1. Salah Paham (lagi)

Eji buru-buru merapikan tasnya dan keluar kelas. Rapat proker radio tahun ini akan dimulai dalam waktu 20 menit di lab radio. Eji menyempatkan diri ke kantin membeli minuman untuk teman-temannya.

Baru saja ia mau berbelok, ia mendengar nama abangnya yang paling bucin sedunia disebut.

“Irwan suka sama lo?”

Eji bersembunyi di balik tembok, sambil bersandar. Berpura-pura tidak terlihat seperti menguping pembicaraan 2 mahasiswi tersebut.

“Iya! Kemarin dia nganterin gue sampai ke kosan. Bahkan barang-barang gue dibawa sama dia.”

“Serius Nay? Bisa aja loh dia emang cuma sekedar baik aja,”

“Kalo baik buat apa rambut gue diusak-usak sama dia? Lagian ya sebelumnya dia juga kek tiba-tiba ngelap pipi gua, katanya ada kotorannya!”

“Owh, iya sih bisa jadi dia suka sama lo.”

“BA!”

“ANJING!” Eji langsung memegang dadanya dan menatap Johan yang tertawa melihat reaksi Eji. Untung saja kedua mahasiswi itu sudah berjalan menjauh.

Setidaknya Eji tidak ketahuan menguping.

“Hayoo, ngapain lu? Nguping ya?” Eji menatap Johan kesal sebelum menjawab pertanyaannya.

“Iya. Gue kepo tadi ada yang bawa-bawa nama bang Irwan.”

Johan menaikkan sebelah alisnya, “si bucin kenapa lagi emang?”

“Kayaknya gak sengaja bikin anak orang baper.”

“Yah, goblog.”

🌻🌻💫