Pemuda berambut hitam itu menunggu Mingyu sahabatnya yang sedang bersiap-siap untuk kuliah. Membangunkan Mingyu dari tidurnya merupakan salah satu hal tersulit untuk Wonwoo. Apalagi menunggu Mingyu bersiap-siap, bisa-bisa menghabiskan waktu sampai satu jam. Tiga puluh menit sudah Wonwoo menunggu Mingyu di depan apartmentnya, namun Mingyu belum muncul juga. Kesal, Wonwoopun berjalan meninggalkan Mingyu yang entah ada dimana. Tak sampai sepuluh langkah, Wonwoo mendengar suara memanggilnya.

“Wonwoo hyung!!!!” seru Mingyu sambil memeluk Wonwoo dari belakang.

“Kirain kita berangkat bareng, jahatnya!!!” Mingyu cemberut.

“Anjir lu dingin banget buset, jauh-jauh dari gua.” Mingyu mendekatkan wajahnya ke Wonwoo, sangat dekat sampai-sampai Wonwoo dapat merasakan nafas Mingyu di pipinya. Seperti biasa, Mingyu terlihat sangat tampan hari ini, dengan kaos putih yang dilapisi jaket denim sehingga tidak terlalu terlihat casual, celana biru muda dan sneakers menyempurnakan penampilannya hari ini. Tanpa sadar, Wonwoo menampar pipi Mingyu pelan dan membuatnya terkejut.

“Jauhan dikit anjir!!!” ucap Wonwoo, terkejut dengan perkataannya sendiri. Mingyu tinggal bersama kakak perempuannya, jadi dia sudah terbiasa bertingkah menggemaskan dan skinship merupakan hal yang sangat normal baginya. Mingyu memegangi pipinya yang kemerahan akibat ditampar Wonwoo, matanya berkaca-kaca, dan wajahnya memasang ekspresi kesakitan.

“Maaf, Gyu. Kekerasan ya tadi gua mukulnya? “Hyung bener-bener ga suka sama Mingyu ya?” ucap Mingyu pelan. Perkataannya itu terasa menusuk di hati Wonwoo.

“Ah, ngga kok! Tadi hyung kepanasan aja kalo Mingyu deket-deket, AC di kamar hyung rusak sih, jadi gitu...” ucap Wonwoo berusaha menenangkan Mingyu.

“Rusak? Kalo gitu nanti malem nginep tempat Mingyu aja, hyung! Terus kita tidur bareng deh.”

“Tidur bareng.......” Wonwoo terkejut akan perkataan Mingyu. Dulu sewaktu kecil mereka sering tidur bersama, apalagi sewaktu liburan. Namun tidur bersama di umur mereka yang sekarang.... Wonwoo tidak bisa membayangkannya.

“Eh, ga usah! Nanti hyung suruh tukang AC benerin kok hehe.” Wonwoo bergegas berjalan sambil menyembunyikan pipinya yang memerah.

“Hyung, jangan tinggalin Mingyu!!!”

“Makanya buruan jalan, lemot amat.” Dengan itu, mereka berdua pun berjalan bersama sampai ke kampus.