1. Moment

“Won, kok lampunya mati?” Tanya Hoshi begitu mereka sampai di depan pagar kosan.

“Coba lo masuk dulu deh, gue mau parkir motor dulu.” Hoshi turun dari motor dan membuka pintu.

Hening.

“Won, kayaknya kita ditinggal pergi deh, ini sepi banget. Sepi, gelap lagi tapi gak dikunci.”

Hoshi melangkah menuju ruang tengah.

Klik

“HPBD BRO!!!”

Hoshi? Dia sudah cengo memandang 11 sahabatnya yang tersenyum dan tumpukan kotak pizza di meja makan.

“Hah?”

“Udah gue duga emang lo gampang banget diboongin.” kata Eji yang mengundang tawa yang lain.

“Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthda happy birthday happy birthday to you~”

Hoshi menatap Wonwoo yang baru saja masuk, “apa? Gue jago kan aktingnya?”

“Perasaan yang main drama musikal gue, bukan bang Wonwoo,” kata Dika.

“Ini rencana lo semua?” Tanya Hoshi yang masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.

“Bukan.”

“Terus... ide siapa?”

“Permisi,” Hoshi menengok ke arah pintu dan mendapati Anggi, Ibu dan Bapak yang masuk. Anggi langsung berlari memeluk abangnya.

“Hbd abang jelek,”

Setelah Anggi, gantian ibu memeluk Hoshi, “maaf ya nak, kita cuma ikutin rencana dia. Katanya, jangan bales chat kamu dulu,”

“Permisi,”

Hoshi membeku sesaat. Suara itu...

Dress coklat bunga-bunga, tas sling bag dan tangan menopang kue bergambar Harimau.

“Happy birthday.” Kata Jihan sambil tersenyum.

“Ini semua... ide kamu?” Jihan mengangguk yang membuat Hoshi terdiam.

“Tiup dulu lilinnya atuh,”

Hoshi memejamkan mata dan kemudian meniup lilin. Diikuti dengan sorakan dan tepuk tangan.

🐯💫

“Kok kamu kepikiran ide kayak gini sih?” Tanya Hoshi. Sekarang mereka berdua sedang duduk di halaman belakang kosan yang dekat kolam ikan, sementara yang lain sudah sibuk memakan pizza.

“Ya aku mikir, mau bikin sesuatu yang bakal gak akan kamu lupain,” kata Jihan sambil menunjukkan cengirannya.

“Tapi maaf bikin kamu sempet kecewa tadi.”

“Gapapa kok.”

“Ih kita lama gak ketemu kok pipi kamu makin chubby sih,” omel Jihan sambil mencubit pipi pacarnya itu.

“Ji, udah jangan dicubitin,” keduanya tertawa. Tangan Jihan masih menangkup pipi Hoshi. Jihan dapat merasakan hembusan nafas Hoshi mendekat...

“ISTIGFAR BANG HOSHI INI ADA EMAK BAPAK LO!” Ini teriakan Arkan.

“CIPOKANNYA PAUSE DULU DONG!” Kalo yang ini Dika.

“INI PIZZA KITA HABISIN LOH!” Dan ini Anggi.

Hoshi hanya terkekeh mendengar teriakan tersebut, dan kemudian berdiri. “Yang tadi simpen buat kapan-kapan ya,”

Jihan mencubit pinggang Hoshi dan langsung masuk ke dalam. Meninggalkan bocah yang berulang tahun memanyunkan bibirnya.

🐯Fin💫

Kejutan memang tidak selalu diawali dengan indah. Namun, momen yang tersimpan di dalamnya akan sangat berharga.

Happy Hoshi day🥰💕