–; harukyu au

Begitu bel berbunyi, junkyu pun segera membereskan alat-alat tulisnya kemudian berpamitan dengan asahi, teman sebangkunya. Asahi sih sudah biasa dengan tingkah laku junkyu yang tiba-tiba ini, kadang pulang malas-malasan, kadang terlalu semangat seperti tadi.

Jadi ia tak pernah ambil pusing dan diam di depan kelas sambil menunggu jaehyuk, pacarnya dari kelas sebelah untuk menjemputnya.

Ada kiranya lima belas menit junkyu diam di parkiran motor belakang sekolah itu, dia mencari spot yang nyaman karena tadi juga sempat dikabari oleh haruto kalau dia akan menghabiskan waktu yang lumayan lama untuk piket kali ini. Jadi dia menunggu di bangku dekat pohon yang untungnya teduh dan juga tidak banyak orang.

Sebenarnya junkyu sudah sedikit mengantuk, ditambah angin di bawah pohon ini sangat mendukung ia untuk menyamankan diri dan segera terlelap, tapi ia masih ada sedikit tenaga untuk terjaga, hanya saja kepalanya sudah menunduk sedari tadi.

Puk

Dapat junkyu rasakan kepalanya dielus dengan pelan oleh seseorang yang sekarang berdiri di hadapannya. Ia segera mendongak dan mendapati haruto yang sudah ada di depannya, hanya saja jarak wajah mereka sekarang cukup dekat.

Dari jarak seperti ini, junkyu baru menyadari ketampanan dan kesempurnaan tanpa cela dari wajah haruto. Perlahan pipinya mulai merona hanya karena dipandang sedekat ini.

Karena tak kuat lagi, ia segera menolehkan wajahnya ke arah lain asalkan tidak ke arah haruto. Haruto yang mengamati sedari tadi sebenarnya juga terpesona dengan wajah manis junkyu, dan mata itu benar-benar menariknya untuk tau lebih dalam mengenai sosok manis dihadapannya ini.

Kekehan haruto kemudian menyadarkan junkyu dan membawa mereka mengingat rencana tadi. Sejujurnya belum ada tujuan yang pasti, tapi junkyu tiba tiba ingin es krim. Jadi haruto hanya menyetujui dan segera bersiap di atas motornya.

Setelah memastikan junkyu sudah naik dengan aman, dan tak lupa menyuruh junkyu untuk berpegangan, lagi lagi masih di jaketnya, haruto menjalankan motornya keluar dari area sekolah menuju kedai eskrim dekat area rumah junkyu.


Sesampainya disana, junkyu berjalan di belakang haruto ikut memesan. Dapat haruto lihat wajah junktu yang berbinar-binar hanya dengan melihat banyaknya varian es krim yang ada di hadapannya ini.

manis

Bagaimana hal-hal kecil ini dapat membuat junkyu bahagia, haruto akan mengingatnya. Ia tau dirinya sudah tertarik dengan junkyu dari awal mereka bertemu di counter, jadi ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

“udah itu aja?” tanyanya tiba-tiba pada junkyu.

“iyaa haru, lo mau yang mana?”

“samain aja deh, dua itu ya mbak”

“baik kak, kita ada promo buat pasangan baru, jadi nanti kalian dapat ekstra cup ya, semoga langgeng” ucap mbak kasir yang udah kelewat gemas lihat dua orang di hadapannya ini.

Junkyu sih kaget, mau bantah kata mbaknya, tapi buru-buru dijawab haruto,

“makasih ya mbak, nanti kami sering-sering deh dateng kesini”

Mbaknya lalu ngasi jempol tanda setuju dan mereka berdua akhirnya mencari tempat duduk, beruntungnya mereka dapat tempat di samping jendela, tempat kesukaan junkyu.

“lo kok ngomong gitu sih? Kita kan belum pacaran”

“belum kan? Nanti kita resmiin”

“e-eh bukan gituu”, nah kan junkyu keceplosan

“haha lucuu banget sih lo kyuu, jadi pengen cepet-cepet resmiin”, haruto udah cubit-cubit pipi junkyu saking gemasnya.

“iwhhh awpawann siwhh”

“ututu gemess banget kayak bayikk”, abis dicubit-cubit sekarang pipinya junkyu dielus-elus pelan, yang akhirnya buat pipi junkyu jadi merona. Tapi junkyu sih keenakan dielus gitu, jadi dia gak berontak sama sekali.

Beberapa menit kemudian, pesanan mereka sudah datang. Setelah ngambil foto sebentar, akhirnya mereka sama-sama makan. Junkyu semangat banget karena akhirnya dia bisa dapat eskrim gratis, dan haruto yang senyum lebar lihatin makhluk gemas di depannya ini sibuk sama kegiatan makan eksrimnya.

“pelan-pelan coba, nih kan belepotan ke idung lo”, akhirnya haruto ngambil tisu dan bersihin sisa eksrim di hidung junkyu. Junkyu sih senyum ala anak kecil polos terus lanjut makan eskrimnya.

Dari luar kedai ekrim itu ada dua orang yang juga jadi saksi momen manis itu.

“yang, itu kayaknya temen aku deh, widihh pacarnya ganteng juga”