be mine

Ivy membolak balikkan halaman novel sambil sesekali menguap. Sekarang pukul 22:47, dan ia memilih membaca novel dibandingkan tidur ke alam mimpi.

Mata ivy sudah hampir tertutup dan tiba-tiba saja handphonenya berdering, menampilkan nama Geonhak.

Berbicara mengenai Geonhak, Ivy cukup heran sebenarnya karena tiba-tiba saja cowok tampan tersebut tidak mengontaknya.

Mungkin sibuk, pikir Ivy.

“Iya Hak?”

“Gue di depan kosan lo.”

Dan Ivy langsung terbangun dari posisi rebahannya. “NGAPAIN?”

“Gue laper, temenin cari makan yuk.”

“Astaga Kim Geonhak ini udah mau tengah malem loh,”

“Please.”

Ivy menghela nafas sejenak.

“Gue ganti baju dulu.”

Geonhak memperhatikan Ivy yang memakan nasi gorengnya dengan lahap.

Fokus Kim Geonhak, ingat tujuan awal lo.

Jujur kata-kata Seoho memotivasi dia untuk langsung menghampiri Ivy dan yang pasti, harus meminta maaf.

“Fi,”

“Hm?”

“Gue_”

“Hak makan dulu, itu nasi lo dianggurin loh daritadi.” Dan pada akhirnya Geonhak tidak jadi mengatakan segala ucapan yang ingin ia sampaikan.

Geonhak membayar 2 porsi nasi goreng tersebut.

“Yuk pulang.” Kata Ivy, berdiri dari kursinya dan berjalan menuju motor Geonhak.

Hal yang Ivy tak sangka ialah tetiba saja Geonhak menahan langkahnya.

“Gue minta maaf.” Kata Geonhak.

“Untuk?”

“Karena ngehindarin lo.”

Ivy memasang wajah bingung, “lo? Ngehindarin gue? Kenapa?”

“Gue,” lidah Geonhak mendadak kelu. Panik, jelas dia panik.

Gue harus ngomong apa? Gue jujur aja? GUE HARUS NGOMONG APA?!

Lo bukan siapa-siapanya dia. Pacar aja bukan.

Dan ketikan frontal milik Seoho terlintas jelas di benaknya.

“Guegaksukaliatlojalansamacowoklain.”

“Hah? Lo ngomong kecepetan hak.”

“Gue cemburu.”

“Lo cemburu sama siapa? Lah lo ngapain cemburu?”

Astaga Ivy jangan siksa gue kenapa lo gak peka GUE SUKA SAMA LO SUKA SAYANG MAKANYA GUE CEMBURU

Geonhak sudah menunduk, telinganya pun merah karena malu.

“Guesukasamalo.”

Ivy terdiam. Dia cukup mendengar jelas ucapan Geonhak.

“Apa? Gak denger hak lo ngomong kecepetan.” Kata Ivy. Jelas, dia iseng karena reaksi Geonhak benar-benar sudah menunduk, tidak berani menatap Ivy.

“Gue suka sama lo.”

“Gak kedengeran Kim Geonhak.”

“GUE SUKA SAMA LO GUE MAU LO JADI PACAR GUE!!” Teriak Geonhak yang menimbulkan tawa dari Ivy dan juga penjual nasi goreng yang sejak tadi memperhatikan mereka.

“Gue malu banget.” Kata Geonhak, memilih menutup mukanya yang sudah mirip kepiting rebus.

Sudah ditertawakan Ivy, diketawain pula sama penjual nasi goreng mana harga diri lo Kim Geonhak.

“Hak, hak, lo gak bisa gitu ngajak jadian di tempat yang lebih romantis?”

Ya, pinggir jalan, di depan gerobak nasi goreng. Waw romantis sekali.

Dan Geonhak kembali menghela nafas. Terkutuklah dia dan kenekatan dia tanpa berfikir lebih jauh dulu.

“Lo... gak suka ya?”

Tiba-tiba saja Ivy menjinjit dan mengecup pipi kanan Geonhak, msmbuat cowok tersebut langsung menatap Ivy kaget.

“Mau kamu ngajak aku jadian di depan kosan aku juga diterima kok.” Jawab Ivy, tersenyum senang.

Gak usah tanya apa kabar Geonhak, dia sudah usaha gak keliatan senyum terlalu girang saat itu.

🌙💫