write.as

Jembatan Semesta

Tiara baru saja selesai dengan Ujian Nasional Bahasa Inggris. Seperti biasa, ia mengirimkan pesan kepada Tara sebagai bukti ia berhasil melewatkan ujian nasional dengan baik.

Ketika ia berjalan keluar sekolah, yang ia temui bukanlah Hari. Melainkan Daren dengan mobil Lamborghini merahnya.

“Kak.. kok Lo yang...” Tiara hanya terdiam melihat Daren yang datang menjemputnya. Ia takut menjadi bahan omongan tentang jemputannya kali ini. Tapi Tiara tidak peduli, mungkin sudah jadi bahan omongan ia dijemput oleh 3 cowok berbeda beda.

“Udah masuk cepetan.” Daren membuka pintu mobil bagian kiri.

“Hari nya lagi bantu Tara bangun. Dia bawa cupang, katanya mau nunjukin kalau cupangnya udah berhasil numbuh ekor.”

“Oalah, emang aneh tuh orang. But thanks ya kak, udah jemput gue.”

“Gimana hari ini? Everything good?”

“All good, tapi ya gue masih gabisa ngelepas Ka Tara di kepala gue.”

“Bertahan ya, Tara aja bisa bertahan, Lo masa engga?” Daren berusaha membuka topik agar Tiara merasa nyaman bersamanya.

“Kak, gue gamau ke RS, boleh ke satu tempat ga?” Tiara melihat Daren

“Boleh, mau kemana emangnya?”

“Kesini kak, jembatan yang ada lampu lampunya gini.” Tiara menunjukan foto ia bersama Tara ketika sunset waktu itu.

“Oh, gue tau. Tempat Tara biasa ngalung kalau malam ya?”

“Kok Lo tau kak?” Tanya Tiara

“Iya lah tau, Tara emang sering kesana. Tapi ngelarang kita semua ikut. Katanya disana dia bisa ngobrol sama semestanya kalau harinya lagi gabagus.”

“Yaudah, kita kesana ya. Tapi ga malem malem pulangnya. Lo besok masih UN kan? Hari terakhir harusnya, iya ga sih?” Ujar Daren

“Iya hari terakhir kak. Abis itu akan jaga Ka Tara deh sampe bangun.” Tiara menatap jalanan didepannya dengan tatapan kerinduan.

Mereka pun pergi ke Jembatan Warna Warni guna melepas rindu Tiara kepada Tara. Sesampainya mereka disana, ternyata orang yang berdagang minuman favorite Tara sedang tidak berjualan. Pulang kampung kata teman nya.

Daren dan Tiara hanya duduk dan melihat sunset. Tiara terlihat kembali bersedih karena kenangan bersama Tara sangat melekat di tempat itu.

“Ka, Lo inget janji kita kan disini? Dari awal Lo bawa gue kesini, gue udah seneng banget. Abis itu kita jadian juga disini. Dan sekarang gue sendiri datengnya. Ya walau sama temen Lo sih. Lo sembuh ya kak? Biar kita bisa ngobrol sama semesta Lo lagi.” Tiara membayangkan sosok Tara yang sedang berdiri di pinggir pembatas jembatan.

Gadis ini sangat berharap kekasihnya bisa terbangun dan kembali ke tempat ini bersama dirinya. Tempat penuh kenangan.