I Cake You

Rania menatap kalender di depannya. Bukan, lebih tepatnya menatap sengit kalender tersebut, tepat pada tulisan 2 september.

Iya, besok ulang tahun pacar tersayangnya yaitu Youngjo dan sialnya, Rania sama sekali tidak punya ide harus memberikan hadiah apa. Karena tidak mungkin dan tidak perlu rasanya memberikan kado pakaian mengingat Youngjo sendiri punya 1 kamar khusus untuk pakaiannya sendiri.

Informasi berharga hasil menyogok Seoho menggunakan cilor.

Ujung-ujungnya Rania akhirnya merebahkan dirinya dan menonton youtube. Baru saja akan mencari video mukbang sebuah video lewat di rekomendasi youtubenya.

Dan Rania tau harus memberikan kado apa.

Esoknya...

“Tepungnya yang mana ya?” Gumam Rania sambil berjongkok di depan rak penuh dengan beragam tepung.

“Tepung cek, susu cair cek, telur cek, oh, baking powder belum. Kenapa banyak sih bahannya,” dumelnya namun tetap dibeli juga akhirnya.

Iya, Rania akhirnya memutuskan membuat kue untuk ulang tahun Youngjo. Ntah dia kesambet apaan padahal di apart aja kerjannya gopud grebpud. Dapur kesentuh untuk nanak nasi, goreng makanan beku modelan nugget, sosis atau goreng telur, dan bikin mie instan.

Intinya Rania gak jago masak tapi nekat bikin kue. “Ya selalu ada yang pertama buat semuanya,” pikirnya saat kepikiran hal tersebut. Jadi menggunakan kekuatan resep di internet dan nekat, Rania akhirnya membuat kue tersebut.

“Tunggu baking powdernya banyak atau dikit?”

Sekarang Rania sudah balik ke apart dan membuat kue. Baru awal-awal cewek tersebut sudah struggle dengan ini itu ini itu.

“Oke tinggal kita tuang adonannya,” ia menuangkan adoanan ke loyang, meratakan sedikit dan akhirnya memasukkan ke oven.

Rania mengambil hpnya dan menghubungi si pujaan hati.

“Ya Ran? Kenapa?”

“Kakak sibuk gak?”

“Gak kok, cuma lagi ngecek proposal. Kenapa emang?”

“Anu, mau ngasih sesuatu tapi kakak ke apart gue eh aku, bisa gak?”

Rania mendengar Youngjo tertawa di seberang. Memang Rania masih kaku manggil Youngjo dengan aku-kamu karena keseringan manggil gue-lo dari jaman belum pacaran.

“Yaudah nanti aku kesana,”

“Oke, see you soon,”

“Iya sayang.” Dan panggilan pun terputus.

Ting!

Rania yang sedang nonton serial neflix langsung bangun, mengambil sarung tangan untuk oven dan membuka oven.

“YAHHHHHHH!”

Ting tong!

Klik

Youngjo tersenyum sambil menunjukkan tentengannya. “Tadi aku mampir ke minimarket beli banana milk kesukaan kamu,” katanya.

“Wah maacih, ayuk kak masuk dulu. Itu sepatunya copot dulu.”

Youngjo mencopot sepatunya dan berjalan masuk. Di meja makan mini sudah terdapat kue.

“Kamu beli?”

“Iya,”

Lebih tepatnya, Rania terpaksa beli karena malu. Pertama, kuenya ya benar gosong atasnya. Kedua, Rania terlalu ceroboh saat akan mengeluarkan kue dari loyang sehingga kuenya rusak. Ketiga kuenya bantet. Jadi ya, Rania gak pede.

Jadi sebelum Youngjo datang ia buru-buru ke mall yang di seberang apart demi membeli kue baru.

Mereka asyik memakan kue sambil bercengkrama seperti Youngjo bercerita bagaimana anak kosan memberikan surprise.

“Hampir aja aku disiram air pel sama mereka,”

“Tandanya mereka sayang sama lo,”

“Ran,”

“Maap kebiasaan hehe.”

Mereka menghabiskan kue tersebut sambil meneruskan cerita Youngjo. Rania tidak pernah ke kosan Youngjo, kalo kata Youngjo, “nyesel kamu kenal sama anak kosan,”

Ya... iya sih Rania agak nyesel kenal sama Seoho tapi tanpa Seoho mana tau dia kalo Youngjo punya kamar khusus bajunya dia doang.

“Ran, minuman tadi kamu taro mana?”

“Di kulkas kak,” jawab Rania sambil mencuci piring sisa mereka makan.

Youngjo membuka kulkas untuk mengambil minuman namun piring di belakang minuman mengalihkan perhatiannya.

“Ran?”

“Hm?”

“Kamu bikin kue?” Deg. Rania langsung terdiam dan benar saja, saat dia melihat ke belakang Youngjo sudah menaruh piring berisi kue ntah jadi-jadian di atas meja.

“Pertanyaan aku gak di jawab,” kata Youngjo. Rania menghela nafas sesaat sebelum menjelaskan.

“Tadinya gue sok ngide bikin kue biar spesial aja. Tapi malah gosong atasnya terus itu rusak gegara gue kekencengan pas ngeluarin.”

Youngjo hanya diam dan kemudian berjalan ke konter, dan mengambil pisau.

“Eh mau ngapain lo?”

“Motong bagian yang gosong, nih liat ya,” Youngjo memotong bagian yang gosong sehingga bagian yang matang sempurna terlihat sekarang.

“Aku cobain ya,”

“EH JANG_” telat, Youngjo udah menyuapkan kue tersebut ke mulutnya. Youngjo terdiam sesaat. Matanya sedikit terbelak.

“Kak? Gak enak? Asin? Mau muntah? Kak jangan diem__ mm,” kalimat tersebut terhenti karena Youngjo langsung menyuapkan kue tersebut kepada Rania.

Rania terdiam, kaget. “LAH ENAK?”

Youngjo tertawa mendengar perkataan Rania. “Emang enak, makanya aku pas nyobain kaget loh. Bentuknya emang gak meyakinkan tapi ternyata rasanya gak kalah kok sama kue yang kamu beli.”

Gak usah ditanya reaksi Rania, udah blushing anaknya dipuji Youngjo.

“Makasih loh udah mau usaha bikinin kue. Aku bawa pulang ya, biar anak kosan nyobain juga,”

“KAK JANGAN AH, MALUU,”

End~ – Happy birthday to Kim Youngjo🐱💕