #artist #honesty