First Fall

.

.

.

.

Sesuai janjinya, begitu bel istirahat berbunyi Jungwon langsung menuju kelas Junkyu untuk mengajaknya makan siang bersama.

Sebenarnya, selain ingin mengenalkan sandwich favorit di sekolah ini, Jungwon juga harus mengawasi kakak sepupunya yang begitu polos itu. Lebih baik mencegah daripada menyesal kemudian, kan?

Dari kejauhan dapat ia lihat kakaknya bersama dua orang, yang tak lain adalah Doyoung dan Yedam, yang merupakan kakak kelas sekaligus teman ekskul vokalnya.

Mereka berempat berjalan beriringan menuju kantin, mengambil tempat duduk di kantin bagian pojok yang lumayan jauh dari keramaian. Doyoung yang kali itu berbaik hati, menawarkan diri untuk memesan makanan untuk mereka berempat, yang tentunya disambut dengan senang hati oleh tiga lainnya.

Sibuk dengan ponsel masing-masing, mereka sampai tidak menyadari kedatangan personil baru di tempat mereka itu. Haruto yang saat itu bersama Jeongwoo dan Jaehyuk langsung mengambil tempat tanpa meminta ijin terlebih dahulu. Jungwon yang melihatnya hanya mendengus pelan, sudah terlalu terbiasa dengan hal itu.

“Kyu, lo udah makan belom?”

Junkyu yang kaget karena baru sadar dengan kehadiran Haruto di samping kirinya pun mengelus dada pelan.

“Ruto ngagetin aja sih.”

“Hehe sorry, lagian lo fokus banget sampe gak sadar ada cogan disini.”

Yedam yang mendengar hal itu pura-pura mual, hal yang sama juga dilakukan oleh rekan sepernakalan Haruto, si Jeongwoo dan Jaehyuk.

“Aku belom makan, ini lagi nunggu Doyoung.”

“Oh iya ruto, tadi kyu kenalan sama cewek cantik waktu jalan ke ruang guru. Kyu yang ajak kenalan duluan loh, kyu hebat kan?”

Melihat Junkyu yang antusias bercerita, membuat Haruto tanpa sadar mengusak pelan rambut si manis di hadapannya ini.

“Hebatnyaa, nanti mau belajar lagi gak?”

“Lusa deh, nanti kyu ada janji sama mama.”

Teman-teman di sekitar mereka yang mendengar percakapan tadi mungkin mengira mereka berdua siswa ambis, padahal kan...

“Ini pesanannya tuan-tuan muda.”

Doyoung datang memutus pembicaraan antara mereka berdua. Yedam dan Jungwon yang sudah lapar pun segera mengambil bagian mereka, diikuti oleh Junkyu dan Doyoung.

Makan mereka yang tenang tiba-tiba terusik begitu ada seseorang yang langsung duduk di samping kanan Junkyu, yang saat itu kebetulan kosong.

“Hai.”

Junkyu yang merasa disapa menghentikan makannya.

“Hai juga.”

“Kenalin gue Sunghoon.”

“Aku Junkyu, salam kenal Sunghoon.”

“Lo manis, tipe gue banget.”

“Makasih, tapi kata mama kyu ganteng dan keren, bukan manis.”

“Ganteng dan keren juga tipe gue kok. Lo mau jadi pacar gue nggak?”

Walaupun ia sudah mengetahui hal ini akan terjadi, tapi tetap saja Haruto kaget dengan keberanian Sunghoon itu.

“Ah maaf, tapi kyu sukanya sama cewek.”

Mendengar jawaban itu terlontar dari bibir Junkyu, membuat teman-teman yang berada di meja yang sama menahan tawa mereka. Sunghoon yang merasa malu pun langsung berlalu, tentu setelah bertatapan mata dengan Haruto yang tersenyum licik.

Jujur, Haruto senang karena taruhan ini gagal dan motor ninjanya aman. Pun senang karena uji coba yang ia rencanakan berjalan lancar, meskipun jauh dalam hatinya ia merasa sedikit tidak nyaman dengan jawaban Junkyu tadi.