write.as

Mata Joy berkaca-kaca, masih susah percaya dengan apa yang baru dia dengarkan. Dia sampai mendengarkan dua kali supaya yakin ngga salah denger. "Gi, ini beneran?" "Bener Joyi" jawab Ugi "aku malu kalo bilang langsung ke kamu hehe jadi aku rekam aja, suka ngga?" "Suka! So sweet banget, Gi" "Hehe makasi, jadi jawaban kamu apa?" Tanya Ugi, yang sudah bersiap megang cake di tangannya. Iya cuma cake tanpa cola seperti yang dijelaskan Wan di chat. Jadi intinya, Joy harus jawab mau. "Coba deh buka kado aku dulu" "Eh? Oh ok" Seulgi pun membuka kado dari Joy. Sebuah lukisan dengan dua ekor monyet menghadap cakrawala. "Aku awalnya mau melukis laut atau beruang tapi gagal mulu, Gi. Cuma ini yang bisa aku lukis buat kamu." "Bagus kok, untuk ukuran pemula ini udah ok dan aku suka lukisan model begini...eh bentar" ugi memicingkan matanya (maklum minus) untuk membaca tulisan dibagian bawah lukisan, tepatnya disamping gambar beruang mini "Will you be...mine?!!" Seulgi langsung menatap Joy, seolah tidak percaya "Kamu nembak aku??" "Iya" ucap Joy malu-malu "Tapi jadinya malah saling tembak" "Dapet ide ini darimana, Joyi?" "Dari Wan" "Loh aku juga dari Wan" Mereka saling bertatap-tatapan sebelum akhirnya tertawa terbahak-bahak. "Jadi si Wan udah tau dong kalau kita mau saling tembak?" ((Semua anak kosan udah tahu kali)) "Pantesan dia bilang, kamu pasti nerima aku, ternyata dia udah tau duluan." Ucap joy sambil terkekeh dan mengambil cake dari tangan seulgi. "Oh ya, jawaban aku buat pertanyaan kamu, iya aku mau jadi pacar kamu gi." Seulgi tersenyum lebar, perasaan lega menyelimuti dirinya. "Dan jawaban aku buat pertanyaan kamu, I will" ucapnya mantap "I will be yours, Joyi" ***