Under the Missile-Toad


Bxb fanfiction of Hanma Shuuji x Kisaki Tetta


“Kisaki, Missile-Toad itu apa?”

“Hah?” Kisaki mengerutkan keningnya. Missile-Toad? Apa itu? Kisaki baru mendengar kata itu. Hanma punya banyak kosa kata aneh yang membuat Kisaki pusing.

“Missile-Toad… apa itu?” Hanma kembali bertanya dengan wajah polos.

“Hanma, darimana kau mendengar nama itu”

“Oh, aku mendengarkan Radio beberapa hari yang lalu. Ada lagu yang mengatakan Missile-Toad, Missile-Toad… aku tidak terlalu paham bahasa Inggris makanya aku bertanya padamu”

Kisaki memijat pelipisnya. Missile-Toad? Missile? Bom roket? Toad? Katak? Bom katak? Apa itu? Bom roket jenis apa itu? Kepala Kisaki pusing.

“Jadi kau tidak tahu ya?”

“Tidak. Aku bahkan baru mendengar kata itu hari ini”

“Hm… ngomong-ngomong mau kencan?” Hanma mengangkat alisnya. Mengalihkan pikiran Kisaki.

“Wah… setelah kau membuat aku pusing, bisa-bisanya kau mengajak kencan”

“Kenapa memangnya?”

“Tidak…”

“Jadi mau tidak?”

“Kebetulan aku sedang Santai”

“Hehehehe”

Ada taman bunga yang baru dibuka. Hanma mendadak romantis dan mengajak Kisaki ke sana. Sebenarnya, sudah lama Hanma ingin mengajak Kisaki kesana. Namun Kisaki Begitu sibuk, Hanma pun sejatinya sama sibuknya.

Taman bunga yang cantik. Sangat cantik. Sejauh mata memandang, hamparan bunga terlihat dengan indahnya. Berbagai macam bunga musiman mekar dengan cantik. Bunga yang merambat, bunga yang besar, bunga yang kecil, banyak sekali.

Hanma, si anak anjing, bertanya tiap ada kesempatan. Ini bunga apa? Asalnya dari mana? Biasanya mekar pada musim apa?. Kisaki, si pintar, dengan senang hati menjawab pertanyaan Hanma. Beruntung Kisaki diberkahi dengan kecerdasan luar biasa. Ia bisa menjawab pertanyaan Hanma dengan tenang.

Kecuali pertanyaan aneh

“OH! OH! INI LAGUNYA!” Hanma membelalakkan matanya. Sebuah lagu berbahasa Inggris terdengar dari speaker taman. Kisaki mendengarkan dengan seksama.

“Aku tidak mendengar Missile-Toad”

“Coba dengarkan baik-baik… nah ini! Under the Missile-Toad”

Kisaki membuka mulutnya. Oh… ini yang Hanma maksud… mistletoe…

“Hanma, bukan Missile-Toad… mistletoe”

“Mis... Missile-Toad”

“Mistletoe Hanma! Mistletoe!”

“Kisaki, apa kita mendengar lagu yang sama?”

Kisaki menepuk keningnya “Hanma, ayo ikuti aku”

“Oke” Hanma menegakkan punggungnya.

“Mis”

“Mis”

“Tle”

“Tle”

“Toe”

“Toe”

“Mistletoe!”

“Missile-Toad!!” Hanma tersenyum lebar. Begitu percaya diri didepan Kisaki yang hanya bisa pasrah.

“Ngomong-ngomong, Missile-Toad itu apa?” Tanya Hanma.

“Itu bunga, tanaman. Biasanya pasangan kekasih akan berciuman di bawah mistletoe yang menggantung. Itu tradisi natal”

Mendadak wajah Hanma terlihat kemerahan. Ia menunduk malu-malu, badannya bergoyang dan ia tersenyum kecil. “Ehe… ehe… lucu ya kalau… ehe…”

“Hanma kau aneh”

“Hehehe… lucu ya kalau kita… eum.. berciuman di bawah Missile-Toad” Hanma tersenyum malu.

Kisaki menatap Hanma. Merasa Kesal. Lalu menampar pipinya pelan. “Aku akan menciummu kalau kau bisa menyebut Mistletoe dengan benar”

“Benar kok!”

“Missile-Toad itu salah”

“Humm… tapi aku mau cium” Hanma memajukan badannya – dan bibirnya – ke arah Kisaki. Yang mana Kisaki langsung menghindar, membuat Hanma jatuh ke tanah.

“Menjijikan. Ini tempat umum”

“Orang banyak kok yang berciuman di tempat umum!” Protes Hanma.

“Bukan aku”

“Kisaki~” Hanma cemberut. Kesal karena tak berhasil mencium sang kekasih.

Mereka melanjutkan perjalanan. Melihat-lihat hamparan bunga yang cantik. Hingga tibalah mereka di sebuah terowongan bunga. Bunga-bunga cantik berwarna ungu, biru dan putih menjuntai ke bawah dengan indahnya. Kisaki suka dengan pemandangan itu.

“Indah bukan? Ini bunga kesukaanku”

“Oh? Aku kira kau tidak suka bunga, Kisaki”

“Jangan bercanda. Bahkan psikopat saja punya satu bunga kesukaan. Aku manusia normal. Aku pasti punya bunga kesukaan”

“Kenapa kau suka bunga ini? Bunga aneh ini terlihat seperti hiasan dinding”

“Ini bunga wisteria. tanaman ini menggambarkan cinta, keindahan kesuburan, kreativitas, dan umur panjang. juga dapat melambangkan hal-hal seperti kesabaran dan kehormatan. Bunga ini dapat hidup selama lebih dari 100 tahun, hingga sering dianggap sebagai simbol kebijaksanaan abadi”

“Hm… bunga yang menarik…” Hanma mengangguk-angguk.

“Kau tahu, kalau aku melihat bunga wisteria, kadang aku teringat dirimu”

“Oh ya?” Hanma membulatkan matanya. “Apa karena aku rupawan?”

“Tidak. Bunga ini sering disebut pengusir iblis”

“Pengusi– HEY!!” Hanma kini mengerutkan keningnya. Mengerti sepenuhnya maksud Kisaki. Kisaki tertawa terbahak-bahak.

“Maaf… aku bercanda. Tapi aku serius, aku sering teringat dirimu”

“Kenapa?”

“Bunga wisteria merah muda, melambangkan cinta, romansa. Lalu aku teringat dirimu, yang selalu melakukan apapun agar romantisme diantara kita tak pernah padam. Walaupun kau tahu betul, aku tak terlalu suka hal seperti itu”

“Lalu ada Wisteria Biru. Melambangkan awal yang baru. Sejak bertemu denganmu, banyak hal baru yang aku coba. Banyak hal yang aku mulai sukai berkat dirimu”

“Bunga wisteria putih. Melambangkan kepolosan, kesucian. Aku tahu, kita berdua jauh dari kata Suci. Tapi setiap kali melihat wisteria putih, aku teringat akan tingkahmu yang seperti anak kecil polos”

Kisaki tersenyum. Menatap wajah Hanma. Angin lembut berhembus. bunga-bunga di atas mereka melambai pelan. Kelopak yang rapuh berguguran, jatuh ke tanah menghujani dua sejoli yang tengah saling pandang.

“Dan seperti makna bunga wisteria, aku harap, cinta kita juga berumur panjang. Setidaknya, sampai maut memisahkan” Kisaki tersenyum. Hanma masih menatapnya. Diam, membisu.

“Kisaki…”

“Ya?”

“Tadi kau bilang ini bunga apa?”

Senyum Kisaki sirna seketika. Matanya melotot kaget. Mulutnya terbuka.

Sial, aku lupa kadang Ingatan Hanma sama dengan ingatan seekor ikan Mas

“Dari tadi aku bicara, kau tidak dengar?”

“Aku dengar. Tapi aku hanya fokus dengan suaramu yang indah. Aku tidak tahu dari tadi kau ini bicara apa”

Wajah Kisaki memerah. Ia marah, dan Malu. Bukan tipikal Kisaki mengatakan hal-hal romantis seperti Hanma tadi. Ia marah karena Hanma sama sekali tak bergeming setelah ia mengatakan hal memalukan tadi.

“BODOH! HANMA BODOH!” Kisaki memukuli Hanma dengan kesal. Hanma mencoba menahan pukulan Kisaki dengan lengannya.

“Hei! Kisaki tenanglah!”

“BODOH! HANMA BODOH! BODOH! AAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHH!!” Kisaki berseru kesal. Matanya berkaca-kaca karena ingin menangis saking malunya.

Hanma? Dia hanya tertawa dan menahan serangan bertubi-tubi dari Kisaki. Ia tahu ia salah. Tapi melihat Kisaki menahan tangis karena malu, sangat menggemaskan.

“Hahahahaha… iya maaf sayang aku bodoh. Maaf ya” Hanma mengusap-usap kepala Kisaki. Membuat Kisaki terisak pelan.

“Bo–bodoh” isaknya

“Iya aku bodoh… maaf ya” Hanma masih cekikikan.

Kisaki cemberut. Memalingkan wajahnya. menolak menatap pacar tengilnya. Sementara Hanma menatap terowongan bunga panjang di atasnya.

“Indah… menggantung… bunga… hei Kisaki, kau bilang ada tradisi natal yang dilakukan di bawah tumbuhan kan?”

“Iya… hiks… apa? Kau mau apa?” Kisaki masih enggan menatap Hanma.

Namun Hanma menarik tubuhnya. Membalikkan badannya dan meraih wajahnya. Menatap mata Kisaki sejenak sebelum memejamkan mata dan menautkan bibirnya pada bibir Kisaki.

Kisaki terkejut. Hanma tiba-tiba menciumnya seperti itu, di depan umum. Kisaki mencoba mendorong Hanma. Tapi laki-laki yang lebih tinggi dan lebih kuat itu malah memeluknya. Merengkuh tubuh mungilnya dalam pelukan hangat.

Kisaki mau tak mau mengalah. Mengalungkan tangannya ke leher Hanma. Membalas ciuman lembut dari bibir bau rokok Hanma.

Hanma melepaskan ciumannya. Menangkup kedua pipi Kisaki dengan tangan besarnya. Tersenyum lembut.

“Terimakasih sudah menyamakanku dengan makhluk cantik seperti bunga ini. Aku bukan orang sempurna. Tapi aku tersanjung dirimu mau melihatku dengan penuh kasih sayang”

Kisaki menunduk malu “B–bodoh…”

Hanma tersenyum. Meregangkan tubuhnya sambil menguap. “Ya, kita sudah melakukannya”

Kisaki mengerutkan keningnya. “Melakukan apa?”

“Berciuman di bawah Missile-Toad”

“MISTLETOE HANMA! MISTLETOE! dan lagi ini bukan Mistletoe, ini bunga wisteria. DAN INI BUKAN NATAL!”

“Oh? Ini bukan bunga Missile-Toad?”

“Mistletoe”

“Jadi bunga apa ini?”

“Wisteria Hanma… bunga wisteria”

Hanma mengangguk-angguk. Memijat dagunya. “Nama yang gelap ya?”

“Gelap?” Kisaki mengerutkan keningnya lebih rapat.

“Ya… bunga Histeria” Hanma tertawa sebelum berlari menjauh. Kisaki melotot dan langsung mengejarnya.

“HANMA! DASAR BODOH KEMBALI KESINI!!”